Jumat, 25 Agustus 2017

Gakin Turun 1 Persen, Pemkot Mojokerto Raih Penghargaan Nasional

Baca Juga

Wali Kota Mojokerto, KH. Mas'ud Yunus.

Wakil Wali Kota Mojokerto, Suyino saat menerima penghargaan dari Mensos RI Khofifah Indar Parawansa,
Jum'at (25/08/2017) malam,
di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta

Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com). Kegigihan Pemerintah Kota (Pemkot) dalam berupaya meningkatkatkan derajat ekonomi dan tingkat kesejahteraan keluarga miskin di Kota Mojokerto, mendapat apresiasi Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI). Setidaknya, hal itu bisa dibuktikan dengan pemberian penghargaan Mensos RI Khofifah Indar Parawansa kepada Pemkot Mojokerto pada Jum'at (25/08/2017) malam di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.

Atas nama Pemkot Mojokerto dan mewakili Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus, Wakil Wali Kota Mojokerto Suyitno hadir dalam acara ini untuk menerima penghargaan yang diberikan kepada Pemkot Mojokerto atas keberhasilannya melakukan verifikasi dan validasi data penerima Program Bantuan Pangan Non Tunai dengan melaksanakan Verifikasi dan Validasi Data Terpadu. Penghargaan diberikan secara langsung oleh Mensos RI Khofifah Indar Parawansa kepada Wakil Wali Kota Suyitno yang hadir dalam acara Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Data Terpadu 2017 ini.

Kepala Dinas Sosial Pemkot Mojokerto Sri Mujiwati yang turut hadir dalam acara ini untuk mendampingi Wakil Wali Kota Mojokerto Suyitno menyatakan, bahwa hanya ada 2 (dua) Kota se Indonesia yang mendapatkan penghargaan tersebut. "Dari sekian Kota se Insonesia, hanya dua Kota yang mendapatkan penghargaan ini. Yaitu, Kota Mojokerto dan Kota Malang", ujar Kadinsos Pemkot  Mojokerto, Sri Mujiwati, Jum'at (25/08/2017) malam.

Menurut Sri Mujiwati, raihan penghargargaan tersebut karena Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus dinilai oleh Kemensos RI sebagai Koordinator Penanggulangan Kemiskinan Daerah yang telah berperan aktif dalam memutakhirkan dan menyelaraskan data terpadu untuk penanganan fakir miskin dan perlindungan sosial. Dimana, data yang masuk dari Badan Pusat Statistik selalu dimutakhirkan sehingga bantuan yang diberikan untuk warga miskin benar-benar tepat sasaran.

Sementara itu, dijeda dan tempat yang berbeda, Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus menyatakan turut merasa bangga atas raihan penghargaan tersebut. "Alhamdulillah..., Kota Mojokerto bisa meraih penghargaan itu. Saya turut merasa bangga raihan prestasi hasil kinerja Dinsos ini. Atas nama pribadi dan Pemkot Mojokerto, saya sampaikan ucapkan terima-kasih atas kinerja Dinsos. Saya berharap, penghargaan ini bisa lebih memacu kinerja Dinsos untuk lebih baik lagi kedepannya", tutur Wali Kota Mojokerto, Drs. H. Mas'ud Yunus.

Meski turut bangga atas raihan penghargaan tersebut, namun birokrat yang juga seorang ulama ini menerangkan, bahwa penghargaan ini bukanlah semata yang menjadi target utamanya. Melainkan, verifikasi dan validasi data warga miskin sendiri itulah yang menjadi targetnya. Pasalnya, dengan validitas data itulah perlindungan sosial bisa akurat sehingga derajat kesejahteraan masyarakat di Kota Mojokerto dapat segera meningkat. “Penghargaan ini adalah bonus kerja-keras tim. Karena saya selalu mewanti-wanti agar data warga miskin harus selalu diverifikasi dan divalidasi dengan cepat, sehingga percepatan integrasi data berbagai perlindungan sosial bisa akurat dan kesejahteraan di Kota Mojokerto dapat terwujud", tetang Wali Kota Mojokerto, KH. Mas'ud Yunus.

Lebih jauh, Wali Kota Mojokerto yang akrab dengan sapaan Kyai Ud' ini pun menjelaskan, bahwa terintegrasinya data kemiskinan sangatlah penting, agar program perlindungan sosial yang diberikan pemerintah kepada masyarakat betul-betul komprehensif dan menyeluruh. “Alhamdulillah menurut data Kementerian Sosial, angka kemiskinan warga Kota Mojokerto menurun satu persen. Kita peringkat ke 38 dari 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur dengan persentase kemiskinan paling sedikit seluruh Jawa Timur. Artinya, kita dinilai yang terbaik se Jawa Timur", pungkas Wali Kota Mojokerto, KH. Mas'ud Yunus. *(DI/Red)*