Minggu, 20 Maret 2016

Walikota Mas'ud Yunus Sumbangkan Gajinya Untuk Pembangunan Masjid

Baca Juga


Foto :  Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus saat menyerahkan potongan tumpeng pada salah-satu Takmir masjid Mujahiddin, Benpas, Minggu (20/03/2016).


Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
   Prosesi peletakan batu pertama pembangunan masjid Mujahiddin dijalan Benteng Pancasila (Benpas) gang Garuda Mas Kelurahan Balongsari Kecamatan Magersari Kota Mojokerto, yang sumber dananya berasal dari swadaya murni masyarakat, sangat layak untuk mendapatkan apresiasi. Perhelatan acara yang digelar pada hari Mingggu (20/03/2016) ini, dihadiri Walikota Mojokerto Mas'ud Yunus dengan didampingi Camat Magersari Choirul Anwar, Lurah Balongsari serta sejumlah jajaran Tokoh Agama setempat.
   Wali Kota Mojokerto KH. Mas'ud Yunus sangat mengapresiasi semangat kebersamaan dan jiwa gotong-royong warga Kelurahan Balongsari, khususnya warga gang Garuda Mas ini. Hal tersebut, terasa saat Walikota Mas'ud Yunus  menyampaikan sambutan dalam acara tersebut. Dituturkannya, bahwa sebenarnya bantuan dari Pemerintah untuk pembangunan masjid bisa didapatkan, asalkan Pengurus atau Takmir mamemiliki Akta Pendirian atau berbadan hukum yang sah.
   Tanpa ada yang meminta sebelumnya, secara spontan Walikota Mas'ud Yunus berinisiatif menyumbangkan seluruh gajinya bulan April 2016 yang nilainya Rp. 6.139.000,-, dan akan diserahkan secara langsung kepada panitia pembangunan masjid tersebut. "Sambil menunggu proses pengajuan bantuan pada Pemerintah, secara pribadi saya ikut urun. Gaji saya bulan April 2016 seluruhnya saya serahkan kepada panitia pembangunan Masjid Mujahiddin ini", cetus Wali Kota Mojokerto KH. Mas'ud Yunus.
   Dalam sambutannya, Walikota yang juga seorang Kyai ini juga menyampaikan sabda Rasululloh, yang menyatakan kebaikkan dari suatu tempat. Bahkan, diaampaikannya juga, ketika Nabi Muhammad SAW masuk ke Madinah, yang dibangun untuk yang pertama kalinya adalah sebuah masjid. "Sebaik-baiknya suatu tempat ialah (red. tempat) yang banyak masjidnya, karena semakin banyak masjid tandanya akan semakin banyak orang yang ibadah. Oleh karena di Benteng Pancasila ini banyak kafe dan warung makan, maka perlu diimbangi  dengan banyaknya masjid. Karena tempat ibadah merupakan kebutuhan dari masyarakat untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan", tutur Walikota Mas'ud Yunus.
   Walikota Mas'ud Yunus menegaskan, bahwa hal tersebut sesuai dengan visi pembangunan Pemerintah Kota Mojokerto. Yakni menuju Service City yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral. Untuk membangun masyarakat yang bermoral tanpa dilandasi agama kuat adalah merupakan sesuatu yang mustahil. "Sebab, landasan moral itu adalah agama. Karena itulah, pembangunan di sektor keagamaan ini merupakan salah satu prioritas Pemkot Mojokerto", tegasnya.
   Menurut Wali Kota Mojokerto KH. Mas'ud Yunus, pembangunan sektor keagamaan itu meliputi 3 hal. Pertama, meningkatkan kualitas kehidupan umat beragama. Bagaimana kualitas hidup beragama warga kota agar terus meningkat sehingga tingkat keimanan dan ketaqwaan bisa terus meningkat, yang pada akhirnya mereka akan menjadi orang yang saleh ritual dan saleh sosial. "Saleh ritual, artinya mereka akan rajin melaksanakan ibadah ritual, sedangakan saleh sosial artinya mereka menjadi orang yang peduli pada masalah kemanusiaan dan masalah sosial dilingkungannya", papar Wali Kota Mojokerto.
   Yang ke-dua, lanjut Walikota Mas'ud Yunus, adalah meningkatkan kerukunan hidup umat beragama. Karena di Kota Mojokerto ini semua agama ada pemeluknya. Bagaimana mereka yang berbeda-beda keyakinan ini bisa hidup berdampingan dengan cara baik untuk bersama-sama membangun Kota Mojokerto kedepan yang lebih baik.
   "Inilah realisasi dari amanat yang terdapat dalam al-Qur'an lakum dinukum waliyadin, bagimu agamamu, bagiku agamaku. Jadi, untuk urusan prinsip tidak bisa disamakan. Tapi bagaimana urusan kemanusiaan, usuran sosial dan urusan pembangunan ini menjadi tanggung-jawab kita bersama. Tidak membeda-bedakan agama, tidak membeda-bedakan suku, tidak membeda-bedakan ras dan tidak membeda-bedakan golongan", lanjutnya.
   Masih lanjut Walikota Mas'ud Yunus. Yang ke-tiga, adalah pemberdayaan lembaga-lembaga keagamaan. Bagaimana mengupayakan agar lembaga keagamaan itu bisa berdaya, sehingga memberikan kontribusi dalam pembangunan masyarakat, khususnya masyarakat Kota Mojokerto. Yang mana, tentunya lembaga-lembaga keagamaan ini harus diberikan peluang untuk dapat berdaya-upaya
   "Karena itulah, Pemerintah Kota Mojokerto akan terus melaksanakan pemberdayaan. Baik itu berupa masjid, musholla, majelis taklim ataupun organisasi-organisasi keagamaan lainnya akan terus kita berdayakan, agar selanjutanya dapat memberikan kontribusi dalam membangun bangsa ini", lanjutnya pula.
   Mengenai peran dan fungsi dari masjid itu sendiri, Walikota Mas'ud Yunus memberikan gambaran keinginannya untuk dikembalikan seperti peran dan fungsi masjid seperti pada jaman Nabi. Yang mana pasa saat jaman Nabi, masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah sholat saja, melainkan masjid juga menjadi tempat pembinaan umat. "Artinya, saya harap, nantinya masjid ini jangan hanya dijadikan sebagai tempat ibadah sholat saja, tapi juga menjadi sarana tempat untuk pembinaan ummat. Misalnya pengajian, istiqhozah, diba'an, tahlil ataupun tadarus dan lain sebagainya", pungkas Wali Kota Mojokerto KH. Mas'ud Yunus.

Walikota Mas'ud Yunus, saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan masjid Mujahiddin, Bempas, Minggu (20/03/2016).


   Usai menyampaikan sambutan, Wali Kota Mojokerto KH. Mas'ud Yunus didaulat oleh panitia pembangunan maajid untuk melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Mujahiddin Benteng Pancasila. Setelahnya, Walikota Mas'ud Yunus maelakukan peninjauan desain bangunan serta melakukan pemotongan tumpeng dan diserahkannya kepada salah-satu pengurus Masjid.
   Sementara itu, informasi dilapangan menyebutkan, bahwa diatas tanah waqaf dari Bapak dan Ibu Su'ai yang terdiri atas dua kapling tanah dengan luas  total 280 meter persegi ini, rencananya juga akan didirikan Taman Pendidikan Qur'an (TPQ) dan Sekolah Taman Kanak-kanak (TK) Islam dalam rangka untuk mendukung syiar Islam di lingkungan tersebut.  *(DI/Red)*