Kamis, 16 Maret 2017

Wali Kota Mojokerto Bimbing Manasik Haji Selama 23 Tahun Secara Gratis

Baca Juga


Suasana pengajian manasik haji ke-23 yang dibimbing Wali Kota Mojokerto KH. Mas'ud Yunus, Kamis (16/03/2017) malam, dirumah pribadi KH. Mas'ud Yunus.

Kota MOJOKERTO — (harianbuana.com).
Ratusan jama'ah dengan memakai pakaian warna putih, Kamis (16/03/2017) malam Jum'at Lagi memadati seputaran rumah pribadi Wali Kota Mojokerto KH. Mas'ud Yunus yang berada dikawasan Lingkungan Suromulang Kelurahan Surodinawan Kecamatan Prajurit Kulon. Berkumpulnya ratusan jama'ah berbaju warna putih itu, tak lain untuk mengikuti bimbingan manasik haji yang dibimbing secara langsung oleh KH. Mas'ud Yunus.

Sebagian jama'ah laki-laki memakai baju koko warna putih serta bersarung, namun sebagian yang lainnya memakai pakaian gamis warna putih. Sedangkan semua jama'ah perempuan, menggunakan hijab serba putih. Tak urung, kehadiran ratusan jamaah dari berbagai daerah dengan mengendari mobil itu, kendaraannya memadati sepanjang ruas jalan Raya Surodinawan.

Beberapa saat usai dibukanya bimbingan manasik haji kali ini, dalam prosesi tausyiah-nya, Wali Kota Mojokerto KH. Mas'ud Yunus menuturkan, bahwa kegiatan manasik haji ini salalu diselenggarakannya disetiap bulan Jumadil Akhir dalam setiap tahunnya. "Manasik haji ini saya selenggarakan setiap tahun dibulan Jumadil Akhir (Red : penanggalan Islam). Dan, jama'ahnya dari berbagai daerah dan berbagai KBIH", tutur KH. Mas'ud Yunus, Kamis (16/03/2017) malam Jum'at Legi (penanggalan Jawa).

Lebih jauh, birokrat yang juga seorang ulama ini menerangkan, bahwa pengajian manasik haji Al Muttaqin kali ini merupakan yang ke 23 kalinya diselenggarakan sejak tahun 1994 yang lalu. "Pengajian ini saya selenggarakan atas wasiat ibu saya, Ibu Hj Fatimah. Tahun 1990 ibu saya naik haji dan berpesan jika anak-anaknya nanti telah menunaikan ibadah haji, agar mengajari mereka-mereka yang belum dan akan menunaikan ibadah haji", terang Wali Kota Mojokerto KH. Mas'ud Yunus.

Dijelaskannya, bahwa ibunda dari KH. Mas'ud Yunus berpendapat jika masih banyak diantara para calon jama'ah haji, terutama di Mojokerto ini, ilmunya tentang haji masih kurang. Atas kepedulian ibunda dari KH. Mas'ud Yunus inilah, sehingga beliau berupaya agar calon jama'ah haji mempunyai bekal ilmu yang cukup. "Awal diselenggarakan dulu hanya 15 orang yang ikut. Alhamdulillah..., sekarang jama'ahnya sudah ratusan disetiap pertemuannya. Dan, sampai sekarang tidak pernah memberi pengumuman. Hanya dijadwal, diadakan setiap bulan Jumadil Akhir", jelasnya.

Terkait materi tausyiah bimbingan manasik haji yang disampaikan KH. Mas'ud Yunus itu sendiri, meliputi banyak hal. Diantaranya paket zioaroh, umroh dan haji. Sedangkan yang ditekankannya, yakni tentang teori umroh, praktik umroh, niat ikhrom, niat umroh, tawaf, sa'i dan tahalul. Menariknya, pengajian manasik haji ini diselenggarakan cuma-cuma atau gratis. "Ini wasiat ibu saya, bahwa calon jama'ah haji itu calon tamunya Allah maka harus kita muliakan. Kita berikan ilmunya. Biayanya ya dari keluarga sendiri. Prinsipnya, kalau punya uang ya sumbang uang, kalau punya ilmu ya sumbang ilmu dan kalau tidak punya keduanya ya sumbang tenaga", papar KH. Mas'ud Yunus

Dibeberkannya pula, bahwa ibunda dari KH. Mas'ud Yunus saat itu mewanti-wanti, agar KH. Mas'ud Yunus tidak mendirikan KBIH. Hal ini dimaksudkan, agar sebisa mungkin untuk selalu mengamalkan ilmunya. "Saya berharap, semoga para calon haji dapat menjadi haji yang mabrur. Harapannya setelah mengikuti manasik ini, kelak menjadi haji yang mandiri. Jadi kalau sudah berangkat haji, bisa tahu apa yang harus dilakukan di tanah suci dan tidak selalu bergantung dengan KBIH nya", bebernya, tandas.
*(DI/Red)*