Sabtu, 04 September 2021

Jadi Tersangka Dan Ditahan, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono Tantang KPK Buktikan Fee Proyek Rp. 2,1 Miliar

Baca Juga


Bupati Probolinggo Budhi Sarwono saat dimintai keterangan sejumlah wartawan di tengah dirinya digiring petugas menuju mobil tahanan, Jum'at (03/09/2021) malam, di Kantor KPK jalan Kuningan Persada – Jakarta Selatan.


Kota JAKARTA – (harianbuana.com).
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jum'at (03/09/2021) malam telah menetapkan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono (BS) sebagai Tersangka atas perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait pengadaan barang dan jasa pada Dinas PUPR di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara tahun anggaran 2017–2018.

"Setelah KPK melakukan penyelidikan, kita menemukan bukti permulaan yang cukup dan kita tingkatkan ke penyidikan. Hasil kerja keras tersebut menetapkan dua orang tersangka", terang Ketua KPK Firli Bahuri dalam konferensi pers di Kantor KPK jalan Kuningan Persada – Jakarta Selatan, Jum'at (03/09/2021) malam.

Selain Budhi, dalam perkara ini, KPK juga menetapkan pihak swasta Kedy Afandi (KA) sebagai Tersangka. Kedy merupakan orang kepercayaan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono yang juga merupakan tim sukses Budhi Sarwono dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Banjarnegara tahun 2017.

"Untuk kepentingan penyidikan, kedua tersangka ditahan selama 20 hari pertama mulai hari ini, 3 September 2021 sampai 22 September 2021", tegas Firli Bahuri.

Ditandaskannya, bahwa kedua Tersangka disangkakan melanggar Pasal 12 huruf i dan Pasal 12 B Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

"BS ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) KPK Kavling C1, sedangkan KA ditahan di Rutan KPK Pomdam Jaya Guntur", tandas Ketua KPK Firli Bahuri.

Sementara itu, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono membantah telah melakukan tindak pidana korupsi mencapai Rp. 2,1 miliar. Budhi pun menantang KPK untuk membuktikan, bahwa ia menerima uang seperti yang disangkakan KPK terhadapnya tersebut.

Pernyataan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono itu disampaikan di tengah Budhi Sarwono digiring petugas KPK menuju mobil tahanan usai dirinnya ditetapkan sebagai Tersangka perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait pengadaan barang dan jasa pada Dinas PUPR Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara tahun 2017–2018.

"Saya tadi diduga menerima uang Rp. 2,1 miliar. Mohon untuk ditunjukkan yang memberi siapa kepada siapa. Silahkan ditunjukkan. Insya ALLAH... saya tidak pernah menerima pemberian dari para pemborong", kata Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono dilobi Kantor KPK jalan Kuningan Persada – Jakarta Selatan, Jum'at (03/09/2021) malam.

Budhi Sarwono pun mengungkapkan, bahwa selama dirinya menjabat sebagai Bupati Banjarnegara telah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam melakukan pembangunan di Kabupaten Banjarnegara.

"Salam untuk masyarakat Banjarnegara. Selama 4 (empat) tahun saya telah membangun Banjarnegara yang tadinya kira-kira hancur semua, sekarang Alhamdulillah sudah baik", ungkap Budhi.

Meski demikian, Budhi menegaskan, bahwa dirinya akan mengikuti proses hukum yang berlaku. Namun, ia tetap akan membantah telah menerima uang sebesar itu.

"Saya sebagai WNI (Warga Negara Indonesia) menerima aturan hukum. Saya tidak pernah menerima sama sekali. Tolong ditunjukkan yang memberi siapa", katanya. *(Ys/HB)*