Senin, 16 Oktober 2017

Kunker Ke Kota Mojokerto, Pemkab Kerawang Berguru Teknis Pemanfaatan Energi Alternatif Berbasis Sampah

Baca Juga


Rombongan Pemkab Kerawang Jawa Barat saat menilik pemanfaatan gas oleh Dinas Lingkungan Hidup Pemkot Mojokerto yang didistribusikan secara gratis kepada 24 warga sekitar TPA Randegan, di Lingkungan Randegan Kel. Kedundung Kec. Magersari, Senin (16/10/2017).

Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Suplai gas metan TPA Randegan kepada warga sekitar sejak beberapa tahun terakhir menarik kunjungan pemerintahan luar daerah. Sejumlah utusan institusi Abdi Negara luar Kota Mojokerto silih berganti memantau sekaligus meguru teknis penggunaan energi alternatif berbasis sampah.

Terakhir, Pemkab Kerawang Jawa Barat menilik pemanfaatan gas oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang didistribusikan secara gratis kepada 24 warga di Lingkungan Randegan, Kelurahan Kedundung. "Jujur, pengolahan sampah kami jauh tertinggal dari Kota Mojokerto. Pemanfaatan potensi sampah mulai dari gas metan, air lindi, berikut sistem TPA harus kami apresiasi", aku Kepala DLH Kerawang, Wawan Setiawan, Senin (16/10/2017).

Wawan tak datang sendiri. Berangkat bersama rombongan termasuk jajaran DLH berikut Kepala Bappeda setempat, mereka memantau TPA inspiratif tersebut. "Kami tertarik dan kagum pada manajemen TPA Kota ini. Kurang dari tempo dua tahun pengelolaan sampah terminute dengan baik, seperti pengadaan taman, pengelolaan komposting hingga pemanfaatan gas metan untuk warga", tandasnya.

Memang, kata ia, produksi sampah di Kerawang jauh lebih besar. "Produksi sampah kami 1.600 ton perhari dengan daya dukung lahan 6 hektar. Memang tingkat kesulitan kita berbeda, bahkan dengan kekuatan anggaran Rp 4,2 T kami dengan pola pengelolaan kami", imbuhnya.

Ali Mihardja, Lurah Wanci Mekar yang turut dalam kunjungan kerja ini membenarkan statemen Wawan. "Memang beda, disini tidak seperti TPA", klaimnya.

Sementara itu, ditemui usai terima tamu, Kepala DLH Kota Mojokerto Amin Wakhid mengungkapkan pihaknya akan meningkatkan kapasitas gas metannya tahun 2018 mendatang. "Kami mengajukan anggaran pengembangan pengelolaan gas metan tahun depan sehingga bisa menjangkau lebih banyak warga sekitar", bebernya.

Kata ia, saat ini pihaknya baru mengaliri gas metan gratis bagi 24 warga sekitar karena terkendala minimnya instalatir. "Kemampuan produksi gas metan kami bisa untuk 100 rumah. Tahun depan kami usulkan anggaran Rp 140 juta untuk menjangkau sekeliling TPA", tandasnya. *(Yd/DI/Red)*