Sabtu, 10 Februari 2024

Satu Korban Tenggelam Di Sungai Pacet Ditemukan, Pj. Wali Kota Mojokerto Takziah Ke Rumah Duka

Baca Juga


Pj. Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro bersama sejumlah jajaran pejabat Pemkot Mojokerto dan warga saat melaksanakan sholat qho'ib atau sholat jenazah di rumah duka di Kelurahan Wates Kecamatan Magersari Kota Mojokerto, Sabtu (10/02/2024) malam.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Penjabat (Pj.) Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro takziah ke rumah duka korban tenggelam terseret derasnya arus di aliran Kali Banyak, di kawasan Dusun Watu Tumang Desa Candiwatu Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto, Sabtu (10/02/2024) malam.

Ada 2 (dua) korban dalam peristiwa kecelakaan yang sangat tragis tersebut. Keduanya adalah warga Kelurahan Wates Kecamatan Magersari Kota Mojokerto, pasangan suami istri (Pasutri) Ari Budi Yuwono (53 Th) dan Ririn Martiningsih (53 Th).

"Alhamdulillah, salah-satu korban sudah berhasil ditemukan. Kita berharap, semoga sang suami juga bisa segera ditemukan", ujar Pj. Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro, Sabtu (10/02/2024) malam.

Didampingi sejumlah jajaran pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto dan Camat setempat, Pj. Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro yang akrab disapa "Mas Pj." ini selain menyampaikan ucapan duka juga menyerahkan sejumlah santunan kepada keluarga korban. 

Sebelumnya, Mas Pj. juga telah bergerak cepat meninjau langsung proses pencarian dua korban yang dilaporkan tenggelam terseret derasnya arus di aliran Kali Banyak, pada Sabtu (10/02/2024) sore.

Dalam proses pencarian korban, Pemkot Mojokerto berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Mojokerto untuk menerjunkan tim SAR gabungan dan melibatkan sejumlah relawan. 

"Dari Pemkot, juga menerjunkan dinas terkait. Ada Satpol PP dan juga Tagana Kota Mojokerto yang turut terlibat langsung dalam proses pencarian", jelas Mas Pj.

Sementara itu, saat ini proses pencarian dihentikan karena kondisi sudah malam. Hal tersebut berdasarkan laporan perkembangan terbaru dari Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) NU Kabupaten Mojokerto Saiful Anam yang juga merupakan bagian dari tim pencari.

"Sebagaimana standart operasi SAR, jadi dihentikan. Besok akan kita lanjutkan bersama tim BASARNAS Surabaya yang malam ini merapat ke lokasi", terang Ketua LPBI NU Kabupaten Mojokerto Saiful Anam.

Kronologi kecelakaan tersebut bermula ketika keduanya sedang bermain air bersama 4 (empat) keponakannya, AM (15 Th); IB (10 Th), AT (6 Th) dan KS (6 Th) siang hari sekitar pukul 12.30. Lokasi aliran sungai tersebut berjarak sekitar 50 meter dari rumah Budi yang ada di Dusun Watu Tumang.

Kemudian, terjadi hujan deras sehingga debit air tiba-tiba naik. Seluruhnya lantas bergegas untuk naik. Empat keponakan Pasutri tersebut naik terlebih dulu dan berhasil menyelamatkan diri. Namun, nahas bagi Budi dan Ririn, keduanya gagal menyelamatkan diri, tenggelam dan terseret derasnya arus. *(Diskominfo/SRT/HB)*