Rabu, 20 Juni 2018

Shirathal Mustaqim Sebagai Way Of Laife

Baca Juga

H. Machfud Machradji.

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Audzubillahiminasy syaithanirrajim
Bismillahirrahmanirrahim


اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ

“(Ya Allah). Tunjukilah kami jalan yang lurus (shiratal mustaqim), yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan jalan orang-orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat", (Al Fatihah:6-7).


وَأَنَّ هَـذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيماً فَاتَّبِعُوهُ وَلاَ تَتَّبِعُواْ السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُم بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah jalan tersebut, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain) , karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa“, (Al An’am:153).


Surat Ar-Ru, ayat 30:

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.


Surat Ar-Rum, ayat 43:

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ الْقَيِّمِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا مَرَدَّ لَهُ مِنَ اللَّهِ ۖ يَوْمَئِذٍ يَصَّدَّعُونَ

Oleh karena itu, hadapkanlah wajahmu kepada agama yang lurus (Islam) sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak (kedatangannya): pada hari itu mereka terpisah-pisah.


خطَّ لنا رسول الله صلى الله عليه وسلم يومًا خطًّا فقال: هذا سبيل الله. ثم خط عن يمين ذلك الخطّ وعن شماله خطوطًا فقال: هذه سُبُل، على كل سبيل منها شيطانٌ يدعو إليها. ثم قرأ هذه الآية:(وأن هذا صراطي مستقيمًا فاتبعوه ولا تتبعوا السبل فتفرق بكم عن سبيله)

Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah membuat satu garis lurus, kemudian beliau bersabda, “ Ini adalah jalan Allah”. Kemudian beliau membuat garis-garis yang banyak di samping kiri dan kanan garis yang lurus tersebut. Setelah itu beliau bersabda , “Ini adalah jalan-jalan (menyimpang). Di setiap jalan tersebut ada syetan yang menyeru kepada jalan (yang menyimpang) tersebut". (H.R Ahmad 4142). (Lihat Jaami’ul Bayaan fii Ta’wiil Al Qur’an).


Dengan membaca secara seksama ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits tersebut diatas.
Maka setelah mantab, yakin dan pas memilih tujuan hidup beribadah, menyembah, tunduk. Patuh, ta'at, berserah diri, menghambakan diri dan merendahkan diri kepada Allah saja. Maka selanjutnya Allah Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan dan menyiapkan jalan hidup, pedoman hidup, prinsip-prinsip hidup, the way of life satu-satunya yang harus dan wajib dilalui untuk mencapai tujuan hidup tersebut.

Jalan hidup tersebut disebut dengan Shirathal Mustaqim. Shirathal Mustaqim artinya Jalan Yang Lurus, jalan yang tidak bengkok, jalan yang tidak menyimpang dan jalan yang tidak sesat. Jalan Yang Lurus dimaksud adalah Al-Qur'an, agama Islam, agama Allah merupakan seperangkat aturan, pedoman, hukum-hukum, tatanan yang menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia. Jalan ini mesti dan wajib dilalui dengan tunduk, patuh, taat, berserah diri menjalankan segala aturan maupun tatanan yang termaktub, terkandung didalamnya.

Kalau sudah demikian, maka sampailah perjalanan hidup seorang muslim kepada tujuannya. Selanjutnya datanglah baginya kebahagiaan sejati bukan semu, keselamatan, keberuntungan, rahmat dan balasan masuk surga. Jalan hidup yang benar Cuma satu itu Shirathal Mustaqim. Tidak ada yang lain.

Allah memberikan petunjuk kepada manusia untuk memilih jalan ini dengan sungguh-sungguh, tidak main-main atau seenaknya. Dan jangan memilih jalan-jalan yang lain. Berani memilih jalan hidup yang lain maka akan sesat (الضَّالِّينَ), dan dimurkai (المَغضُوبِ) oleh Allah Tuhan Yang Maka Kuasa.
Semoga bermanfaat saudaraku.
Wal afwu minkum. Wassalam. *(M2/DI/Red)*