Kota SURABAYA – (harianbuana.com).
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mendorong seluruh pemerintah daerah (Pemda) di Jatim agar serapan dana APBD 2020 lebih difokuskan untuk bisa menyukseskan pemulihan ekonomi di tengah pandemi virus corona atau Corona Virus Disease – 2019 (Covid-19).

Gubernur Khofifah pun mendorong agar ekonomi tumbuh di samping tetap berupaya mengendalikan pandemi Covid-19 yang tetap butuh pengaturan gas dan rem yang tepat dari setiap kepala daerah.

"Rakor yang kita lakukan hari ini dengan mengundang bupati, wali kota, Sekda dan inspektorat. Kami ingin memberikan semangat, bahwa sekarang kita sudah masuk akhir Juli, kita ingin lebih progresif lagi dalam kaitan realisasi dan penyerapan anggaran harus dimaksimalkan", terang Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam wawancara seusai memimpin Rakor Penyerapan Anggaran dan Pemulihan Ekonomi Tahun 2020 di Gramedia Expo Surabaya, Senin 27 Juli 2020.

"Karena pandemi (Covid-19) lumayan berdampak dan memang harus ada kehati-hatian sehingga mereka menahan realisasi anggarannya", lanjut Gubernur Khofifah.

Lebih lanjut, Gubernur Khofifah menjelaskan, ada lima daerah di Jatim yang serapan realiasi anggaran belanjanya paling tinggi. Yaitu Kabupaten Madiun (46,31 persen), Kabupaten Pacitan (46,2 persen), Kabupaten Situbondo (45,73 persen), Kabupaten Bondowoso (45,1 persen) dan Kabupaten Ponorogo (44,61 persen).

Adapun daerah dengan serapan realisasi anggaran belanjanya terendah adalah Kabupaten Sumenep (20,35 persen), Kabupaten Bojonegoro (22,25 persen), Kota Kediri (29,1 persen) dan Kabupaten Nganjuk (30,60 persen).

"Kemarin saat di Istana Bogor ada delapan garis (arahan) dari presiden. Pengendalian dan pemulihan ekonomi harus beriringan. Gubernur diminta untuk segera melakukan sosialisasi supaya seirama, bahwa pengendalian Covid-19 harus dilakukan, tapi pergerakan ekonomi harus diikhtiarkan", jelas Gubernur Khofifah.

Selain itu, gubernur perempuan pertama di Jatim ini meminta supaya bupati dan wali kota memperhatikan warna zona terkait risiko penularan Covid-19. Menurutnya, hal itu bisa menjadi acuan dalam menentukan gas dan rem di antara dua kebijakan dalam menjaga masyarakat untuk tetap sehat dan aman dari virus serta tetap menjaga stabilitas ekonomi.

Gubernur Khofifah juga berpesan agar para kepala daerah mengidentifikasi sektor apa saja yang bisa menjadi andalan dalam memulihkan ekonomi daerahnya. Gubernur Khofifah pun mencontohkan sektor yang terdampak relatif kecil adalah sektor pertanian, perikanan dan juga peternakan di tengah pandemi Covid-19 ini.

"Tahun ini, karena pandemi, ada hal-hal yang butuh dilaksanakan supaya pemulihan ekonomi bisa terbangun. Pemulihan ekonomi tidak mungkin diharapkan kepada swasta atau masyarakat. Yang menjadi pendorong utama pemulihan ekonomi ini adalah pemerintah", ujarnya.

Terkait itu, pemerintah daerah harus berupaya keras untuk bisa memberikan intervensi menggunakan anggarannya untuk bisa mendorokrak pertumbuhan ekonomi. *(DI/HB)*