Baca Juga
Foto : Dolfi DM si Marinir jadi-jadian ketika diinterogasi
Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Mengaku sebagai anggota TNI AL (Angkatan Laut) berpangkat Kapten yang berdinas di Karang Pilang Surabaya, Dolfy Dolly Malla (39), Sabtu (02/04/2016) siang sekitar pukul 11.00 WIB, ditangkap anggota Den Intel Marinir Surabaya, saat berada jalan Welirang Kelurahan Wates Kecamatan Magersari Kota Mojokerto.
Dibalik penangkapan atas ulah nekat Dolfy tersebut, untuk sementara ini terungkap hanya untuk mengelabui agar wanita yang kini menjadi istri sirinya itu mau dinikahinya secara siri. Yang mana, selama ini, pada istri-sirinya, Dolly mengaku sebagai anggota TNI AL dari Batalyon Intai Amfibi (Yon Taifib). Tak tanggung-tanggung pula, kepada wanita yang selama 2 tahun ini menjadi istri-sirinya itu, pria asal Kelurahan Buakana Kecamatan Rappocini Kota Makasar inipun mengaku berpangkat Kapten.
Seperti yang dijelaskan oleh Komandan Sub Garnisun III Mojokerto, Letkol. Inf. Djohan Darmawan, bahwa kedok Dolfy terungkap saat Marinir jadian-jadian tersebut berkunjung ke rumah anak didiknya yang sedang sakit di Kelurahan Jagalan Kecamatan Magersari Kota Mojokerto. "Disaat yang bersamaan, justru dia kepergok anggota Den Intel Marinir Surabaya yang bertugas di Mojokerto, sedang menyambangi putra temannya sesama anggota TNI AL yang sedang sakit dialamat yang sama", jelas Djohan.
Pertemuan ini, membuat kedok Dolfy yang selama 2 tahun ini mengaku sebagai anggota Marinir terungkap. Akibatnya, Dolfy pun diserahkan ke Sub Garnisun III Mojokerto. Saat itulah, anggota Den Intel Marinir Surabaya langsung mengintrogasi Dolfy. Sebab, sudah sejak lama, Dolfy menjadi bidikannya. "Saat itu, yang bersangkutan menggunakan pakaian doreng TNI AL lengkap dengan atributnya serta mengaku berpangkat Kapten", tambahnya.
Usut punya usut, keberadaan Dolfy sudah masuk dalam daftar hitam, karena kerap mengaku sebagai anggota TNI AL dengan pangkat kapten. "Pelaku sudah lama diincar Den Intel Marinir. Kebetulan tadi kepergok, kemudian anggota Den Intel Marinir menangkap pelaku dan menyerahkannya ke Sub Garnisun III Mojokerto", jelas Letkol. Inf. Djohan Darmawan, yang juga Komandan Kodim 0815 Mojokerto ini kepada awak media.
Foto : Dolfy DM si Marinir jadi-jadian saat diinterogasi
Lebih jauh, Komandan Kodim 0815 Mojokerto mengungkapkan, bahwa dari hasil pemeriksaan terungkap, bahwa Dolfy menyaru sabagai anggota TNI AL sejak 2 tahun yang lalu. Yang mana, kepada seorang perempuan warga Kecamatan Magersari Kota Mojokerto, Dolfy mengaku sebagai anggota Marinir berpangkat Kapten yang berdinas di Batalyon Intai Amfibi (Yon Taifib), Karang Pilang, Surabaya.
Berkat pengakuannya itu, lanjut Dandim 0815 Mojokerto, dia bisa menikahi korban secara siri sejak 2 tahun yang lalu. Dan, selama itu pula, dia tinggal di rumah korban. Padahal pria asal Makassar ini, sehari-harinya sebagai seorang pelatih olah-raga karate di Wisma Cikaran Korem 082 Mojokerto.
"Yang jelas dari pihak perempuan tertipu. Karena awal kenalnya dengan perempuan itu di facebook dan yang bersangkutan mengaku anggota TNI berpangkat Kapten. Itu untuk mengelabuhi pihak perempuan supaya di sini ada tempat tinggal dan bisa menikahi korban secara siri", ungkap Dandim 0815 Mojokerto, Letkol. Inf. Djohan Darmawan.
Lebih jelas lagi, Djohan memaparkan, bahwa untuk meyakinkan korban dan keluarganya, Dolly kerap memakai seragam dinas TNI AL. Pakaian doreng lengkap dengan atribut khas anggota Marinir yang diperolehnya dari Pasar Turi, Surabaya. "Yang bersangkutan mengaku, bahwa mendapatkan barang-barang itu dari membeli dipasar Turi Surabaya", jelasnya.
Usai meringkus Dolly, petugas Sub Garnisun III Mojokerto, lantas melakukan penggeledehan rumah istri siri Dolfy yang diketahui sudah dua tahun tinggal di Kota Mojokerto. Dari hasil penggeledahan dirumah istri sirinya yang berada dijalan Welirang Kelurahan Wates Kecamatan Magersri Kota Mojokerto yang selama ini juga menjadi sarana tinggal Dolfy, ditemukan berbagai macam atribut militer. Diantaranya buku berjudul Hantu Laut, sepatu PDL, kaos bergambar Latgab TNI 2013, baret marinir, sepasang sarung tinju, topi Unifil, sepatu ALRI, topi Koarmatim, 3 bilah sajam, Paspor Pelaut, serta 45 butir peluru karet.
"Terkait dari mana yang bersangkutan mendapatkan peluru karet itu, masih kami akan kembangkan. Senjatanya tidak kami temukan. Untuk itu setelah ini pelaku akan kami serahkan ke Denpom (red. Detasemen Polisi Militer V/2 Mojokerto) untuk pengembangan", papar Dandim 0815 Mojokerto, Letkol. Inf. Djohan Darmawan.
Sementara itu, kepada awak media, Dolly mengaku menjadi Marinir hanya untuk menikahi istri sirinya. "Supaya istri saya tidak diganggu warga setempat. Karena, dia hamil dengan orang lain. Namun, saya yang menikahi. Jadi selama ini istri dan keluarganya tahunya saya ini anggota", aku Dolly. *(DI/Red)*