Selasa, 05 Juni 2018

MPK Bersama KPK Gelar Deklarasi Anti Korupsi

Baca Juga

Anggota MPK dan KPK saat prosesi deklarasi Anti Korupsi, Selasa (05/06/2018).

Kota JAKARTA - (harianbuana.com).
Majelis Pendidikan Kristen (MPK) Indonesia menyatakan prihatin atas situasi bangsa saat ini, dimana korupsi sudah masuk ke sendi-sendi lapisan masyarakat. Ketua Panitia HUT ke-68 MPK, Arion H Hutagalung menyatakan, korupsi bak ‎"penyakit kronis" yang tidak mudah disembuhkan serta penanganannya harus benar-benar ekstra.

"Kondisi saat ini mulai dari ujaran kebencian, hoaks, tawuran, perkelahian, radikalisme, terorisme, narkoba sampai korupsi terakhir Operasi Tangkap Tangan di Purbalingga. Ini menjadi penting, kita harus menomor satukan pendidikan karakter kristiani sejak dini dalam komunitas keluarga dan sekolah di era Disrupsi", ungkap Arion H Hutagalung,
di graha Oikumene, gedung PGI Jakarta Pusat, Selasa ‎(05/06/2018).

Di sela-sela ibadah syukur dan perayaan HUT ke-68, MPK‎ mengundang wakil pimpinan KPK Saut Situmorang untuk memberikan sambutan dan menggelar deklarasi anti korupsi.

Acara deklarasi anti korupsi ini diikuti oleh para pengurus MPK, perwakilan siswa dan perwakilan guru di MPK. Mereka mengucapkan ikrar dengan tangan di dada lanjut diakhiri dengan doa bersama.

Dalam sambutannya, Saut Situmorang menyambut baik adanya deklarasi yang turut serta menggandeng guru serta siswa-siswi di MPK. Dari aras podium, Saut Situmorang menawarkan generasi muda untuk menjadi pimpinan KPK.

"Saya mau dari kalian generasi muda, khususnya yang perempuan harus jadi pimpinan KPK. Di KPK perempuan yang menjadi pemimpin hanya satu, bu Basaria. Jadi bermimpilah, do'a supaya bisa jadi pemimpin KPK", kata Saut Situmorang.

Saut juga berpesan akan pentingnya kejujuran yang ditanam sejak kecil. Menurutnya pendidikan sejak dini sangat penting untuk mendidikan generasi muda agar berkarakter baik dan berintegritas sehingga jauh dari korupsi. *(Ys/DI/Red)*