Baca Juga
Walikota : "Jangan Ada Lagi Lansia Terlantar".
Ket. foto : Wali Kota Mojokerto, Drs. H. Mas'ud Yunus saat berjabat-tangan dan berdialog dengan salah-satu penghuni panti, usai meresmikan bangunan panti.
Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Dalam peresmian pembangunan Panti Sosial Tresna Werdha Tribuana Tunggal Dewi yang berada di Lingkungan Balongrawe Baru Kelurahan Kedundung Kecamatan Magersari, Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus berharap, kedepannya tidak akan ada lagi warga Kota Mojokerto Lanjut Usia (Lansia) sebatang-kara yang terlantar. Bangunan panti sosial yang dibangun dengan dana APBD senilai sekitar Rp 1 miliar ini, diresmikan pemanfaatannya oleh Wali Kota Mojokerto, Kamis (10/3/2016).
Dalam sambutannya, Walikota Mojokerto Mas'ud Yunus menuturkan, bahwa usia harapan hidup di Kota Mojokerto rata-rata 72 tahun. Sementara, usia harapan hidup nasional rata-rata 69 tahun. "Semakin tahun, jumlah lansia semakin banyak, demikian juga dengan problemnya yang akan semakin banyak juga. Dengan adanya panti ini, diharapkan tidak akan ada lagi lansia yang hidupnya terlantar", tuturnya.
Wali Kota Mojokerto memaparkan, bahwa sesuai data yang ada pada Badan Amil Zakat Naaional (BAZNAS) Kota Mojokerto, ada sebanyak 93 lansia di Kota Mojokerto yang hidup sebatang kara yang ditampung saudaranya. Yang mana selama ini mereka mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto sebesar Rp. 200 ribu perbulan. Kedepannya, akan diminta oleh Pemkot agar bisa ditampung di Panti Sosial Tresna Werdha Tribuana Tunggal Dewi.
"Saat ini, dari 18 kapasitas kamar tidur masih ada 8 lansia yang menjadi penghuni Panti Tresna Werdha, yang semuanya perempuan. Untuk sementara ini, yang membutuhkan mendesak perempuan, laki-laki nantinya. Semuanya adalah warga Kota sebatang-kara dan mereka akan mendapatkan pelayanan secara gratis. Mulai dari keperluan hidup, pakaian, kesehatan maupun biaya pemakaman", papar Walikota Mas'ud Yunus.
Menurut Walikota Mas'ud Yunus, dalam setiap pekan ada pemeriksaan kesehatan yang merupakan kerja sama dengan Puskesmas Kedundung. Namun, bagi warga Lansia diluar panti juga bisa memeriksakan ke panti juga.
Mengingat banyaknya jumlah lansia di Kota Mojokerto, rencana kedepannya akan diperluas lagi. Namun, yang akan ditampung dipanti hanya Lansia yang mau bina saja.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Mojokerto, Sri Mujiwati menerangkan, jika panti sosial yang dilengkapi dengan sejumlah CCTV ini kini masih ditempati oleh 8 warga Lansia sebatang-kara. “Panti Sosial Tresna Werdha Tribuana Tunggal Dewi merupakan wujud kepedulian Pemkot Mojokerto terhadap lansia di Kota Mojokerto. Dan Panti ini merupakan satu-satunya panti sosial di Indonesia yang dibangun dengan dana APBD", terang Mujiwati.
Menurut Kadinsos Sri Mujiwati, bahwa panti sosial Tresna Werdha Tribuana Tunggal Dewi di Lingkungan Balongrawe, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, saat memiliki lima kamar dengan 18 kamar tidur serta dilengkapi ruang pemeriksaan. Dijelaskan pula, jika penghuni panti merupakan lansia warga kota yang usianya di atas 60 tahun, sebatang kara dan bersedia tinggal di panti.
"Selain mendapatkan bimbingan di dalam panti, seperti membuat kerajinan, peningkatan iman dan taqwa, para Lansia penghuni panti juga mendapatkan berbagai layanan gratis. Karena panti telah dibiayai oleh Pemkot Mojokerto, sehingga para penghuni tidak ditarik biaya apapun", pungkasnya. *(DI/Red)*