Senin, 04 April 2016

Anti Rekayasa Hasil UN, Wali Kota Mojokerto Lepas Target Kelulusan

Baca Juga


Walikota Mas'ud Yunus didampingi Kadis  P dan K Subambihanto, saat meninjau pelaksanaan UNBK di SMAN 2 Kota Mojokerto, Senin (04/04/2016).


Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).

   Tak menghendaki kemungkinan  terjadinya utak-atik angka perolehan hasil Ujian Nasional (UN), sehingga membuat Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus  tidak memasang target kelulusan dalam ujian nasional (UN) tahun ini. Walikota yang berlatar-belakang seorang  pendidik yang sekaligus Tokoh Agama ini lebih menekankan kejujuran daripada nilai kelulusan tinggi namun didapatkannya dari hasil rekayasa ataupun utak-atik angka.
  Seperti yang disampaikan oleh Walikota Mas'ud Yunus, saat meninjau hari-pertama pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMAN 2 Kota Mojokerto yang berada dikawasan jalan Raya Ijen Kelurahan Wates Kecamatan Magersari. "Tidak ada target untuk kelulusan (UN). Kita khawatir, dengan adanya target justru akan ada rekayasa", tutur Walikota Masud Yunus,  Senin (04/04/2016) pagi.

   Walikota Mas'ud Yunus lebih menekankan pada nilai kejujuran dan makna dari suatu kesungguhan. Untuk itu, Walikota pun mewanti-wanti, agar civitas sekolah dan peserta UN dapat melaksanakan UN secara bersungguh-sungguh, tertib, aman, jujur dan lancar. "Jujur itu nilainya lebih tinggi daripada angka kelulusan yang didapat dari rekayasa", tekannya.
   Tetkait pelaksanaan UNBK hari-pertama yang diikuti oleh 1 SMA dan 5 SMK Kota Mojokerto, menurut pantauan orang nomor satu dijajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto tersebut terpantau lancar dan terkendali. "Sampai saat ini masih lancar dan tidak ada kendala. Kita berharap sampai UN selesai kondisinya tetap lancar", ujarnya.
   Ditandaskannya pula, bahwa kelancaran UNBK kali ini tidak lepas dari adanya koordinasi yang melekat dengan PLN, perusahaan jasa server dan dengan pihak kepolisian. "Kita sudah meminta PLN agar tidak melakukan pemadaman. Juga, pihak perusahaan penyedia server kita minta untuk turut memantau dan menjaga kelancaran server. Demikian juga dengan pihak kepolisian", tandasnya.

   Selain antisipasi listrik padam dan gangguan server, kemungkinan adanya kebocoran soal jadi atensi khusus Walikota Mas'ud yunus. "Meskipun tidak terbukti, kalau tahun lalu ada dugaan kebocoran soal, untuk tahun ini kita perketat lagi. Sekecil apapun celahnya sudah kita antisipasi", pungkasnya.
   Detik berikutnya ditempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto Subambihanto mengungkapkan, bahwa UN Berbasis Komputer tahun ini diikuti oleh 6 sekolah dengan jumlah peserta 1.997 siswa. Sedangkan UN Berbasis Kertas diikuti oleh 17 sekolah dengan jumlah peserta 1.476 siswa. Untuk peserta dari Kejar Paket C, UN berbasis kertas diikuti 49 siswa dari dua lembaga pendidikan.
   "Tahun ini, Ujian Nasional Berbasis Komputer diikuti oleh 6 sekolah dengan jumlah peserta 1.997 siswa. Sedangkan untuk Ujian Nasional Berbasis Kertas diikuti oleh 17 sekolah dengan jumlah peserta 1.476 siswa. Untuk peserta dari Kejar Paket C, Ujian Nasional berbasis kertas diikuti 49 siswa dari dua lembaga pendidikan", ungkap Subambihanto, disela mendampingi kunjungan Walikota di SMAN 2 Kota Mojokerto.  *(DI/Red)*