Selasa, 19 Mei 2020

Pemkot Mojokerto Menerima Bantuan Pupuk Dari Petrokimia Untuk Kampung Pangan

Baca Juga

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat secara simbolis menerima bantuan pupuk dari PT. Petrokimia Gresik, Selasa 19 Mei 2020.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto terus melakukan upaya percepatan, penanganan dan pemulihan kesejahteraan warga terdampak pandemi wabah virus corona atau Corona Virus Disease – 2019 (Covid–19) di Kota Mojokerto. Salah-satunya melalui Kampung Pangan, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menerima bantuan pupuk dari PT. Petrokimia Gresik, Selasa 19 Mei 2020.

Sedikitnya 50 ton pupuk organik dan cair, diberikan kepada warga Kota Mojokerto yang telah terdaftar dalam Klinik Pangan dibawah binaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP). Program ini, merupakan gagasan baru Pemerintah Kota Mojokerto untuk melahirkan kampung-kampung mandiri yang berdaya saing dalam meningkatkan kesejahteraan.

"Di tengah merebaknya pandemi Covid-19 saat ini, bantuan seperti ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Kami terus berupaya menyejahterakan masyarakat, melalui program ketahanan pangan. Kampung Mapan ini, merupakan bentuk kemandirian pangan dalam upaya pemulihan kesejahteraan masyarakat terdampak Covid-19", jelas Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari.

Dihadapan Direktur Utama (Dirut.) PT. Petrokimia Rahmat Pribadi, Direktur SDM Dwi Ary Purnomo dan Direktur Teknik Arif Fauzan, Ning Ita memaparkan betapa pentingnya Kampung Mapan bagi warga terdampak dalam pemulihan kesejahteraan di tengah pandemi Covid-19.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat secara simbolis menerima bantuan pupuk dari PT. Petrokimia Gresik, Selasa 19 Mei 2020.


Dipaparkannya pula, bahwa dibuatnya Kampung Mapan bertujuan untuk, mengenalkan dan memperluas pengetahuan warga dalam sektor pertanian dan perternakan terpadu serta berkelanjutan.

"Selain untuk menambah wawasan, pemberdayaan tersebut diharapkan mampu meningkatkan keahlian warga di bidang pertanian, peternakan dan perdagangan. Melalui kemandirian ini, kami berharap ada dampak positif yang menyertainya, terutama dalam meningkatkan pendapatan masyarakat", papar Ning Ita.

Selain itu, berbagai sarana komunikasi telah disediakan oleh Pemerintah Kota Mojokerto terkait bantuan sosial demi menjaga kelancaran pelaksanaan kebijakan tersebut. "Masyarakat diharapkan memiliki kesadaran dan pengetahuan informasi yang komperhensif terhadap kebijakan bantuan pemerintah agar tidak memicu kesalahpahaman, baik secara vertikal (pemerintah) maupun horizontal (antar masyarakat)", tambah Ning Ita.

Untuk itu, semuanya membutuhkan proses dan kerjasama dari berbagai pihak agar dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. "Saya juga ingin mengajak semua komponen masyarakat untuk bersama-sama mentaati dan mematuhi anjuran pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19",  tandasnya. *(Ry/Hms/HB)*