Sabtu, 25 Juni 2022

Kirab Budaya Mojo Bangkit, Magnet Ribuan Warga Di Hari Jadi Ke-104 Kota Mojokerto

Baca Juga


Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dan suami Supriyadi Karima Saiful menaiki kereta kencana Tribuana Tungga Dewi pada "Kirab Budaya Mojo Bangkit" dalam rangkaian kegiatan peringatan "Hari Jadi ke-104 Kota Mojokerto, Sabtu (25/06/2022) sore.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menggelar "Kirab Budaya Mojo Bangkit", Sabtu (25/06)2022) sore. Kirab yang menjadi agenda tahunnan Pemkot Mojokerto tersebut digelar sebagai rangkaian kegiatan sekaligus untuk lebih menyemarakkan suasana peringatan "Hari Jadi ke-104 Kota Mojokerto".
 
Seolah tersedot magnet, sejak Sabtu (24/06/2022) siang, ribuan warga Kota Mojokerto dan sekitarnya tampak sudah memadati area sekitar start pemberangkatan "Kirab Budaya Mojo Bangkit". Sementara rombongan kirab baru diberangkatkan Sabtu (25/06/2022) sore.

Pun demikian sepanjang rute jalan yang akan dilewati kirab tersebut, tampak kerumunan-kerumunan warga berlindung dibawah payung di tengah terik sengatan matahari menunggu rombongan kirab lewat.

Ribuan warga Kota Mojokerto dan sekitarnya itu seolah-olah semenitpun tak mau ketinggalan untuk menyaksikan mulai penampilan ilustrasi masa penjajahan Jepang hingga masa Kerajaan Mojopahit yang merupakan leluhur masyarakat Jawa terutama Masyarakat Mojokerto.

Bahkan, ratusan pedagang lokal dan yang sengaja datang dari berbagai daerah tampak sudah menggelar dagangannya berjajar di kawasan sekitar start kirab tersebut, yakni di Lapangan Surodinawan Kecamatan Prajurit Kulon Kota Mojokerto, sejak Sabtu (25/06/2022) pagi.

Kondisi tersebut tak jauh beda dengan di area di sekitar finish Kirab Budaya Mojo Bangkit di depan Rumah Dinas Wali Kota Mojokerto atau Rumah Rakyat jalan Hayam Wuruk No. 50 Kota Mojokerto. 

Kirab budaya yang melibatkan setidaknya 700 warga Kota Mojokerto sebagai penampil ini, selain sebagai sarana hiburan bagi masyarakat, Kirab Mojo Bangkit juga merupakan media edukasi. "Kirab Mojo Bangkit" ini, juga merupakan literasi sejarah terkait Kota Mojokerto.

Melalui "Kirab Budaya Mojo Bangkit" ini, masyarakat disuguhi ilustrasi kilas balik peralihan kekuasaan di Kota Mojokerto dalam 3 (tiga) era yang telah dilewati oleh Kota Mojokerto.


Salah-satu tampilan ilustrasi masa perjuangan yang menggambarkan tentara Belanda yang mengendarai mobil jeep wilis khas masa kolonial, pada "Kirab Budaya Mojo Bangkit" dalam rangkaian kegiatan peringatan "Hari Jadi ke-104 Kota Mojokerto", Sabtu (24/06/2022) sore.


Adapun jejak budaya yang disuguhkan pada Kirab Budaya Mojo Bangkit dalam rangkaian peringatan Hari Jadi ke-104 Kota Mojokerto ini berupa penampilan ilustrasi di masa Kerajaan Mojopahit yang sangat kental dengan Budaya Jawa hingga penampilan ilustrasi masa pendudukan Jepang  dan masa perjuangan.

Penampilan ilustrasi masa Kerajaan Mojopahit menampikan barisan kereta kencana Tribuana Tungga Dewi dan Dyah Kertawardhana yang dinaiki Wali Kota Mojokerto dan sang suami diiringi kereta kencana Dyah Wiyata dan Dyah Kudamerta, kereta kencana Putra-putri Keraton hingga pemuka agama, kasiwahan (Hindu), Kasogatan (Budha) serta prajurit tombak dan pedang.

Berikutnya tampilan masa Kadipaten Japan yang merupakan cikal bakal terbentuknya Mojokerto. Rombongan ini menampilkan sejumlah warga yang memerankan cucuk lampah dan sebagai manggolo yudo.

Disusul barisan yang membawa panji-panji Kadipaten Japan dan Gringsing juga umbul-umbul 'Gulo Klopo' diikuti barisan kereta kuda Adipati Japan dan istri serta putri-putri Kadipaten Japan yang ditutup barisan prajurit tombak dan prajurit pedang Kadipaten Japan.

Selanjutnya, tampilan ilustrasi masa penjajahan dan ilustrasi masa perjuangan dengan menampilkan barisan tentara Belanda yang mengendarai mobil jeep wilis khas masa kolonial, diikuti puluhan pelajar dari SDN Purwotengah berkostum ala Soekarno cilik saat menimba ilmu di Sekolah Ongko Loro.

Kemudian, tampilan barisan tentara PETA sebagai ilustrasi masa pendudukan Jepang. Disusul, tampilan barisan peserta dengan foto-foto Tokoh Agama dan Pahlawan Nasional asal Mojokerto. Antara lain KH. Achiyat Chalimy, KH. Nawawi, Letkol Wiyono, Kol. Bambang Y., RP. Soeroso, RA. Basuni serta Residen Pamuji.

Adapun rute "Kirab Budaya Mojo Bangkit" kali ini dimulai (start) dari Lapangan Raden Wijaya Surodinawan – Jl. Raya Surodinawan – Jl. Tribuana Tungga Dewi – Jl. Brawijaya – Jl. Hayam Wuruk dan berakhir (finish) di depan Pendopo Sabha Kridatama Rumah Dinas Wali Kota Mojokerto atau Rumah Rakyat jalan Hayam Wuruk No. 50 Kota Mojokerto.

Sementara itu, "Kirab Budaya Mojo Bangkit" sebelumnya pernah digelar Pemerintah Kota Mojokerto pada tahun 2019 silam. Namun, karena adanya pandemi Covid-19, parade budaya yang memiliki daya magnit ribuan masyarakat tersebut baru dilenggarakan kembali tahun ini. *(DI/HB)*