Baca Juga
Sekdakot Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo saat melakukan presentasi dihadapan Tim Penilai Lapangan ADLG Award 2024 tentang komitmennya dalam pengembangan digitalisasi di Kota Mojokerto.
Kota MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo masuk 3 Besar Finalis Asosiasi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Seluruh Indonesia (ASKOMPSI) Digital Leadership Government (ADLG) Awards 2024. Mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Infomatika (Diskominfo) Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto tersebut terpilih menjadi kandidat finalis ADLG Awards 2024.
Setelah melalui serangkaian tahapan penilaian lapangan pada ADLG Awards 2024 tersebut, Sekdakot Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo akan melakukan presentasi dihadapan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk memaparkan komitmennya dalam pengembangan digitalisasi di Kota Mojokerto.
Atas prestasi Sekdakot Mojokerto tersebut, Penjabat (Pj.) Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro menyatakan, bahwa prestasi tersebut merupakan hal yang sangat membanggakan.
Pj. Wali Kota Mojokerto yang akrab dengan sapaan "Mas Pj" tersebut pun menyatakan, raihan prestasi tesebut merupakan bukti pelaksanaan amanat Peraturan Presiden Nomor 95 tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), yang dalam hal ini, Sekdakot Mojokerto telah menjalankan perannya sebagai koordinator SPBE dengan sebaik-baiknya.
“Indeks SPBE Kota Mojokerto terus meningkat dari tahun ke tahun. Ini menandakan kemajuan dalam transformasi digital pemerintahan dan pelayanan publik berbasis elektronik. Hal ini juga menjadi bukti adanya koordinasi yang baik antar semua pihak yang dikomando oleh Pak Sekda", ujar Mas Pj, dikutip pada Rabu 26 Juni 2024.
Sekdakot Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo (nomor tiga dari kiri) didampingi Kepala Diskominfo Pemkot Mojokerto Santi Ratnaning Tias (paling kiri) saat berswafoto bersama Tim Penilai Lapangan ADLG Award 2024.
Sementara itu, Sekdakot Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo selaku koordinator SPBE di Kota Mojokerto menjelaskan, bahwa ada 3 (tiga) kunci untuk mencapai keberhasilan transformasi digital di Kota Mojokerto. Yang pertama, adalah kapabilitas Sumber Daya Manusia (SDM).
“Kunci pertama adalah people atau manusia. Sumber Daya Manusia yang memiliki kapabilitas untuk melakukan transformasi digital ini penting", jelas Sekdakot Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo.
Kedua, lanjut Sekdakot Mojokerto, adalah organisasi yang mengatur tata kelola. Ketiga, adalah teknologi, mulai dari infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi, pengembangan aplikasi dan sebagainya.
“Tiga hal ini membutuhkan dirigen yang tidak harus mahir memainkan semua alat, tapi harus paham, bahwa alat ini untuk memainkan apa. Begitupun peran Sekda sebagai koordinator dalam transformasi digital", lanjutnya.
Sosok yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto ini menegaskan, SPBE bukan merupakan suatu pilihan, melainkan suatu keharusan untuk percepatan transformasi digital.
“Pada akhirnya kita harus melakukan integrasi proses bisnis untuk mewujudkan layanan publik yang citizen centris, yaitu yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat serta setiap kebijakan yang dilaksanakan melalui program-program yang harus didasarkan pada analisa data yang ada", tegas Gaguk.
Gaguk menandaskan, bahwa untuk kesuksesan pelaksanaan transformasi digital dan SPBE, membutuhkan persepsi yang sama dari semua pihak terkait. “Semua pihak harus memiliki pemahaman yang sama, bahwa transformasi digital dan SPBE adalah tugas bersama, bukan hanya Tupoksinya Dinas Kominfo", tandasnya. *(SRT/HB/Adv)*