Jumat, 13 November 2020

Ning Ita Terima Dua Penghargaan Bergengsi Di Peringatan HKN

Baca Juga


Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dengan disaksikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wagub Jatim Emil Dardak saat menerima penghargaan di hotel Singosari Kota Batu, Jum'at 13 Nopember 2020.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).1
Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto kembali menorehkan prestasi yang membanggakan di penghujung tahun 2020. Tidak tanggung-tanggung, dua penghargaan prestasi sekaligus diterima oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari di hotel Singosari Kota Batu, Jum'at 13 Nopember 2020.

Dua penghargaan prestasi bergengsi yang diterima tepat di peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-56 tersebut, yang pertama adalah Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award tahun 2020 dari Kementerian Kesehatan. Dan, yang kedua adalah penghargaan inovasi pelayanan publik (Kovablik) Jawa Timur 2020 bernama Pete Jawa Rasa Timun.

Wali Kota Mojolerto Ika Puspotasri yang akrab disapa 'Ning Ita' ini menerangkan, untuk penghargaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) berkelanjutan sebagai Kota Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free (ODF), Kota Mojokerto mampu membuktikan sebagai daerah yang bebas dari perilaku masyarakat yang sengaja buang air besar di sembarang tempat.

Penghargaan ini diberikan secara virtual oleh Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto kepada kepala daerah yang telah berhasil ODF 100 persen terverifikasi, serta pemberian apresiasi kepada para sanitarian dan pelaku mitra terkait lainnya sebagai ujung tombak yang bersama-sama melaksanakan pendampingan dalam keberhasilan ini.

"Ada lima pilar dalam penyelanggaraan STBM ini, yang pertama stop buang air besar sembarangan (open defecation free). Kedua, cuci tangan pakai sabun (CTPS) yang ketiga pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, yang keempat pengelolaan sampah rumah tangga dan yang kelima pengelolaan limbah cair rumah tangga", terang Ning Ita.

Lebih lanjut, Ning Ita menjelaskan, bahwa Kota Mojokerto sudah mendapatkan verifikasi ODF dari tim Propinsi Jawa Timur pada tanggal 17 September 2020 sekaligus mendapatkan sertifikat ODF dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat berswafoto bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Deputi Pelayanan Publik Kementerian PAN RB Diah Natalisa Diah Natalisa usai acara penerimaan penghargaan, Jum'at 13 Nopember 2020, di hotel Singosari Kota Batu.


Dijelaskannya pula, berbagai program penunjang dalam mewujudkan Kota Mojokerto sebagai STBM pun terus digalakkan. Di antaranya, pertama, program Oke Singkirkan Kesakitan Diare dengan Observasi Pangan Aman, Mencuci Tangan Pakai Sabun dan Air Minum Aman (Posko Paman) dari Puskesmas Wates.

"Inovasi ini, telah mendapatkan penghargaan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) yang diberikan oleh Menpan RB, Syafruddin pada 18 Juli 2019", jelas Ning Ita.

Yang kedua, lanjut wali kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini, program Bayar Pajak Pakai Sampah di Kota Mojokerto (Bapak Samerto).

"Inovasi ini, merupakan gagasan dari Badan Pendapatan dan Pengelolaan Aset (BPPKA) yang telah mendapatkan penghargaan Top 25 Kompetisi Inovasi Publik (Kovablik) dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur lada tahun 2018", lanjutnya.

Yang ketiga, tambah Ning Ita, aplikasi Gerbang Layanan Informasi 
terpadu dan Terintegrasi (Gayatri) yang diisi oleh para kader kesehatan maupun kader motivator dengan dengan memasukkan kartu keluarga (KK) by name by addres untuk PIS PK, jamban serta air minum. Dan, yang terakhir adalah program Buka Pintu (Bersama ubah perilaku masyarakat menciptakan lingkungan bersih dan sehat dalam mendukung strategi STBM).

"Semoga, melalui berbagai program lingkungan hidup untuk masyarakat dapat digunakan sebagai instrumen untuk lebih mensinergikan dan mengefektifkan kegiatan pengelolaan lingkungan dimasa mendatang serta dapat bermanfaat bagi pelaksanaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Kota Mojokerto dengan selalu mendukung pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan", tambah Ning Ita.

Sedangkan untuk penghargaan kedua yang diterima Ning Ita dari inovasi pelayanan publik (Kovablik) Jawa Timur 2020 bernama Pete Jawa Rasa Timun, merupakan layanan kesehatan yang dikhususkan bagi pekerja wanita. Yang mana, inovasi Pete Jawa Rasa Timun hadir karena adanya beberapa permasalahan di lingkungan perusahaan yang kerap menyelimuti kaum hawa.

Permasalahan tersebut, terkait seputar kesehatan para perempuan. Seperti, rendahnya dalam memberikan asi ekslusif pada anak, mengalami gangguan gizi seperti anemia dan obesitas serta banyak lainnya.

Adapun dampak yang dirasakan dari Inovasi Pete Jawa Rasa Timun ini adalah meningkatkan kesehatan pada pekerja wanita, meningkatkan pemenuhan asi ekslusif pada anak dan meningkatkan kualitas SDM serta menurunkan angka stunting.

"Inovasi Pete Jawa Rasa Timun ini, juga terintegrasi pada aplikasi layanan Gayatri (Gerbang Layanan Informasi Terpadu dan Terintegrasi) yang sebelumnya juga telah masuk pada Top 45 Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2020. Sehingga, data-data masyarakat khususnya pekerja wanita dapat terpantau secara signifikan di sini. Semoga, melalui inovasi ini seluruh perempuan di Mojokerto dapat terpenuhi hak-haknya meskipun saat bekerja", ungkap Ning Ita.

Penghargaan Pete Jawa Rasa Timun yang berhasil meraih peringkat ke-13 se Jawa Timur ini, diberikan secara langsung oleh Deputi Pelayanan Publik Kementerian PAN RB Diah Natalisa dengan didampingi Gubernur Jawa Timu Khofifah Indar Parawansa, Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak dan Sekdaprov Jawa Timur di Hotel Singhasari Kota Batu.

Pada kesempatan ini, Gubenur Jawa Timur Khofifah menyampaikan, bahwa inovasi harus menjadi bagian inheren. Mulai dari perencanaan, pelaksananaan kemudian evaluasi dan sinergitas diantara seluruh OPD. Sebab, sinergi dan kolaborasi merupakan keyword yang harus dipegang bersama.

Sementara itu Deputi Pelayanan Publik Kementerian PAN RB Diah Natalisa Diah Natalisa menuturkan, saat ini masyarakat mengharapkan birokrasi yang mampu memberikan pelayanan yang cepat dan mudah.

"Dengan inovasi publik diharapkan semakin efektif dan Edison dan semakin meningkatkan kepercayaan publik terlebih dengan kondisi pandemi dan resesi", tutur Deputi Pelayanan Publik Kementerian PAN RB Diah Natalisa. *(Ry/Al/Hms/HB)*