Senin, 21 Maret 2022

Buka Kegiatan Penguatan Peran Bunda PAUD, Ning Ita Minta 'Program Keroyokan' Banyak Dimunculkan

Baca Juga


Wali Kota Mojokerto Ning Ita saat menyapa para Bunda PAUD dalam kegiatan Penguatan Peran Bunda PAUD di aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Kota Mojokerto, Senin (21/03/2022).


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Mojokerto pada tahun 2021 tercatat sebesar 78,43 persen. Angka tersebut jauh melesat dibandingkan capaian secara nasional (72,14 persen) maupun Jawa Timur (72,29 persen).

Mendapati pencapaian IPM Kota Mojokerto tersebut, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari tidak memungkiri bahwa kerja-sama berbagai pihak berperan dalam mewujudkan hal tersebut.

“Kulo, panjênêngan mbotên namung kêrja, répot, tapi tidak ada hasil. Pemerintah Pusat bisa melihat, apa yang kita upayakan ini ada hasil yang terukur", ujar Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari pada forum Sosialisasi Petunjuk Teknis Dana BOS dan Penguatan Peran Bunda PAUD di aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Kota Mojokerto, Senin (21/03/2022).


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Kota Mojokerto Amin Wachid saat menyampaikan laporan kegiatan Penguatan Peran Bunda PAUD di aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Kota Mojokerto, Senin (21/03/2022).


Wali Kota Mojokerto yang akrab disapa "Ning Ita" ini menjelaskan, bahwa IPM adalah bukti kongkrit ikhtiar dan kerja keras yang telah dilakukan. Mengingat, hasil pengukuran tersebut dilakukan oleh Pemerintah Pusat dengan mempertimbangkan berbagai dimensi di dalamnya. Di antaranya terdapat indeks kesehatan, pendidikan serta daya beli.

Ditegaskannya, bahwa meski sudah mencapai IPM yang terbilang tinggi, pihaknya tidak ingin lengah. Ke depan, ia mengharapkan 'Program Keroyokan', sebutan program yang melibatkan berbagai pihak, termasuk OPD, akademisi, perguruan tinggi dan masyarakat, semakin banyak dimunculkan.

“Kita masih ada PR. Tujuan pembangunan nasional adalah mencetak generasi emas 2045. Maka tujuan tersebut harus di-break down untuk program di daerah. Untuk ikut mewujudkan tujuan besar tersebut kita tidak bisa kerja masing-masing, kita harus menghilangkan ego sektoral", tegas Ning Ita.

Lebih lanjut, , di hadapan para peserta sosialisasi yang hadir dari bidang pendidikan dan kesehatan itu, Wali Kota Perempuan di Kota Mojokerto ini memapakan bagaimana dua hal tersebut sangat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kota Mojokerto.

Ning Ita menandaskan, bahwa dari segi kesehatan, SDM yang berkualitas itu memiliki usia harapan hidup tinggi, sehat dan produktif. Sementara, pendidikan penting untuk menciptakan SDM yang berkarakter dan berdaya saing.

Orang nomor satu di jajaran Pemerintah Kota Mojokerto ini pun menandaskan, bahwa setiap pihak memiliki tugas yang sama, meskipun dengan kewenangan yang berbeda.

“Kita semua memiliki tanggung-jawab bagaimana menghantarkan dan menyiapkan anak-anak yang akan menggantikan posisi kita saat ini, agar memiliki kualitas yang jauh lebih baik dari kita untuk di masa depan", tandasnya. *(EL/an/HB)*