Kamis, 10 Maret 2016

Sidak Puskesmas dan RSU, Wawali Suyitno Cek Layanan Medis

Baca Juga


Wawali Mojokerto, Suyitno saat Sidak dengan didampingi oleh Kepala Ispektorat, Kepala BKD dan Kabag Humas.


Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).

  Untuk memastikan berlangsungnya layanan medis terhadap warga Kota Mojokerto, Wakil Wali Kota (Wawali) Mojokerto, Suyitno menggelar Inspeksi Mendadak (Sidak) di 2 tempat layanan kesehatan. Kamis (10/02/2016) pagi, Puskesmas Blooto Prajurit Kulon dan RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Surodinawan menjadi sasaran Sidak Wawali Suyitno bersama tim pengawasan.
   Begitu tiba Puskesmas Blooto, antrian pasien dan terbatasnya ruang tunggu tak luput jadi catatannya. Saat ruang dokter, mantan Sekdakot Mojokerto yang didampingi Kepala Inspektorat Achnan, Kepala BKD Endri Agus dan Kabag Humas Sekdakot Heryana Dodik Murtono ini langsung melihat name board  yang mencantumkan adanya 5 dokter. Hanya saja, diruang ini tim hanya menemui adanya seorang dokter perempuan. Demikian juga ketika diruang layanan yang hanya terlihat beberapa tenaga paramedis, bahkan tampak sejumlah meja kerja pun tak ada yang menempati.
   Mendapati situasi dan kondisi yang demikian ini, membuat tim yang dipimpin langsung oleh orang nomor dua dijajaran Pemkot Mojokerto ini awalnya dipenuhi rasa tanda tanya besar. Namun ketika Kepala Puskesmas Blooto dr Faridah menjelaskan jika dokter tengah visite ke pasien rawat inap dan paramedis tengah berada di masing-masing ruang layanan, Wawali Suyitno pun dapat memakluminya.
   Usai menyaksikan pelaksanaan apel pagi, Wawali Suyitno bersama tim menyisir sejumlah prasarana dan ruang rawat inap. Diruang rawat inap, wawali menyempatkan berdialog dengan sejumlah pasien untuk menanyakan kualitas layanan Puskesmas. Dari dialog secara langsung dengan pasien ini, didapati permasalahan yang dinilainya mengganggu layanan kesehatan masyarakat. "Ada pegawai yang masih telat, antrian pasien yang meluber karena fasilitas yang tidak lagi memadai serta prasarana gedung kantor seperti kursi tunggu yang sudah tidak layak pakai harus menjadi perhatian SKPD yang bersangkutan. Yang kurang-kurang harus segera dilengkapi", cetusnya, sebelum kemudian bergulir menuju RSUD Dr. Wahiddin Sudiro Husodo Surodinawan.
   Setiba di RSU, Wawali Suyito bersama tim pengawasan langsung menuju ruang rawat inap kelas 1 Tribuwana. Satu-persatu dari belasan ruang rawat inap ia telisik. Yang mana secara kebetulan, pagi itu, seluruh ruangan yang ber-AC ini hanya dihuni oleh dua pasien saja. Sedikitnya jumlah pasien ini pun dipertanyakannya.  "Ada laporan miring soal ketersediaan kamar di bagian ini. Seringkali pasien ditolak karena kamar penuh. Tapi tak jarang, jika yang memesan orang tertentu, tiba-tiba kamar tersedia", ungkap Suyitno.
   Sementara, ketika ditanya terkait masuknya laporan miring itu, Kepala Ruangan pun berkelit. Dijawabnya, jika sejauh ini tidak ada pasien yang ditolak jika kamar masih ada. Menurut Kepala Ruang, bahwa yang terjadi karena ketidak-sabaran pasien menunggu kamar kosong dalam rentang-waktu beberapa jam kemudian. "Justru kita sidak ini untuk mengetahui secara langsung kondisi di lapangan. Terkait Informasi masyarakat yang masuk, saya minta jangan mempersulit masyarakat yang membutuhkan layanan", tandas Suyitno. 
   Ditegaskannya pula, bahwa pola Sidak akan terus dilakukan bersama tim pengawasan. Selain tempat-tempat pelayanan masyarakat, pola Sidak juga akan terus dilakukan dilokasi-lokasi mega proyek. Diantaranya lokasi proyek Rejoto, lokas proyek GMSC dan lokasi proyek Gamapala telah menjadi atensinya dan akan dipastikan akan mendapat gilirannya.  *(DI/Red)*