Baca Juga
Mensos Juliari P. Batubara.
Kota JAKARTA – (harianbuana.com).
Menteri Sosial (Mensos) Juliari P. Batubara mengatakan, Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) kembali akan kucurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) senilai Rp. 500.000,– per keluarga.
"Bantuan sosial ini diberikan pemerintah untuk membantu masyarakat terdampak pandemi virus corona atau Corona Virus Disease - 2019 (Covid-19)", kata Mensos Juliari P. Batubara saat launching program Bantuan Sosial Tunai (BST) kartu sembako non PKH, Senin 31 Agustus 2020.
Meski demikian, Mensos Juliari menjelaskan, tidak semua kelurga di Indonesia akan mendapatkan bantuan sosial tersebut. Untuk bisa menerima Bansos ini, penerima bantuan merupakan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdaftar dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) non Program Keluarga Harapan (PKH).
"Kita memberikan bantuan cash Rp. 500.000,– (lima ratus ribu rupiah)", jelas Mensos Juliari.
Mensos menegaskan, dana tersebut akan ditransfer pada Kartu KKS (Kartu Keluarga Sejahtera) dan dapat ditarik tunai di ATM bank-bank himbara dan tidak dikenakan biaya administrasi.
Ditegaskannya pula, dana yang dittansfer tersebut dapat dimanfaatkan untuk menambah pembelian sembako atau untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Tidak boleh untuk beli pulsa, rokok dan barang lainnya yang tidak berguna", tegas Juliari.
Mensos Juliari pun mengatakan, Bansos yang diberikan pemerintah melalui Kemensos ini dilakukan bukan hanya saat ini saja. Akan tetapi sudah dilakukan saat awal pandemi Covid-19.
Selain program bantuan sosial tunai, masih kata Mensos Juliari, Kemensos tetap menjalankan program reguler seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Sementara itu, Dirjen Penanganan Fakir Miskin Asep Sasa Purnama mengungkapkan, total anggaran untuk Bantuan Sosial Tunai (BST) ini untuk 9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebesar Rp. 4,5 triliun.
Asep menandaskan, Bantuan Sosial Tunai tersebut dilakukan dengan cara sekali salur untuk Keluarga Penerima Manfaat. *(Ys/HB)*