Baca Juga

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampigi Plt. Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Perlindungan Anak Pemkot Mojokerto Harianto saat menyampaikan sambutan sekaligus arahan dalam kegiatan Orientasi Pendampingan untuk Poskestren di Kota Mojokerto, Rabu (29/09/2021).
Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Salah-satu upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat terutama masyarakat di lingkungan Pondok Pesantren, ialah melalui Pos Kesehatan Pondok Pesantren (Poskestren). Khususnya di masa pandemi Covid-19 ini, keberadaan Poskestren dinilai sangat penting untuk penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Protokol Kesehatan (Prokes) di lingkungan Ponpes.
Terkait itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto melalui Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Perlindungan Anak setempat Pemerintah Kota Mojokerto menggandeng Poskestren dengan menggelar kegiatan Orientasi Pendampingan untuk Poskestren di Kota Mojokerto, Rabu (29/09/2021).
Dalam sambutan sekaligus arahannya, Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan, bahwa pendampingan ini merupakan upaya yang dilakukan Pemkot Mojokerto untuk mencegah penyebaran virus Corona atau Corona Virus Disease - 2019 (Covid-19) di Kota Mojokerto.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampigi Plt. Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Perlindungan Anak Pemkot Mojokerto Harianto saat berswafoto bersama peserta kegiatan Orientasi Pendampingan untuk Poskestren di Kota Mojokerto, Rabu (29/09/2021).
Wali Kota Mojokerto yang akrab dengan sapaan "Ning Ita" ini menjelaskan, bahwa di lingkungan Ponpes juga ada anak yang berusia di bawah 12 tahun dan belum tersedia dosis vaksin.
"Hingga saat ini, pemerintah belum menyediakan dosis vaksin Covid-19 untuk anak usia 12 tahun. Sehingga, kategori ini rentan terpapar covid. Maka, sementara ini kuncinya adalah bagaimana PHBS dan Prokes di lingkungan pesantren harus terus diketatkan", jelas Ning Ita.
Terkait penerapan PHBS dan Prokes di pondok pesantren, Ning Ita juga meminta para tim pendamping untuk tidak lelah untuk selalu melakukan monitoring evaluasi secara berkala dan berkelanjutan.
Pada kesempatan ini, Ning Ita pun berpesan kepada para tokoh masyarakat agar bisa menjadi contoh dalam penerapan PHBS dan Protokol Kesehatan sehari-hari.
Orientasi Pendampingan untuk Poskestren di Kota Mojokerto diikuti oleh perwakilan GP Anshor, Fatayat dan Muslimat NU Kota Mojokerto, Kemenag, pengurus Pondok Pesantren se-Kota Mojokerto, RMI, Jannur (Jaringan Pesantren Nusantara).
Kegiatan tersebut juga diikuti oleh para Kepala Puskesmas, Promkes Puskesmas. Hadir sebagai narasumber adalah Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes. Prov. Jawa Timur drg. Vitria Dewi, M.Si dan Koordinator Bidang Kesehatan dan Lingkungan, PW Fatayat NU Jawa Timur Dr. Begum Fauziyah, SSi., MFarm. *(DI/HB)*