Minggu, 13 Maret 2016

Gubernur Jatim Buka Rally I Konkurs "MOJOPAHIT CUP 2016" Di Kota Mojokerto.

Baca Juga

Ratusan ekor burung perkutut kelas dewasa senior siap duel beradu power, mental dan kualitas suara dalam Mojopahit Cup 2016.


Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).

   Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia (P3SI) menggelar event rally lomba seni suara perkutut atau konkurs "Mojopahit Cup 2016" tingkat nasional di Gelora A. Yani Kota Mojokerto, Sabtu-Minggu (12-13/03/2016). Yang mana, konkurs kali ini adalah merupakan yang pertama kalinya digelar ditahun 2016 dan selanjutnya akan digelar secara rally di 9 Daerah lainnya diseluruh Indonesia.

   Catatan media, dalam konkurs perkutut Mojopahit Cup 2016 tingkat nasional yang diselenggarakan di Kota Mojokerto kali ini diikuti oleh "Kung Mania" dari dari 24 Provinsi se Indonesia dengan mengusung ratusan burung andalannya. Wal-hasil, 353 burung perkutut unggulan  kelas dewasa senior pun berduel dengan sengit diatas gantangan untuk saling beradu power, mental dan kualitas suaranya.

   Gubernur Jawa Timur Soekarwo, saat membuka event konkurs Mojopahit Cup 2016 tingkat nasional di Kota Mojokerto ini menuturkan, bahwa event yang dipromotori Ali Badri yang tak lain adalah pengurus P3SI Jawa Timur ini tidak sekedar konkurs, namun merupakan proses industrialisasi dan proses intertainment atau tourisme.

   “Konkurs Mojopahit Cup 2016 yang dipromotori Ali Badri ini tidak sekedar konkurs, tetapi proses industrialisasi dan proses intertaintment atau tourisme. Makanya, juri konkurs harus betul-betul profesional dan bertindak adil. Sebab, ini menyangkut hari depan. Jika juri tidak bagus maka (red. proses industrialisasi dan tourisme) akan rontok", tutur Pakde Karwo dihadapan Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus, Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi, Ketua Umum P3SI Mayjend (Purn) Zaenuri Hasyim, Ketua PS3SI Jatim Ali Badri, P3SI Mojokerto Djunaedi Setiawan serta segenap jajaran pejabat teras Pemprov dan Pemkot Mojokerto tersebut.

Pakde Karwo, saat memberikan penjelasan pada sejumlah awak media, di Gelora A. Yani Kota Mojokerto, Minggu (13/03/2016) siang.

   Menurut pakde Karwo, konkurs Mojopahit  Cup 2016 merupakan ide yang sangat bagus dan perlu untuk mendapatkan sentuhan dari pihak terkait. “Disini, ada dua aspek. Yakni aspek kesukaan atau hobby atau taste dan aspek industri. Jadi ada entertaint dan industrinya", ungkap pakde, seraya menyebut kelebihan burung perkutut yang dijadikan simbol harmoninisasi masyarakat Jawa yang konon memiliki unsur magis.

   Kelebihan dari burung perkutut inilah yang menyebabkan harga satu ekor burung perkutut bisa tembus Rp. 1,3 miliar. “Artinya, jika ditekuni burung perkutut bisa jadi industri. Makanya, sekali lagi saya minta juri adil. Karena hasil lomba ini juga akan menentukan kelangsungan industri. Berkembang tidaknya itu, ada ditangan juri", tandas pakde Karwo.
   Menurutnya Gubernur yang mengaku juga penyuka burung perkutut ini, bahwa dibutuhkan adanya suatu standarisasi agar burung perkutut sekaligus menjadi bagian dari industri. “Tentunya standarisasi (red. burung perkutut) dalam bayang-bayang konsep, kaitannya ini tentunya tidak bisa dirumuskan secara kaku", ujar Gubernur Jatim Soekarwo seraya mengaku memiliki 15 ekor burung perkutut.

   Sementara itu, sebelumnya, Ketua Umum P3SI Pusat, Mayjend (Purn) H. Zaenuri Hasyim memaparkan, bahwa penyelenggaraan konkurs perkutut Mojopahit Cup 2016 tingkat nasional di Kota Mojokerto ini merupakan yang pertama diadakan  dan berbeda dengan konkurs di tempat lain. Purnawirawan TNI yang juga penyuka burung perkutut ini pun berharap, agar dengan adanya moment ini, rasa kebersamaan Kung Mania terus dijaga dan ditingkatkan. Sehingga P3SI dari tingkat Daerah, Wilayah sampai Pusat akan terus maju atau semakin baik dari waktu ke waktu.

   "Konkurs Mojopahit Cup 2016 ini terselenggara berkat kerjasama yang baik antara P3SI dengan Pemerintah Kota Mojokerto. Semoga, event demikian ini bisa rutin digelar sehingga akan banyak manfaat yang didapat. Seperti meningkatnya jumlah wisatawan serta aspek lain, misalnya ekonomi juga sarana mempererat tali silaturahmi", paparnya.

Moment pelepasan burung perkutut kealam bebas, sebagai tanda dimulainya penilaian laga konkurs Mojopahit Cup 2016.

   Menariknya, sebelum menginjak acara penilaian lomba seni suara burung perkutut itu dimulai, moment pelepasan burung perkutut di alam bebas dilakukan oleh Pakde Karwo dibarengi oleh Mas’ud Yunus, Pungkasiadi, Zainuri Hasyim, Ali Badri dan Djunaedi Setiawan. Hal ini dilakukan, sebagai penanda dimulainya moment penilaian konkurs bergengsi tersebut oleh juri nasional.  *(DI/Red)*