Baca Juga

Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Peringati HUT Pemadam Kebakaran (Damkar) Nasional ke-98, Rabu (01/03/2017) pagi, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto mengadakan upacara dihalaman kantor dinas Wali Kota Mojokerto. Hadir dalam upacara ini, Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus yang sekaligus bertindak sebagai inspektur uoacara.
Dalam sambutannya, orang nomor satu dijajaran Pemkot Mojokerto ini menuturkan, bahwa peringatan HUT Damkar ini merupakan salah satu bentuk apresiasi terhadap perjuangan dan pengorbanan petugas Damkar yang siap-siaga sepanjang hari dan tak mengenal hari libur juga siang ataupun malam hari. "Profesi ini mengandung risiko tinggi dan memiliki tanggung jawab yang besar dalam upaya pengendalian dan penyelamatan jiwa. Untuk itu saya berharap agar personil unit pemadam kebakaran dapat senantiasa menjaga kondisi fisik dan selalu meningkatkan kemampuan serta profesionalisme", tutur Wali Kota.
Terkait itu, Wali Kota Mojokerto memberikan apresiasi atas tugas dan tanggung-jawab yang diemban oleh petugas Damkar. "Ini bukanlan pekerjaan yang mudah dikerjakan. Dengan semboyan Pantang Pulang Sebelum Api Padam, Meskipun Nyawa Taruhannya. Untuk itu, dalam kesempatan ini, saya sampaikan terima kasih atas pengabdian dan keikhlasan saudara-saudara dalam menjalankan tugas", tutur Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus, Rabu (01/03/2017) .
Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus berharap, agar peringatan HUT Damkar Nasional ke-98 ini dapat menjadi ajang evaluasi, sehingga akan dapat selalu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. "Saya berharap peringatan hari ulang tahun Damkar ini tidak berhenti pada acara seremonial saja. Namun, juga menjadi sarana evaluasi bagi unit pemadam kebakaran Kota Mojokerto untuk terus memberikan pelayanan prima kepada masyarakat", harapnya.
Lebih jauh, Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus menjelaskan, bahwa petugas Damkar agar dapat melaksanakan tindakan antisipatif terhadap berbagai ancaman kebakaran. Termasuk, langkah-langkah awal dalam menangani kebakaran yang disebabkan arus listrik. "Misalnya dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pencegahan kebakaran serta langkah-langkah awal penanganan kebakaran yang disebabkan hubungan lisrik arus-pendek," jelasnya.
Diterangkannya pula, bahwa meski luas wilayah Kota Mojokerto hanya sekitar 16,47 KM persegi, namun memiliki penduduk yang sangat padat. Kondisi ini membuat masyarakat banyak yang tinggal dikawasan dengan gang yang sempit sehingga tisak bisa diakses dengan kendaraan roda 4. "Kondisi ini, tentunya unit Damkar tidak bisa masuk kelokasi kebakaran, sehingga api akan cepat menjalar dan membesar", terangnya.
Menurut Wali Kota Mojokerto, jika hal itu terjadi, maka bukan hanya harta benda saja yang akan hilang. Melainkan, bisa jadi akan menimbulkan hilangnya nyawa. "Dengan adanya tantangan ini, saya berharap, agar unit pemadam kebakaran dapat memiliki alternatif dan solusi. Ini merupakan tantangan yang harus dipikirkan bersama", pungkas Wali Kota Mojokerto, Drs. H. Mas'ud Yunus.
*(DI/Red)*