Rabu, 27 Maret 2024

Hadapi Mudik Lebaran 2024, Pemkot Mojokerto Siapkan 21 Titik Pantau Yang Dikendalikan ATCS

Baca Juga


Kepala Dishub Pemkot Mojokerto Endri Agus Subianto.


Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Arus mudik pada lebaran 2024 diprediksi meningkat dibandingkan tahun lalu. Adapun puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada tanggal 5 sampai 8 April 2024 dan puncak arus balik akan terjadi pada tanggal 13 hingga 16 April.

Menghadapi hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto  melalui Dinas Perhubungan (Dishub) setempat melakukan sejumlah persiapan,  khususnya untuk mengantisipasi peningkatan volume kendaraan. 

Kepala Dishub Pemkot Mojokerto Endri Agus Subianto menerangkan, untuk mengantisipasi peningkatan volume kendaraan, ada beberapa hal yang dilakukan. Di antaranya, penempatan petugas pada CCRoom Area Traffic Control System (ATCS) Dishub Pemkot Mojokerto guna melakukan pemantauan kondisi lalu lintas dan pengendalian alat pemberi isyarat lalu lintas.

"Ada 21 titik pantau yang terdiri atas 12 yang simpang dapat dikendalikan melalui ATCS dan 9 titik simpang serta ruas jalan dengan kamera pantau", terang Kepala Dishub Pemkot Mojokerto Endri Agus Subianto, Rabu (27/03/2024)

Endri Agus menambahkan, bahwa pada tahun ini Dishub Pemkot Mojokerto juga menambah titik lokasi ATCS sebanyak 1 titik, yaitu di simpang jalan Brawijaya – jalan Prapanca serta menambah kamera pemantau kondisi lalu lintas di 3 titik. 

“Kamera pemantau kita pasang pada 3 titik yakni di simpang jalan Empunala – jalan Randugede, simpang jalan Mojopahit - jalan Raden Wijaya dan simpang jalan Mojopahit – jalan Brawijaya", tambahnya.

Untuk pengaturan lalu lintas, selain melalui ATCS, petugas juga telah disiagakan untuk mengatur lalu lintas jika terjadi kenaikan voleme kendaraan.

"Apabila pengendalian melalui ATCS sudah tidak dapat mengakomodir peningkatan volume lalu lintas, petugas pada pos terpadu juga telah siap untuk melakukan pengaturan lalu lintas", imbuhya.

Lebih lanjut, Endri Agus menjelaskan, bahwa ada beberapa ruas jalan yang diperkirakan akan mengalami peningkatan volume kendaraan dan berpotensi terjadi kemacetan. Di antaranya adalah jalan Gajah Mada, jalan Kartini dan jalan Tropodo. 

Selain mengantisipasi titik kemacetan, pihaknya juga menyiapkan rekayasa lalu lintas dan menyiapkan jalur alternatif pada beberapa titik untuk menghindari antrean kendaraan. 

"Rekayasa lalu lintas sudah kita siapkan untuk Surabaya ke arah Jombang dan Jombang ke arah Surabaya. Harapan kita, rekayasa ini mampu mengurai kepadatan di titik-titik rawan kemacetan di wilayah Kota Mojokerto", jelasnya.

Sebagai tambahan informasi, kondisi lalu lintas juga dapat diakses secara real time melalui Pantau CCTV yang ada didalam aplikasi Palapa Mojo. *(SRT/HB)*