Jumat, 27 Mei 2022

Gubernur Khofifah: Peran Guru Sangat Penting Membentuk SDM Siswa Berkualitas

Baca Juga


Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawangsa bersama KH. Asep Syaifuddin Chalim memainkan musik khas pesantren  menandai pembukaan Kongres Pergunu III, Jum'at (27/05/2022) petang.


Kab. MOJOKERTO – (harianbuana.com). Peran seorang  guru sangatlah penting dalam mendidik para muridnya untuk membentuk SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas dan memiliki daya saing tinggi di era metaverse ini. Ini diutarakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa saat membuka Kongres Pergunu III di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Desa Kembangbelor Kecamatan Pacet  Kab. Mojokerto, Jum’at (27/05/2022) petang.

“Ketika kita berbicara daya saing, maka hal yang harus digaris bawahi adalah bagaimana membangun kepercayaan diri dari para Guru untuk mampu memberikan guidance, peta profesi, dan langkah-langkah yang harus disiapkan siswa-siswi atau para santri dalam mengejar cita-cita", terang Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Jum’at (27/05/2022) petang, di lokasi.

Gubernur Jatim yang juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menjelaskan, salah-satu persoalan yang dihadapi adalah kebutuhan jumlah guru antar daerah, antar lembaga, dan antar mata pelajaran yang tidak merata. Disparitas kuantitas dan kualitas menjadi salah satu yang sedang diupayakan dalam rangka penguatan kompetensi.

“Selain itu, di dalam diri seorang guru juga bukan hanya membutuhkan kemuliaan pikiran, sikap, dan perilaku, tapi juga dituntut bisa beradaptasi dengan berbagai percepatan kemajuan zaman", jelas Gubernur Khofifah.

Gubernur Khofifah menegaskan, Kongres PERGUNU kali ini mengangkat tema “Guru Mulia Membangun Peradaban Dunia”. Kegiatan ini dihadiri oleh 1.094 peserta dari 34 Pengurus Wilayah (Provinsi) dan 512 Pengurus Cabang (Kabupaten/Kota) seluruh Indonesia.

AdapunRangkaian kegiatan berlangsung selama 4 (empat) hari, mulai hari Kamis 26 Mei 2022 hingga Minggu 29 Mei 2022 yang meliputi bazar, pengajian, sarasehan, gebyar sholawat, bedah buku, dan sidang pleno 1–4. Kesemuanya berlangsung secara tatap muka dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Terpisah, Ketua Pengurus Besar (PB) Pergunu Republik Indonesia,  KH. Asep Saifuddin Chalim  mengatakan bahwa Kongres III Pergunu ini menjadi momentum penting bagaimana peran serta guru NU untuk Indonesia.

Secara keorganisasian, Pergunu telah memiliki 514 Cabang dan 11 ribu PAC yang tersebar di seluruh Indonesia. Momentum Kongres ini menjadi pengingat akan pentingnya cita-cita Pergunu. Yakni mewujudkan masyarakat Maju, Adil, dan Makmur.

Menurut tokoh ulama yang akrab disapa Kyai Asep ini menambahkan bahwa untuk mewujudkan cita-cita itu dibutuhkan 4 pilar dan 4 akses. Ke 4 (empat) akses yang dimaksud adalah  akses intelektual, akses jaringan, akses sosial, dan akses finansial. Hal tersebut bisa diwujudkan dengan berbagai proses-proses yang diwujudkan.

“Terdapat 2 rekomendasi penting yang harus dibahas. Pertama adalah tentang undang-undang sisdiknas", tandas KH. Asep Saifuddin. 

Pada  pembukaan Kongres III PERGUNU kali ini, selain dihadiri  Gubernur Jatim didampingi Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, Wakil Bupati Mojokerto, Muhammad Al-Barra, serta Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, KH Asep Syaifuddin Chalim, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Ahmad Muzakki serta Mustasyar PBNU, As’ad Said Ali. *(get/DI/HB)*