Baca Juga
Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Kontroversi berdirinya bangunan liar (Bangli) sebagai sarana 'Pos Pantau Debit Air Sungai Sadar' yang didirikan warga diatas tanggul kali (sungai) Sadar dikawasan Lingkungan Meri Kelurahan Meri Kecamatan Kranggan Kota Mojokerto, memantik reaksi kalangan DPRD setempat untuk melakukan upaya penyelesaian persoalan antara warga sekitar dengan Pol PP setempat.
Sulistyawati, anggota Dewan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan, bahwa polemik Bangli yang dibangun oleh salah-seorang warga di tanggul kali Sadar dikawasan Lingkungan Meri Kelurahan Meri itu telah diselesaikan secara musyawarah dengan pihak Pol PP. "Sudah clear mas. Kemarin itu (Red: Rabu, 10/01/2018) hanya mis komunikasi saja", kata Sulistyawati, saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (11/01/2018) siang.
Dengan mendatangi kantor Pol PP setempat dan memusyawarahkannya pada Rabu 10 Januari 2018, Sulistyawati menepati janjinya untuk menyelesaikan polemik dibangunnya Bangli Pemantau Banjir di tanggul sungai Sadar dikawasan Lingkungan Meri Kelurahan Meri yang disoal dan akan dibongkar Pol PP Pemkot Mojokerto. "Saya sudah mendatangi kantor Pol PP dan semua sudah beres", terangnya.
Anggota dewan yang baru dilantik melalui proses PAW ini menjelaskan, dari mediasi yang dilakukan oleh dewan, telah diketahui sumber masalah yang membuat pihak Pol PP berinisiatip akan membongkar Pos Pantau tersebut. Yakni, ada warga lain yang kurang memahami maksud didirikannya bangunan semi permanen itu, tapi terburu melaporkannya ke pihak Pol PP. "Kemarin itu terjadi mis komunikasi antar warga setempat. Cuma sayangnya, kenapa tidak dimusyawarahkan terlebih dahulu, tapi terlalu cepat melapor ke pihak terkait", jelas Sulistyowati.
Sulistyawati memaparkan, ada warga lain yang beranggapan, bahwa Vicky telah mendirikan bangunan dengan biaya yang berasal dari Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto dan digunakan untuk membangun Pos Pemantau Banjir itu tanpa sepengetahuan pengurus Lingkungan setempat. "Dari informasi yang kita himpun, bangunan tersebut dibangun dengan biaya sendiri. Jadi, sumber masalahnya sudah ketemu dan segera bisa kita selesaikan dengan baik", papar Sulistyawati. *(DI/Red)*