Baca Juga
Bantuan Program Pendidikan Seragam dan Perlengkapan Sekolah Gratis tersebut, tidak hanya diberikan kepada siswa sekolah negeri saja, siswa sekolah swasta pun mendapatkan bantuan fasilitas serupa.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi Kadis Dikbud Pemkot Mojokerto Amin Wachid saat menyerahkan bantuan Program Pendidikan Gratis berupa Alat Peraga Edukatif secara simbolis kepada perwakilayn lembaga pendidikan jenjang SD/MI dan SMP/MTs, di pendopo Sabha Kridatama Gedhong Hageng, Rumah Dinas Wali Kota Mojokerto atau Rumah Rakyat jalan Hayam Wuruk No. 50 Kota Mojokerto, Jum'at (17/09/2021) pagi.
Untuk siswa jenjang SD, Pemkot Mojokerto melalui Dinas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat memberikan sebanyak 7.698 setel seragam untuk 67 lembaga pendidikan jenjang SD/MI Negeri dan Swasta. Sedangkan untuk siswa jenjang SMP, ada sebanyak 2.715 setel yang akan disalurkan kepada 19 lembaga pendidikan SMP/MTs Negeri dan Swasta.
Selanjutnya, perlengkapan sekolah berupa sepatu dan tas sebanyak 400 paket akan disalurkan kepada lembaga pendidikan TK Negeri dan Swasta. Berikutnya, Alat Peraga Edukatif (APE) untuk 10 lembaga pendidikan TK Negeri dan Swasta. Dan yang terakhir, sepatu gratis untuk siswa SD dan SMP Negeri maupun Swasta sebanyak 4.942 pasang.
Dalam sambutannya, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan, bahwa penyerahan kain seragam dan perlengkapan sekolah ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Mojokerto untuk mendukung Program Wajib Belajar 9 Tahun.
“Ini adalah program bidang pendidikan yang wajib kita laksanakan, karena sudah berlaku secara nasional. Capaian pendidikan di Kota Mojokerto tidak boleh terpaku secara wajar 9 tahun ini saja, karena ada target lain yang harus diperjuangkan secara bersama-sama, yakni menaikkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Mojokerto", ujar Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Jum'at (17/09/2021) pagi, di lokasi.
Wali Kota Mojokerto yang akrab dengan sapaan "Ning Ita" ini menegaskan, bahwa indikatornya adalah rata-rata lama sekolah dan angka harapan sekolah. Yang mana, hal itu yang harus terus ditingkatkan.
"Jika hari ini IPM kita di angka 7,7, maka kedepan angka ini harus kita genjot. Sumber Daya Manusia (SDM) Kota Mojokerto tidak hanya dicapai dengan standar wajar 9 tahun dan tidak hanya pendidikan setingkat SMA saja serta tidak hanya dicapai dengan nolnya angka buta huruf", tegas Ning Ita.
“Saya ingin SDM Kota Mojokerto banyak yang lulusan perguruan tinggi. Karena semakin banyak lulusan sarjana maka mengindikasikan semakin tingginya kualitas SDM Kota Mojokerto", tambahnya.
Ning Ita menjelaskan, untuk mencapai hal itu butuh upaya bersama-sama. Bukan hanya urusan Pemkot Mojokerto saja, tapi juga stakeholder dari pihak swasta juga. Dujelaskannya pula, bahwa urusan pendidikan tidak hanya menjadi kewajiban pemerintah saja, melainkan merupakan urusan semua pihak sesuai standar yang dibebankan kepada masing-masing
“CSR perusahaan misalnya, kita upayakan agar disalurkan untuk kegiatan peningkatan kapasitas SDM. Dan, Alhamdulillah... Kota Mojokerto punya forum CSR dan Baznas yang telah bersinergi dengan kita untuk membackup program peningkatan SDM yang belum di cover oleh APBD maupun APBN", jelas Ning Ita.
Ning Ita menandaskan, bagi siswa SMA dari keluarga tak mampu, akan diberi bantuan biaya pendidikan. Selain itu, bagi mahasiswa berprestasi akan diberi bea-siswa. Ditandaskannya pula, bahwa Pemkot Mojokerto juga telah menjalin kerja-sama tiga pilar. Yaitu antara Pemkot Mojokerto dengan Baznas dan Universitas Mayjend Sungkono Mojokerto terkait program satu rumah satu sarjana.
“Kewajiban Pemkot tidak hanya memberi pendidikan gratis hingga jenjang SMP, namun kita upayakan kerja-sama dengan berbagai pihak serta mengalokasikan anggaran di dinas lain selain Dinas Pendidikan untuk peningkatan kapasitas SDM", tandas Ning Ita.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto Amin Wachid menyampaikan, Kota Mojokerto menjadi daerah pertama di Jawa Timur yang sudah membagikan kain seragam sekolah gratis. Menurutnya, di daerah lain banyak yang belum terlaksana dan gagal.
“Alhamdulillah..., insya' Allah kita menjadi yang pertama lagi di Jawa Timur. Jika kemarin kita menjadi yang pertama menggelar PTM dan bahkan jadi proyek percontohan daerah lain, kini kita juga yang pertama membagikan seragam gratis ini", ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto Amin Wachid.
Amin Wachid berharap, program prioritas pendidikan di Kota Mojokerto ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat Kota Mojokerto.
“Jadi rincian program prioritasnya adalah biaya pendidikan gratis untuk sekolah negeri, sedangkan swasta belum bisa gratis. Kemudian seragam sekolah gratis, sepatu gratis, buku gratis dan alat tulis gratis serta angkutan sekolah gratis bagi siswa SD hingga SMP Negeri dan Swasta se Kota Mojokerto. Totalnya, siswa SD atau MI sebanyak 2.566 dan siswa SMP atau MTS sebanyak 2.714", pungkas Amin Wachid. *(DI/HB)*