Kamis, 03 Desember 2015

Walikota : “Sukseskan KB, Demi Generasi Yang Lebih Berkualitas”

Baca Juga

Walikota Mojokerto saat menyerahkan penghargaan

Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).

Bertempat di Pendopo Asrama Korem Cikaran Kota Mojokerto, Rabu (02/12/2015), puncak peringatan bulan pelayanan KB dalam rangka TNI Manunggal KB – Kes tahun 2015 ditutup Walikota Mas’ud Yunus. Hadir dalam acara puncak ini, Kasdim 0815 CPYJ, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Badan KBPP, Direktur RSUD dr. WS Hosodo , Wakil Ketua tim penggerak PKK Kota Mojokerto, juga Camat dan Lurah se-Kota Mojokerto.

Sebelumnya, pelaksanaan kegiatan bulan pelayanan KB – Kes ini tersebar dimasing-masing Kelurahan sejak bulan September yang lalu. Di Kecamatan Magersari, pelayanan KB dipusatkan di Puskesmas Wates pada 17 November. Sedangkan di Kecamatan Prajuritkulon dipusatkan di Rumah Sakit DKT pada 19 November 2015.

Dalam kegiantan ini, tercatat pelayanan KB untuk akseptor KB baru sebanyak 420 aksepto KB baru. Palayanan ini jauh di atas target semula, yakni 320 akseptor KB baru. Pelayanan KB dimaksud, antara lain pelayangan alat kontrasepsi IUD, kontrasepsi implan, kontrasepsi MOW, kontrasepsi MOP, kontrasepsi suntik, kontrasepsi pil dan kontrasepsi kondom. Namun, ada pula pelayanan akseptor yang minta dilayani ganti kontrasepsi. Yakni, dari kontrasepsi suntik ke IUD juga dari suntik ke implan.

Dalam sambutannya, Walikota Mojokerto Mas'ud Yunus menuturkan, bahwa berkaitan dengan program Keluarga Berencana ini tidak lepas dari sektor kepandudukan. Dituturkan pula, Kota Mojokerto yang hanya memiliki luas wilayah sekitar 16,46 km persegi ini, tetapi manusianya terus bertambah. Sehingga, Kota Mojokerto menjadi kota terpadat nomor tiga di Jawa Timur setelah Kota Surabaya dan Kota Malang.

"Padatnya penduduk ini membawa konsekuensi. Pertama adalah masalah lingkungan, kedua adalah penyediaan sarana prasarana fasilitas pendidikan, ketiga sarana kesehatan dan sebagainya. Maka dari itu, tidak akan ada artinya kita meningkatkan pertumbuhan ekonomi jika kita tidak bisa mengendalikan pertumbuhan penduduk", tutur Walikota Mas’ud Yunus, dalam sambutannya. 

Dijelaskan juga, bahwa dalam tiap melaksanakan pembangunan, Pemerintah selalu hanya bertujuan satu, tak-lain untuk lebih menyejahterakan masyarakat. Terkait tujuan itu, maka harus ada keseimbangan antara upaya Pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan mengendalikan pertumbuhan penduduk. “Karenanya, Keluarga Berencana harus memiliki langkah yang konkrit. Salah-satunya termasuk melakukan upaya menunda usia perkawinan”, jelas Mas’ud Yunus.

Selain itu, Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus menandaskan, dengan adanya program wajib belajar 12 tahun, maka setiap warga Kota Mojokerto harus menyekolahkan anaknya minimal hingga lulus tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). "Alhamdulillah rata-rata usia perkawinan di Kota Mojokerto ini sudah mencapai 21 tahun keatas", tandasnya. 

Dipenguhujung sambutannya, Walikota Mas’ud Yunus berpesan, agar ada pula upaya untuk mengatur jarak kelahiran, sehingga bisa menjaga kesehatan dari ibu dan anak. "Lebih lebih di Kota Mojokerto ini banyak program gratis. Diantaranya KTP gratis, pendidikan gratis, kesehatan gratis dan raskin gratis. Saya berpesan, agar jangan mumpung ada banyak program gratis, lalu bikin anak terus. Kualitas hidup itu yang lebih penting. Untuk itu, Keluarga Berencana harus terus ditingkatkan. Ini, demi generasi baru yang lebih berkualitas", pesan Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus.  *(DI/Red)*