Rabu, 13 September 2017

Jelang Akhir Tahun Anggaran, DPUPR Pemkot Mojokerto Sorong 3 Proyek...?

Baca Juga



Pekerjaan fisik pagar TPA Randegan yang akan ditindaklanjuti dengan pembuatan pagar keliling bergaya Mojopahitan, yang lagi ngetren-ngetrennya di Mojokerto.

Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Mojokerto kembali menyorong 3 (tiga) proyek penting ke meja Unit Layanan Pengadaan (ULP) setempat. Entah mengapa, Organisasi "teknis" Pemerintah Daerah (OPD) Kota Mojokerto ini, belakangan makin kerap mengajukan dokumen lelang pekerjaan justru menjelang tutup Tahun Anggaran. Padahal, pelaksanaan proyek diakhir tahun dinilai lebih beresiko jika dibandingkan dengan pekerjaan yang dilaksanakan pada awal atau pertengahan tahun.

Tak hanya lebih rentan dengan persoalan kualitas karena akan dikejar deadline saja, melainkan juga faktor dampak lingkungan pada pekerjaan yang diselenggarakan secara serentak akan lebih terasa sebagaimana pada musim pekerjaan infrastruktur ditahun lalu. Selain itu, juga berisiko tinggi dengan adanya faktor alam, yakni musim penghujan yang biasanya datang di akhir tahun.

Dikorfirmasi adanya proyek yang baru disorong ke ULP Pemkot Mojokerto jelang akhir tahun anggaran dimaksud, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PUPR Pemkot Mojokerto Ferry Hendri tak menampiknya. Diungkapkannya, jika pihaknya telah mengajukan lelang atas 3 proyek. "Ada tiga proyek yang kami ajukan lelang. Yakni pembangunan kantor Disporabudpar (Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata) di Wates, rehab Rumah Potong Hewan (RPH) dan pembuatan pagar keliling TPA", ungkap PPK Dinas PUPR Pemkot Mojokerto, Ferry Hendri, Rabu (13/09/2017).

Lebih jauh, Ferry menjelaskan, bahwa rehab kantor Disporabudpar senilai Rp. 2,414 miliar itu diharapkan sudah tercapai kesepakatan kontrak dengan rekanan pada 29 September mendatang. "Tahap pertama ini kita fokus pada pekerjaan lantai satu. Optimis nutut sampai akhir tahun karena masa pekerjaan kita 90 hari", jelasnya.

Ditambahkannya, kecuali jika pada proses lelang pekerjaan tersebut gagal dan mengalami retender, baru akan dicancel dengan alasan waktu pelaksaan tidak mencukupi. "Perkecualian kalau retender, otomatis ditangguhkan karena waktu pelaksanaan tidak cukup lagi. Proyek ini tayang lelang tanggal 11 September lalu", tambahnya.

Selain itu, PPK Dinas PUPR Pemkot Mojokerto Ferry Hendri pun menyebutkan, jika pihak Dinas PUPR Pemkot Mojokerto juga juga menyorong lelang proyek RPH senilai Rp. 800 juta. Yang mana, proyek ini ditayang di pelangan sejak 31 Agustus lalu. "Kontraknya kita harapkan sudah tercapai tanggal 26 September. Tanggal 18 diharapkan muncul pemenang", sebutnya.

Menurut Ferry, saat ini, pihak Dinas PUPR Pemkot Mojokerto juga menanti adanya pemenang dalam pekerjaan pembuatan pagar keliling TPA Randegan senilai Rp. 1,8 miliar. Konon..., TPA yang kini tampak asri itu akan diperindah dengan inisiatif pembuatan pagar bergaya Mojopahitan. "Lelang sudah digelar sejak 30 Agustus lalu dan diharapkan muncul pemenang tanggal 13 September mendatang. Dan kontraknya tanggal 21 September mendatang", pungkas PPK pada Dinas PUPR Pemkot Mojokerto, Ferry Hendri.

Terpisah, Ketua ULP yang juga menjabat sebagai Plt. Kepala Dinas (Kadis) PUPR Pemkot Mojokerto Agus Heri Santoso membenarkan adanya sejumlah proyek fisik yang bakal dikerjakan diakhir tahun anggaran 2017 ini. Alasannya, ada sejumlah faktor yang mendasari aksi borongan lelang ini. "Banyak hal. Seperti kecukupan syarat administrasi dokumen lelang, kekurangan dokumen dan retender", paparnya.

Namun demikian, meski sisa waktu tahun anggaran 2017 ini tak lebih dari 3,5 bulan, Agus tak-bergeming. Ia tetap berharap, agar pekerjaan yang ditenderkan bisa selesai tepat waktu sesuai target dan manfaatnya segera dapat dinikmati oleh masyarakat. "Ya kami harapkan selesai tepat waktu. Biar hasilnya dapat segera dirasakan masyarakat", katanya. *(Yd/DI/Red)*