Kamis, 22 Juni 2023

Pemkab Mojokerto Evaluasi Pelatihan Digital Leadership Bersama Kemenkominfo

Baca Juga

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, bersama Kepala Litbang SDM Kemenkominfo Hary Budiarto (kanan) mengawali evaluasi hasil pelatihan DLA di ruang SBK (Satya Bina Karya), Kamis (22/06/2023).


Kab. MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menggelar evaluasi pelatihan DLA (digital leadership academy) yang diikuti petinggi Pemkab Mojokerto di ruang rapat SBK (Satya Bina Karya), Kamis (22/6/2023) petang. Upaya ini sebagai tindak lanjut pembahasan hasil policy brief atau rencana aksi yang telah disusun dari hasil pelatihan yang menggandeng Tsinghua University di Beijing, China.

Pelaksanaan evaluasi pelatihan DLA ini dihadiri Kepala Badan penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Litbang SDM), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Hary Budiarto, dan Kepala Balai Pengembangan SDM dan Penelitian (BPSDMP) Kominfo Surabaya, Eka Handayani serta para kepala OPD Kabupaten Mojokerto

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, mengungkapkan, bahwa pelaksanaan pelatihan DLA ini dapat menjadi momen bagi ASN Pemkab Mojokerto untuk membuka pengetahuan terkait memanfaatkan digitalisasi dalam menjalankan program dan pelayanan kepada masyarakat serta mempercepat proses bisnis yang ada di Pemerintah Kabupaten Mojokerto.

"Di sisi lain, saat ini kita juga dituntut percepatan elektronifikasi, termasuk untuk pembayaran-pembayaran yang semuanya cashless. memang kita ini betul-betul memanfaatkan digitalisasi", jelas Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Kamis (22/06/2023).

Orang nomor satu dilingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto ini juga bersyukur mendapatkan kesempatan untuk dimonitoring oleh Kementerian Kominfo terhadap policy brief yang telah disusun, sehingga Ia menilai, Pemerintah Kabupaten Mojokerto dapat berkembang lebih baik dan lebih cepat.

"Jadi saya sampaikan bahwa kami siap berproses dan untuk itu mohon bantuan anda, bagaimana apa yang sudah kami komitmenkan nanti bisa terfasilitasi. Karena memang harus ada intervensi dari kementerian", ujarnya. 

Semetara itu, Kepala Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo, Hary Budiarto menjelaskan, bahwa tujuan utama dilaksanakan pelatihan DLA adalah untuk meningkatkan kapasitas para pimpinan dalam menginisiasi dan mendorong perubahan dalam rangka mendukung akselerasi transformasi digital di Indonesia. 

Ia juga mengungkapkan, terdapat empat pilar dalam membangun infrastruktur digital serta upaya pendekatan pengembangan talenta digital tahun 2023, yakni dengan melaksanakan program pelatihan DLA, Digital Talent Scholarship, Digital Employment and Talent Pool Platform (Diploy) dan Beasiswa Kominfo.

"Jadi untuk mengembangkan masyarakat digital terdapat tiga segmen yakni basic digital skill dengan target masyarakat umum, disabilitas, anak-anak. Kedua, Intermediate Digital Skill dengan sasaran pekerja level teknis dan profesional. Ketiga, Advance Digital Skill dengan target sasaran praktisi tingkat pimpinan", kata Hary Budiarto.

Dijelaskan, bahwa untuk nilai Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) dapat diukur dengan empat pilar, yakni pilar yang pertama infrastruktur dan ekosistem, kedua keterampilan digital, ketiga pemberdayaan dan pilar yang keempat adalah pilar pekerjaan.

"Dimana nilai IMDI Kabupaten Mojokerto yakni 33.82 dan tingkat IMDI Provinsi Jawa Timur sebesar 39.42", pungkas Hary Budiarto.

Diketahui, progam DLA ini merupakan pelatihan kepemimpinan digital yang digelar oleh Kementerian Kominfo, sebagai kuliah singkat khusus para pimpinan tinggi. Sedangkan Pemkab Mojokerto sendiri telah mengikuti pelatihan selama 14 kali, terhitung sejak oktober tahun lalu dan saatnya dievaluasi pada Juni tahun 2023 ini.

Kehadiran Kepala Badan Litbang SDM Kemenkominfo dan Kepala BPSDMP Kominfo Surabaya tersebut, untuk membahas enam policy brief yang telah disusun oleh Pemkab Mojokerto yang telah dievaluasi oleh Tim DLA-AWS, yakni yang pertama sambel wader Mojokerto, makanan sultan yang terlupakan. Kedua, Digitalisasi bank sampah dengan penerapan sistem aplikasi di Kabupaten Mojokerto.

Ketiga, Smart farming konsep screen house. Keempat, Pengembangan instrumen kebijakan dalam rangka mewujudkan tertib sosial melalui pemasangan kamera CCTV di Kabupaten Mojokerto. Kelima, Percepatan penggunaan E-Katalog Lokal. TeraKhir, Integrasi digitalisasi pemantauan intervensi gizi spesifik pada upaya percepatan penurunan stunting. *(get/DI/HB)*