Sabtu, 24 Oktober 2020

Libur Panjang, Gubernur Khofifah Himbau Masyarakat Tetap Disiplin Terapkan Prokes

Baca Juga


Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat pelantikan Dekranasda Jatim di Grand City Surabaya, Jumat 23 Oktober 2020.


Kota SURABAYA – (harianbuana.com).
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengingatkan warganya untuk tetap selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan selama libur panjang memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, tepatnya mulai 29 Oktober hingga 01 Nopember 2020. Hal ini merupakan salah-satu upaya memutus mata rantai penyebaran virus Corona atau Vorona Virus Disease - 2019 (Covid-19).

"Ini, agar yang sudah baik bisa dilakukan pengawalan lebih baik lagi. Kami minta semua menjaga dan disiplin protokol kesehatan, baik itu tempat wisata, transportasi publik", kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Sabtu 24 Oktober 2020.

Tentang berwisata saat libura, Gubernur Khofifah menyarankan agar masyarakat dapat memilih destinasi yang aman dan nyaman, utamanya destinasi wisata out door. Gubernur Khofifah juga menyarankan agar tidak mengajak keluarga dengan resiko tinggi, terutama mereka yang memiliki komorbid maupun Lansia untuk liburan wisata.

"Meskipun liburan atau berpergian tidak dilarang, namun demi menjaga keamanan keluarga, diharapkan untuk tetap berhati-hati dengan salah-satunya adalah menjauhi kerumunan", himbau Gubernur Khofifah.

Himbauan Gubernur Khofifah ini bukan tanpa alasan. Sebelumnya, Jatim pernah mengalami lonjakan kasus Covid-19 pada Juni 2020, khususnya di beberapa kabupaten/ kota yang menjadi destinasi mudik.

Belajar dari kejadian tersebut, Gubernur Khofifah kembali menghimbau masyarakat untuk meminimalkan perjalanan sekaligus memastikan benar-benar menerapkan protokol kesehatan.

"Apabila memang ingin ke luar kota, pastikan betul bahwa diri kita aman dengan dites terlebih dahulu, sehingga yakin dalam keadaan negatif. Jangan sampai kita menjadi penular bagi ibu, bapak, kakek, nenek maupun saudara yang berada di daerah", himbaunya pula.

Tentang tempat wisata yang sudah dibuka dan kemungkinan menjadi tujuan libur panjang, Gubernur Khofifah pun mengingatkan, bahwa kapasitas maksimal hanya 50 persen saja. Untuk itu, Gubernur meminta agar diutamakan berwisata dengan resiko penularan yang rendah, yakni wisata outdoor.

"Pastikan wisata tersebut aman dari kerumunan, batasi jumlah pengujung hingga maksimal 50 persen dan pastikan wisata tersebut dilakukan secara outdoor atau dengan ventilasi yang cukup", u
ujar Gunernur Khofifah.


"Apalagi beberapa tahapan Pilkada (Red: Pemilihan Kepala Daerah) memungkinkan terjadinya kontak fisik. Artinya apa, jangan sampai ada klaster (penularan Covid-19) Pilkada", tegas Gubernur Khofifah.

Ditandaskannya, saat ini, 50 persen wilayah Jatim atau 19 daerah di Jatim sudah berstatus zona kuning Covid-19. Artinya, tingkat penyebaran virus korona di 19 daerah di Jatim sudah mulai melandai atau tergolong kategori rendah.

"Keberhasilan ini buah dari penanganan optimal Covid-19 oleh semua pihak. Jadi harus dipertahankan, bahkan diperbaiki, agar Jatim bisa benar-benar terbebas dari Covid-19", tandasnya.

Strategi testing, tracing dan treatmen (3T) bisa dijalankan dengan baik, sehingga angka kasus Covid-19 di Jatim terus menurun. Selain itu, Operasi Yustisi juga sangat berperan besar dalam pengendalian Covid-19 di Jatim. Operasi tersebut, mampu meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Faktor keberhasilan lainnya adalah karena operasi yustisi yang massif untuk menegakkan protokol kesehatan. Ini harus tetap dijaga. Jangan melanggar protokol kesehatan demi keselamatan bersama", pungkas Gubernur Khofifah.

Dalam hal ini, Pemerintah melalui Satgas Covid-19 selama ini tak bosan-bosannya terus menyosialisasikan atau kampanye penerapan 3M. Yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun serta menjaga jarak. *(DI/HB)*