Baca Juga
Kepala BKBPP Kota Mojokerto, MA Imron saat sosialisasi KB dengan jargon 'DUA ANAK CUKUP'.
Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kota Mojokerto memasang target di atas 50 persen untuk pencapaian peserta KB baru pada tahun 2016 ini. Target tersebut dinilai realistis mengingat tingginya angka Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM) yang ditetapkan.
PPM tahun 2016 ditetapkan sebanyak 2.301 akseptor KB yang dibagi menjadi Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) sebanyak 1.381 akseptor dan Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (N-MKJP) sebanyak 920. Sedangkan pencapaian peserta KB baru dari berbagai jenis kontrasepsi pada periode Januari hingga Mei 2016 hanya sebanyak 723 akseptor KB atau hanya 31,42 persen dari PPM. Rinciannya, MKJP yang berjumlah 260 akseptor atau 18,82 persen dan N-MKJP yang berjumlah 723 akseptor atau 50,33 persen.
Dikonfirmasi masalah ini Kepala BKBPP Kota Mojokerto, Mochammad Ali Imron mengatakan, jika pencapaian di atas 30 persen per Mei 2016 sudah dinilai bagus. Sebab, hingga akhir 2016 pencapaian diharapkan di atas 50 persen. "Kalau hingga akhir tahun mampu mencapai di atas 50 persen sudah bagus. Mudah-mudahan dengan kerja keras bisa tercapai", harapnya.
Diungkapkannya pula, bahwa dari semua jenis kontrasepsi yang ada, akseptor KB dengan jenis kontrasepsi Metode Operasi Pria (MOP) atau lebih dikenal dengan vasektomi jumlahnya paling sedikit. Hingga per Mei 2016 hanya 10 akseptor. Disebutkannya, jika pasca lebaran ada tambahan sebanyak 3 orang akan dilakukan operasi vasektomi. "Setahun ada 13 orang saja yang bersedia MOP sudah luar biasa", ungkap mantan Kepala Badan Pembedayaan Masyarakat (BPM) Kota Mokokerto ini, Senin (13/06/2016).
Menurut Imron, untuk mendapatkan aksepotor MOP memang sangat sulit, padahal Badan KBPP sudah memberi iming-iming uang tunai sebesar Rp. 500 ribu bagi yang bersedia MOP. Uang itu sebagai pengganti tidak bekerja selama satu hingga tiga hari setelah operasi. "Bahkan bagi yang mampu mengajak orang lain untuk ikut MOP, maka akan dihadiahi Rp 100 ribu", cetusnya.
Berbagai alasan kenapa banyak yang tidak bersedia mengikuti MOP. Alasan utama, mereka rata-rata mengira kalau mengikuti MOP akan mengalami penurunan seksual, padahal sebaliknya. Dari keterangan mereka yang sudah melakukan MOP, setelah MOP sama sekali tidak mengakibatkan penurunan seksual", pungkasnya. *(Ys/DI/Red)*