Selasa, 06 Juni 2017

Dewan Pertanyakan Belum Diaspalnya Kerusakan Jalan Gajah Mada - Pahlawan Akibat Pengerjaan Proyek Trotoar Gamapala

Baca Juga

Anggota Komisi II yang juga Ketua F-PKB DPRD Kota Mojokerto, Junaedi Malik.

Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Kerusakan aspal sepanjang jalan Gajah Mada - jalan Pahlawan Kota Mojokerto akibat dari pengerjaan proyek Pembangunan Revitalisasi Saluran Air dan Trotoar sepanjang jalan Gajah Mada - Pahlawan (Gamapala) pada akhir 2016 lalu, hingga saat ini belum tersentuh secara total. Jalan yang awalnya halus dan mulus itu, , dibiarkan rusak begitu saja oleh kontraktor pelaksana proyek tersebut. Ironisnya, Pemda setempat terkesan melakukan pembiaran atas kerusakan fisilitas umum (Fasum) yang merupakan jalan utama di Kota Mojokerto ini.

Meski setelah menuai banyak kritikan dinas terkait baru melakukan penambalan dibeberapa titik, namun tambal-sulam yang dilakukannya nampak setengah hati saja. Pasalnya, pasca dilakukan tambal-sulam, dalam beberapa pekan saja beberapa kanisiran aspal itu telah mengelupas lagi. Tak ayal, kerusakan aspal sepanjang jalan Gamapala ini, memantik reaksi pedas kalangan anggota Legislator atas kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto.

Bahkan, pihak Komisi II DPRD setempat mempertanyakan kemampuan manajerial dinas yang membawahi sarana jalan itu. "Tahu saya, sebelum dilaksanakannya proyek Gamapala (Red: Pembangunan Revitalisasi Saluran Air dan Trotoar sepanjang jalan Gajah Mada - Pahlawan), kondisi jalan Gajah Mada - jalan Pahlawan dari ujung ke ujungnya halus dan mulus. Namun, pasca pengerjaan proyek Gamapala, kondisi jalan tersebut menjadi rusak parah. Ini menjadi catatan kita", ujar anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto, Junaedi Malik, Selasa (06/06/2017).

Anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto yang juga Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) inipun mengungkapkan keheranannya atas kerusakan aspal sepanjang jalan Gajah Mada - Pahlawan yang ditinggalkan begitu saja oleh pelaksana proyek Gamapala. "Pasca mengerjakan proyek Gamapala, kerusakan jalan yang sedemikian parahnya ditinggal begitu saja oleh pelaksananya. Sementara instansi yang membawahi proyek Gamapala terkesan diam saja. Adap apa ini...!? Padahal, tahun sebelumnya (Red: 2015), jalan tersebut baru direvitalisasi dengan anggaran puluhan miliar...!? Ini jelas merugikan daerah dan akan kita kejar", tandas Junaedi Malik.

Terkait belum diperbaikinya jalan Gajah Mada - Pahlawan hingga saat ini, Junaedi Malik pun menyatakan keheranannya. Pasalnya, anggaran untuk proyek pengaspalan sudah di dok sejak lama, yang semestinya secara otomatis sudah bisa dijalankan. “Anggaran untuk pengerjaan proyek pengaspalan ini sudah di dok sejak dulu. Mestinya, jika menejerial PU kuat, proyek pengaspalan sudah bisa dilaksanakan sejak awal tahun anggaran 2017. Jika sampai saat ini belum dikerjakan, ada apa lagi ini...? Harus dibongkar akar permasalahannya. Yang perlu digaris bawahi, ini uang negara dan untuk kepentingan masyarakat", pungkasnya, tegas.

Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Administrasi Pembangunan, Agoes Heri Santoso menjelaskan, bahwa pihak Dinas PUTR hingga saat ini belum menyerahkan dokumen lelang pengaspalan jalan. “Terkait proyek aspalisasi, hingga aaat ini belum ada dokumen yang masuk. Untuk itu, kita belum memrosesnya", jelas Kabag Administrasi  Pembangunan Setdakot Mojokerto, Agoes Heri Santoso, Selasa (06/06/2017).

Sayangnya, ketika beberapa kali dikonfirmasi melalui nomor selulernya tentang persoalan tersebut, Kepala DPUTR Pemkot Mojokerto Wiwit Febrianto terkesan tak mau mengangkat hand-phonenya. *(DI/Red)*