Rabu, 09 November 2016

Ribuan Warga 15 Desa Kembali Berunjuk Rasa, Tuntut Pabrik Karet Penyebar Bau Busuk Ditutup

Baca Juga

Ribuan warga 15 Desa sekitar pabrik karet PT. BNM saat berunjuk rasa dengan menggelar istighosah, Rabu (09/11/2016) pagi.


Kab. MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Ribuan warga 15 Desa sekitar pabrik karet PT. BNM (Bumi Nusa Makmur) yang berada dikawasan Desa Medali Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto, Rabu (09/11/2016) pagi, kembali berujuk rasa. Unjuk rasa ribuan warga yang telah terjadi untuk yang kesekian kalinya ini, menuntut agar aktifitas pabrik karet PT. BNM yang ada di Desa tersebut agar segera tutup. Pasalnya, sejak berdiri tahun 2008 lalu, warga dibuat terganggu dan resah atas limbah pabrik pengolah karet PT. BNM yang berbau busuk (seperti bau kotoran manusia) dan sangat menyengat.

Meski Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa pada Senin (07/11/2016) lalu dipendopo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menyatakan bahwa akan segera mencabut izin gangguan (HO) dan merelokasi pabrik dari lokasi saat ini, namun pernyataan Bupati tersebut tak menyurutkan ketidak-percayaan warga, sehingga tetap saja ribuan warga dari 15 Desa itu menggelar aksi damai dengan tuntutan agar pabrik pengolah karet penyebar bau bausuk dan menyengat tetsebut segera ditutup, karena sudah mengganggu aktivitas masyarakat selama 8 tahun.

Ribuan warga Desa sekitar pabrik karet PT. BNM saat melakukan aksi unjuk rasa sebelumnya dengan menggelar orasi dan melontarkan yel-yel, Jum'at (07/10/2016) siang

Ribuan warga tersebut mengelar aksi damai dan istighosah akbar dengan cara duduk di sepanjang jalan sekitar 500 meter menuju PT BNM. Dalam aksi damai itu, ratusan aparat gabungan, baik dari Polres Mojokerto, Brimob Polda Jatim, Satpol PP dikerahkan. Massa yang didominasi ibu-ibu rumah tangga, tampak khusyuk berdoa saat istighosah yang dipimpin Ketua NU Ranting Desa Medali.

Menariknya, unjuk rasa ribuan warga kali ini tidak-hanya dilakukan dengan cara melontarkan orasi saja. Meliankan, dengan menggelar istighozah berjarak sekitar 300-an meter didepan pabrik tersebut. "Mari kita memohon kepada ALLAH SWT..., semoga apa yang kita mohon segera dikabulkan dan semoga pabrik karet dengan limbahnya yang sangat menganggu kesehatan ini segera tutup. Kami mohon kepada seluruh warga, mari kita istighosah bersama agar tujuan kita bersama ini tercapai dan pabrik bisa pindah dari Desa ini", seru seorang Kyai didampingi Kades Medali Miftahudin.

Pantauan media, meski melibatkan ribuan warga 15 Desa dari 2 Kecamatan, namun aksi unjuk rasa tersebut berjalan dengan tertb dan damai. Bahkan, sedikitpun tak ada gesekan antara peserta aksi dengan pihak aparat yang bertugas mengawal dan mengamankan jalan aksi unjuk rasa ini.
*(DI/Red)*


BERITA TERKAIT :

Bupati Mojokerto Instruksikan Cabut Ijin dan Relokasi Pabrik Karet Penyebab Bau Busuk

Komisi C DPRD Kabupaten Mojokerto Tawarkan Dua Opsi Kepada PT. BNM