Minggu, 12 Juli 2020

Ketua KPK Ingatkan Kembali Hukuman Mati Bagi Koruptor Anggaran Covid-19

Baca Juga

Ketua KPK Firli Bahuri.




Kota JAKARTA – (harianbuana.com).
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengatakan, anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp. 695,2 triliun yang telah dikucurkan pemerintah sangat rawan untuk dikorupsi. Salah-satu bentuk penyelewengan anggaran tersebut yaitu untuk kepentingan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

"Indikasi penyalah-gunaan juga bisa dilihat dari besar-kecilnya permintaan anggaran penanganan Covid-19 di wilayah atau daerah yang ikut menyelenggarakan pilkada serentak", kata Firli, Minggu Minggu Juli 2020.

Kepala daerah yang menjabat dan masih periode pertama, masih memiliki kesempatan mencalonkan diri kembali. Menurut Firli, salah-satu modus penyalahgunaan anggaran itu yakni dengan mendompleng program bantuan sosial. Caranya, dengan mamajang foto mereka pada bantuan sosial yang diserahkan kepada masyarakat.

"Tidak sedikit informasi perihal cara oknum kepala daerah petahana yang hanya bermodalkan selembar sticker foto atau spanduk raksasa, mendompleng bantuan sosial yang berasal dari uang negara, bukan dari kantong pribadi mereka, yang diterima KPK", ungkapnya.

Penyalahgunaan, juga terlihat dari besar kecilnya anggaran yang diajukan oleh kepala daerah. Ditegaskannya, bahwa ada beberapa kepala daerah yang mengajukan alokasi anggaran tinggi, meski jumlah kasus Covid-19 di daerahnya rendah. Meski demikian, ada kepala daerah yang mengajukan anggaran rendah, padahal kasus di wilayahnya tinggi.

"Hal itu terjadi karena sang kepala daerah sudah memimpin di periode kedua, sehingga tidak berkepentingan lagi untuk maju", jelasnya.

Firli Bahuri kembali mengingatkan, kepala daerah yang kembali ingin berkontestasi lagi agar tidak macam-macam dengan anggaran penanganan Covid-19..

"Kembali saya ingatkan kepada calon koruptor atau siapapun yang berpikir atau coba-coba korupsi anggaran penanganan Covid-19, hukuman mati menanti dan hanya persoalan waktu bagi kami untuk mengungkap semua itu", punkasnya, tandas. *(Ys/HB)*