Jumat, 29 Maret 2019

Produksi Bawang Merah Kab. Brebes Mampu Ekspor Ke 4 Negara

Baca Juga

Mentan RI Andi Amran Sulaiman saat meninjau secara langsung proses panen bawang merah di Kab. Brebes.


Kab. BREBES – (harianbuana.com).
Produksi bawang di Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah, mampu menyerang balik Vietnam, Malaysia, Filipina dan terutama Thailand. "Tapi, serangan balik yang saya maksud adalah membalikkan impor menjadi ekspor, khususnya sektor bawang merah", kata Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI) Andi Amran Sulaiman pada acara Apresiasi dan Singkronisasi Petani Unggul, Petani Makmur, Petani Sejahtera di Alun-alun Brebes – Jawa Tengah.

Pada kesempatan ini, Mentan RI Andi Amran Sulaiman juga menyampaikan pesan, bahwa hasil produksi bawang merah yang hingga mampu mengekspor ke 4 negara tersebut bisa didapat dengan kerja kerja keras. "Hari ini saya mengingatkan, bahwa peningkatan produksi ini merupakan hasil kerja keras petani yang berkolaborasi dengan jajaran pemerintah, termasuk kerja keras Badan Urusan Logistik (Bulog) yang melakukan penyerapan bawang", pesan Amran Sulaiman.

Amran menjelaskan, saat ini Kabupaten Brebes juga dikenal sebagai sentra terbesar bawang merah di Indonesia selain Solok, Tapin, Enrekang, Bima, Lombok Timur dan beberapa daerah lain.

Dijelaskannya pula, areal panen bawang merah di Kabupaten Brebes tercatat bisa mencapai 29.000 – 32.000 hektar dengan angka produksi sekitar 273.000 ton. Cukup signifikan dalam memberi andil terhadap total produksi nasional yang mencapai 1,4 juta ton lebih.

"Pada 2014 lalu, Indonesia masih menyimpan 74,903 ton bawang merah, lalu turun drastis pada 2015 menjadi 17,428 ton. Selanjutnya, pada tahun 2016 pemerintah telah menutup keran impor bawang merah. Dan, pada tahun 2017 Indonesia berhasil membalikkan keadaan dengan memulai menambah ekspor bawang merah ke beberapa negara tetangga", jelas Amran.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka ekspor bawang merah nasional pada 2017 mencapai 7,750 ton atau naik 93,5 persen dibandingkan pada 2016 yang hanya 736 ton. *(HB)*