Baca Juga
Salah-satu suasana saat Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi Kepala Bappedalitbang Kota Mojokerto memaparkan hasil survey Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) atas kinerja Wali Kota Mojokerto tahun 2020, Kamis 14 Januari 2021, di ruang Galeri Rumah Dinas Wali Kota Mojokerto atau Rumah Rakyat jalan Hayam Wuruk No. 50 Kota Mojokerto.
Ada 6 (enam) item yang menjadi obyek survei. Yakni, Pengendalian Banjir, Ekonomi Kerakyatan, Pariwisata, Pembangunan Infrastruktur, Pelayanan Publik dan Dampak Covid-19.
"Tujuan survey ini ada dua. Yang pertama, untuk mengetahui persepsi publik terhadap kinerja Pemerintah Kota Mojokerto. Dan, yang kedua, untuk mengetahui harapan publik terkait kinerja kami", terang Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari.
Dijelaskannya, bahwa survei ini dilaksanakan dua kali pada tahun 2020 lalu. Yang mana, survey periode pertama dilaksanakan pada bulan Juni dan Juli, sedangkan survei kedua pada bulan November hingga Desember. Dari dua kali survei oleh Digis Indonesia itu, persentase responden yang merasa puas dengan kinerja Pemkot mengalami peningkatan.
“Hasil survey menunjukkan, pada periode pertama, 84,7% responden merasa puas. Sedangkan di periode kedua, 93,3% responden merasa puas dengan kinerja Pemerintah Kota Mojokerto", jelas Ning Ita.
Salah-satu suasana saat Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi Kepala Bappedalitbang Kota Mojokerto memaparkan hasil survey Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) atas kinerja Wali Kota Mojokerto tahun 2020, Kamis 14 Januari 2021, di ruang Galeri Rumah Dinas Wali Kota Mojokerto atau Rumah Rakyat jalan Hayam Wuruk No. 50 Kota Mojokerto.
Lebih lanjut, Ning Ita memaparkan, bahwa pada survey periode II ini, 62,9% responden menyatakan puas dengan program pengendalian banjir. Tentang ekonomi kerakyatan, kepuasan responden mencapai 78,3%.
Berikutnya, pada program pembangunan infrastruktur, kepuasan responden sebesar 94,9%. Sedangkan pada program pelayanan publik, kepuasan responden mencapai 97,2%. Sementara pada program penanganan Covid-19, kepuasan responden sebesar 99%.
Selain itu, ada juga responden yang merasa bahwa di daerahnya UKM dan IKM kurang berkembang. “Mayoritas responden menilai UMKM berkembang pesat. Namun, jika di-breakdown per kecamatan, di Kecamatan Kranggan ada 42,3% responden yang merasa UMKM kurang berkembang. Nah, ini kita akan evaluasi. Apa memang karena kurang informasi kepada masyarakat atau memang masih dirasa kurang perkembangannya", tambah Ning Ita.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Mojokerto Agung Moeljono Soebagijo yang turut hadir dalam pemaparan menandaskan, bahwa hasil survei yang masih belum optimal akan segera dijadwalkan untuk pembahasan.
"Kita jadwalkan segera pertemuan dengan OPD terkait. Sehingga, bisa segera ditindaklanjuti", tandas Kepala Bappedalitbang Kota Mojokerto Agung Moeljono Soebagijo
Untuk diketahui, survey Digis Indonesia dilakukan di tiga kecamatan di Kota Mojokerto, yakni Prajuritkulon, Kranggan, dan Magersari. Jumlah responden sebanyak 801 orang, pada rentang usia 17 hingga 65 tahun, dengan jenjang pendidikan mulai tidak tamat SD hingga pascasarjana. *(Rv/Hms/HB)*