Kamis, 22 Desember 2016

Napak Tilas Riyanto Anggota Banser Sang Pejuang Kemanusiaan Bom Natal 2000

Baca Juga

Penyerahan bantuan kepada keluarga almarhum Riyanto oleh pengurus GPJPDI Eben Heizer Kota Mojokerto, Kamis (22/12/2016).

Peserta napak tilas saat melakukan tabur bunga dimakam almarhum Riyanto, Kamis (22/12/2016).


Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Perjuangan sekaligus pengorbanan almarhum Riyanto anggota Banser GP Anshor Kota Mojokerto dalam upayanya menyelamatkan keselamatan dan nyawa jemaat Gereja Eben Heizer saat merayakan Natal tahun yang 2000 lalu, hingga saat ini masih selalu dikenang sekaligus menjadi motor penyemangat bagi ratusan anggota Banser GP Anshor Kota Mojokerto yang turut dalam Rundown ke-16 di Kota Mojokerto.

Sebagaimana dalam kegiatan napak tilas yang merupakan hasil kerja bareng antara Badan Musyawarah Antar Gereja (Bamag) Kota Mojokerto, Lembaga Keagamaan Kristen (LKK) Indonesia dengan GP Ansor ini, mendiang almahum Riyanto dianugerahi gelar sebagai Pejuang Kerukunan Umat Beragama. "Sungguh almarhum adalah pahlawan. Dia adalah Pejuang Kerukunan Umat Beragama," kata Sekjen LKK Indonesia, Pdt. Simon Harsoyo, di Gereja Eben Heizer, tempat almahum Riyanto saat berusaha membuang bom yang akhirnya mengorbankan nyawanya pada peringatan Natal 2000 lalu.

Selain itu, dalam acara napak tilas yang dimulai dari depan tempat ibadah umat Kristen yang berada dijalan RA Kartini ini, Pdt. Simon memberi apresiasi yang tinggi atas semangat juang almarhum Riyanto. "Kami mengapresiasi setinggi-tingginya kepada almarhum karena semangat juangnya yang tinggi. Sungguh hal ini sangat ironis, dibandingkan dengan keteguhan jiwa Riyanto yang muslim mau menyelamatkan ratusan nyawa jemaat Gereja Eben Heizer", ungkap Pdt. Simon Harsoyo didepan jemaat Kristen dan ratusan anggota Banser GP Ansor.

Jeda selanjutnya, dihadapan Ketua Umum GP Anshor Yoqut Cholil Qoumas yang hadir saat itu, gembala GSJPDI Eben Heizer, Pdt. Rudy Sanusi Wijaya menunjukkan lokasi meledaknya bom Natal tahun 2000 itu. "Bom itu dimasukkan ke dalam got dan meledak. Dan ledakan bom itu mengenai Riyanto sehingga membuat hancur tubuhnya. Bom lainnya meledak dengan skala lebih kecil", kenangnya.

Pendeta Rudy yang menjadi saksi dalam peristiwa kelam itupun menyamaikan, malam itu Riyanto berjaga bersama sejumlah rekannya dalam perayaan Natal yang khitmat. Tetapi sekitar pukul 20.30 wib seorang jemaat curiga pada sebuah bingkisan yang tergeletak diluar gereja. "Riyanto bersama polisi membuka bungkusan itu dan mengetahui didalamnya ada percikan api. Reflek, Riyanto membawa lari bungkusan itu dan membuangnya ke bak kontrol saluran air sebelum akhirnya meledak", sampainya dengan suara parau.

Sementara itu, Ketua Umum GP Ansor Yoqut Cholil Qoumas, juga menyampaikan apresiasi yang tinggi bagi Riyanto. Menurutnya, jiwa ikhlas hanya dimiliki oleh orang-tertentu. "Belum tentu kita seikhlas almarhum. Pergorbanannya patut kita apresiasi", pungkasnya.

Pantauan media, dilokasi kejadian meledaknya bom Natal tahun 2000 itu, para peserta napak tilas melakukan tabur bunga, yang dilanjutkannya melakukan tabur bungan ke makam almarhum Riyanto dan bersilaturahim kerumah almarhum Riyanto.
*(Yd/DI/Red)*