Selasa, 11 April 2023

Kota Mojokerto Dilirik Kemenkes RI Untuk Dijadikan Daerah Percontohan Integrasi Layanan Kesehatan

Baca Juga


Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi Plt. Kepala Dinkes PPKB Kota Mojokerto dr. Farida Mariana, MKes. saat menyambut kunjungan tim monitoring integrasi SATUSEHAT Kemenkes RI yang dipimpin Staf Ahli Kemenkes RI, Setiaji, ST., MSi. di Ruang Sabha Pambojana Rumah Rakyat, Selasa (11/04/2023).


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Banyaknya program digitalisasi dan inovasi utamanya pada layanan kesehatan, membuat Kota Mojokerto dilirik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) untuk dijadikan daerah percontohan integrasi layanan kesehatan. Hal tersebut dikatakan Staf Ahli Kemenkes RI, Setiaji, ST., MSi. dalam kunjungannya ke Rumah Dinas Wali Kota Mojokerto atau Rumah Rakyat, Selasa 11 April 2023.

"Kemenkes kan punya program untuk memperbaiki layanan kesehatan dengan pemanfaatan digital. Kita melihat, bahwa (Kota) Mojokerto banyak sekali program-program digitalisasi dan inovasi khususnya fokus di layanan kesehatan ya. Melihat hal tersebut, sepertinya ini bisa jadi daerah percontohan untuk mengintegrasikan layanan kesehatan mulai dari dokter mandiri, layanan primer, sekunder dan penunjang, karena Kota Mojokerto sudah memiliki data dasar yang cukup baik", ungkap Setiaji, Selasa (11/04/2023).

Setiaji sempat menyatakan kekagumannya atas pendekatan yang dilakukan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari. Menurutnya, pendekatan yang dilakukan Wali Kota Mojokerto yang akrab disapa Ning Ita tersebut sangat tepat dengan memperbaiki data dasar kesehatan.

"Pendekatan yang dilakukan oleh Bu Wali ini sangat tepat sekali. Tahu siapa yang mau disasar, siapa yang mau diobati, yang mau diintervensi. Tidak hanya itu, beliau juga fokus bagaimana anggaran ditingkatkan khususnya di kesehatan yang dua kali lipat dibanding standart minimalnya. Ini luar biasa beliau menaruh perhatian yang cukup besar di bidang kesehatan", ujarnya.

Kunjungan tim monitoring integrasi SATUSEHAT Kemenkes RI kali ini diterima Wali Kota Mojokerto Ning Ita didampingi Pelaksana-tugas (Plt.) Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Mojokerto dr. Farida Mariana, MKes. dan Direktur RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo, dr. Sulaiman Rosyid, MMKes. di Ruang Sabha Pambojana Rumah Rakyat.

"Saya memang konsisten sejak awal terkait satu data, sejak tahun 2019, saya menginisiasi GAYATRI (GerbAng laYanan informAsi terpadu dan terintegRasi) ini, ayok kita harus punya satu data Kota Mojokerto kita awali dari bidang kesehatan", ungkap Ning Ita.

Lebih lanjut, Wali Kota Perempuan Pertama di Kota Mojokerto tersebut menjelaskan, bahwa urusan kesehatan di Kota Mojokerto memiliki porsi anggaran terbesar jika dibandingkan urusan lainnya. Dimana diatas mandatory spending, hingga diatas 20 persen

"Karena porsi anggarannya besar tapi tidak sepadan dengan outcome nya, nanti jadi mubadzir. Makanya saya kawal sendiri Dinas Kesehatan sampai akhirnya GAYATRI waktu itu menang TOP 45, karena saya ingin ini jadi embrionya SATUDATA Kota Mojokerto", jelas Ning Ita.

Sebagai informasi, sebelum bertemu Ning Ita, tim monitoring integrasi SATUSEHAT Kemenkes RI tersebut sebelumnya telah terlebih dahulu mengunjungi sejumlah Puskesmas dan satu Rumah Sakit Umum Daerah yang ada di Kota Mojokerto. *(Dit/an/HB)*.