Minggu, 21 Januari 2024

Wajah Baru GOR A. Yani Kota Mojokerto Tumbuhkan Sektor Ekonomi Kreatif

Baca Juga


Salah-satu suasana GOR A. Yani Kota Mojokerto.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Penjabat (Pj.) Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro serius dalam menggemakan gerakan Jatim Seger (Jawa Timur Seneng Gerak), salah-satunya dengan menyulap dan merevitalisasi Gelanggang Olah Raga (GOR) A. Yani Kota Mojokerto.

Fasilitas olah-raga milik Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto tersebut, kini telah berubah menjadi lebih segar dengan banyaknya desain instagramable yang membuat masyarakat lebih semangat untuk berolah-raga.

Bahkan, tak sedikit aktivitas olah-raga yang banyak dilakukan masyarakat di sana menggugah fotografer jalanan untuk mengabadikan aktivitas para sport enthusiast di sana.

"Alhamdulillah GOR A Yani sudah kita rampungkan untuk revitalisasinya. Kini masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas yang ada untuk berolah-raga sesuai dengan minat dan kegemarannya", kata Pj. Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro, Sabtu (20/01/2024).

Pj. Wali Kota Mojokerto yang akrab dengan sapaan Mas Pj. ini menambahkan, sejumlah aktivitas olah-raga yang tampak ramai dilakukan di GOR A. Yani selain lari juga poundfit dan juga olah-raga atletik. Bahkan, jumlah masyarakat yang berolah-raga di sana terus meningkat dari waktu ke waktu.

"Yang menarik di GOR A. Yani juga mulai tumbuh sub sektor ekonomi kreatif. Salah-satunya banyak fotografer yang suka hunting foto mengabadikan aktivitas olah-raga di sana. Street fotografi ini cukup menarik untuk semakin menggemakan gerakan Jatim seneng gerak dan mempromosikan Kota Mojokerto", tambah Mas Pj.

Zifa, salah-satu street fotografer yang tampak asyik hunting foto di GOR A Yani menyampaikan, masyarakat untuk olah-raga ini sangat menarik dan menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan untuk mencari uang. Meski mulanya bukan uang yang dicari, melainkan hobi hunting foto olah-raga dari masyarakat.

"Fotografi awalnya hanya sebuah hobi, yang pada akhirnya dapat menghasilkan cuan. Alhamdulillah... karena habit masyarakat olah-raga didukung dengan perkembangan digital memungkinkan masyarakat untuk sharing terkait aktivitasnya berolah-raga. Itu yang kami tangkap jadi peluang", ungkap Zifa.

Zifa mengaku, dalam satu bulan, dari street fotografi yang sering dilakukan saat akhir pekan dapat menghasilkan uang hingga dua setengah juta rupiah. "Untuk satu foto kalau ingin dibeli biasanya kita pasang tarif empat puluh ribu rupiah. Kurang lebih satu bulan bisa dapat dua setengah juta", imbuh Zifa.

Keberadaan fotografer jalanan ini juga membawa arti tersendiri bagi para sport enthusiasts. Sebagaimana disampaikan oleh Fikri, salah satu anggota Mojopahit Runners keberadaan fotografer amatir dan profesional di GOR A. Yani memberikan nilai tambah pada pengalaman lari. 

"Foto-foto yang dihasilkan tidak hanya menjadi dokumentasi visual, tetapi juga membangun atmosfer positif dan semangat kebersamaan di GOR. Mereka membantu menyebarkan semangat olah-raga dan menunjukkan keragaman aktivitas yang terjadi di tempat tersebut", pungkasnya. *(Diskominfo/SRT/HB)*