Jumat, 20 Mei 2022

Nguri-uri Kebudayaan Dengan Belajar Bahasa Jawa Kuna

Baca Juga


Wali Kota Mojokerto Ning Ita saat berdialog dengan peserta Belajar Aksara Jawa Kuna  di aula Kantor Dinas Dikbud Pemkot Mojokerto, jalan Benteng Pancasila Kota Mojokerto pada Jum'at (20/05/2022).


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Sebagai pewaris Kerajaan Mojopahit, warga Kota Mojokerto harus mampu menggali seluruh potensi budaya untuk kembali menggaungkan kebesaran Kerajaan Mojopahit serta menjadikan Kota Mojokerto memiliki keunggulan dan daya saing.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat membuka kegiatan Belajar Aksara Jawa kuno di aula Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto, jalan Benteng Pancasila Kota Mojokerto pada Jum'at (20/05/2022).

Menurut Wali Kota Mojokerto yang akrab dengan sapaan "Ning Ita" ini, agar warisan budaya Kerajaan Mojopahit tidak hilang, maka harus terus dilestarikan.

"Warisan budaya dari leluhur-leluhur kita Mojopahit harus terus kita lestarikan, maka pengajaran di generasi muda, anak-anak didik yang ada di sekolah terkait bahasa daerah, terkait warisan budaya dan terkait menghargai sejarah leluhur", tutur Ning Ita.

Wali Kota Mojokerto Ning Ita bersama Kepala Dinas Dikbud Pemkot Mojokerto Amin Wachid saat menunjukkan papan nama jalan Hayan Wuruk yang disertai penulisan dalam Aksara Jawa, di tengah kegiatan Belajar Aksara Jawa Kuna di aula Kantor Dinas Dikbud Pemkot Mojokerto, jalan Benteng Pancasila Kota Mojokerto pada Jum'at (20/05/2022).


Lebih lanjut, wali kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini menjelaskan, dengan mengenalkan warisan sejarah dan budaya Mojopahit kepada generasi muda, warisan sejarah dan budaya tidak akan menjadi punah karena hanya dilakukan dan dilestarikan oleh generasi yang sebelumnya saja.

"Implementasi pengajaran warisan sejarah dan budaya salah satunya adalah dengan kegiatan pembelajaran kepada para guru dan komunitas tentang bahasa jawa kuna ini", jelas Ning Ita.

Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto tersebut menegaskan, untuk menguatkan Kota Mojokerto sebagai Kota Pariwisata berbasis sejarah dan budaya, kelak akan ada papan nama jalan dengan aksara jawa.

"Sekarang kita pilih jalan protokol dulu. Di mana, di situ ada bangunan yang memang layak untuk dikunjungi sebagai salah-satu bangunan dengan arsitektur Mojopahit, seperti di jalan Hayam Wuruk ada Rumah Rakyat yang sekarang tampilannya sudah tampilan desain Mojopahit. Kemudian, jalan Gajah Mada, di sana sudah ada kantor Wali Kota dengan pendopo", tegas Ning Ita.

Sementara itu, dalam laporannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Kota Mojokerto Amin Wachid menyampaikan, bahwa kegiatan ini diikuti oleh 40 orang yang terdiri para guru serta anggota komunitas pegiat Aksara Jawa di Kota Mojokerto dengan narasumber Rendra Agusta yang merupakan peneliti naskah kuno permuseuman dan kepurbakalaan Yogyakarta. *(Na/HB)*