Baca Juga
Kab. MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Besarnya debit air dan kuatnya arus dalam beberapa hari ini membuat bibir darurat hulu anak sungai Brantas sepanjang kurang lebih 30 meter semakin mengangga. Mengantisipasi akibat lanjutan yang lebih parah lagi, tanggul penaham debit air yang telah ambrol sejak sekitar 3 tahun silam akibat diterjang derasnya arus sungai Porong di Rolak Songo yang menjadi jalur alternatif Mojokerto—Sidoarjo kini dibenahi.
Dua alat berat (beckhoe) yang berfungsi mengeruk material proyek dan pengangkut karung pasir diterjunkan di pintu air yang masuk wilayah perbatasan Mojoanyar—Tarik. Atas adanya perbaikan tanggul tersebut, maka jalur perlintasan dikawasan ini ditutup untuk sementara waktu hingga pembenahan tanggul selesai.
Pantauan wartawan dilapangan, pembenahan tanggul untuk kali keduanya ini, bisa jadi tak bakal maksimal. Pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas hanya menggunakan karung-karung pasir untuk menahan kerusakan tanggul setinggi kurang lebih 5 meter itu. Tanpa revitalisasi plengsengan, pembangunan inipun dipastikan sama dengan yang dikerjakannya 3 tahun lalu, lantaran bersifat sementara. "Dibangun mulai kemarin, mas...! Kalau alat-alat beratnya sudah tiba sejak tiga hari lalu", ungkap Frans warga setempat, Jum'at (13/01/2017), dilokasi.
Tak ayal lagi, akibat aktifitas perbaikan tanggul ini, banyak pengguna jalan yang kecele dan harus memutar kendaraannya lewat Mlirip Kecamatan Jetis atau Desa Mlirip Rowo kalau mau ke Mojokerto dan sebaliknya, yang tentunya akan memakan jarak tempuh dan waktu lebih banyak dari waktu normal, sekitar 3 km atau 15 menit.
*(Yd/DI/Red)*