Baca Juga
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari (nomer dua dari kiri) saat memberi pembinaan kepada para pengurus koperasi berupa Pelatihan Sistem Bisnis Usaha Retail Koperasi, Senin 13 September 2021, di aula Kecamatan Magersari jalan Empu Nala No. 422 Kota Mojokerto.
Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto terus melakukan upaya pemulihan ekonomi di tengah pandemi virus Corona atau Corona Virus Disease - 2019 (Covid-19) yang hingga saat ini masih terjadi. Pemulihan ekonomi itu sendiri, merupakan salah-satu tugas utama pemerintah daerah, selain tugas utama penanganan bidang kesehatan dan jaring pengaman sosial.
Adapun salah-satu strategi yang dilakukan Pemkot Mojokerto dalam upaya pemulihan ekonomi di Kota Mojokerto, ialah dengan mengadakan pembinaan terhadap koperasi.
Seperti halnya yang dilakukan Pemkot Mojokerto melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskoukmperindag) setempat dengan memberikan pembinaan kepada para pengurus koperasi berupa Pelatihan Sistem Bisnis Usaha Retail Koperasi, Senin 13 September 2021, di aula Kecamatan Magersari jalan Empu Nala No. 422 Kota Mojokerto.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat berswafoto bersama para pengurus koperasi peserta Pelatihan Sistem Bisnis Usaha Retail Koperasi, Senin 13 September 2021, di aula Kecamatan Magersari jalan Empu Nala No. 422 Kota Mojokerto.
Dalam sambutannya, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan, bahwa koperasi merupakan bagian dari penggerak ekonomi level bawah. Jika semua ekonomi level bawah dapat bergerak bersama-sama maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Mojokerto dan menjadi pendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
"Oleh sebab itu, pengurus koperasi juga perlu mendapatkan pelatihan seperti pelatihan usaha retail", kata Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari di aula Kecamatan Magersari jalan Empu Nala No. 422 Kota Mojokerto, Senin 13 September 2021.
Wali Kota Mojokerto yang akrab dengan sapaan "Ning Ita" ini menegaskan, dengan adanya pelatihan ini, koperasi yang awalnya adalah koperasi konvensional seperti Koperasi Simpan Pinjam (KSP), melalui pelatihan ini dapat membuka wawasan untuk melakukan diversifikasi usaha.
"Jadi, tidak hanya terpaku pada simpan pinjam saja. Sehingga kedepannya, melalui diversifikasi usaha koperasi setidaknya akan mampu memenuhi kebutuhan dasar para anggota koperasi", tegas Ning Ita. *(DI/HB)*