Senin, 19 Maret 2018

Selesaikan Masalah Dengan Musyawarah

Baca Juga

H. Machfud Machradji.


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Audzubillahiminasysyaithanirrajim
Bismillahirrahmanirrahim

Surat Ali 'Imran Ayat 159:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

Surat Asy-Syura Ayat 38:

وَالَّذِينَ اسْتَجَابُوا لِرَبِّهِمْ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَمْرُهُمْ شُورَىٰ بَيْنَهُمْ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ

Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.

إِذَا اسْتَشَا أَحَدُكُمْ أَخَاهُ فَلْيَسَرَّ عَلَيْهِ (ابن ماجه)       

Apabila salah seorang kamu meminta bermusyawarah dengan saudaranya, maka penuhilah. (HR. Ibnu Majah).

قَالَ رَسُوْلُ اللهَ صَلىّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلّمَ لِآ بِى بَكْرِ وَ عُمَرَ: لَوِاجْتَمَعْنَمَا فِى مَشُوْرَةِ مَااخْتَلَفْتُكُمَا (ر. أحمد)

Telah bersabda Rasulullah SAW. Kepada Abu Bakar dan Umar : “Apabila kalian berdua sepakat dalam musyawarah, maka aku tidak akan menyalahi kamu berdua.”  (HR. Ahmad).

فَإِنْ أَرَادَا فِصَالا عَنْ تَرَاضٍ مِنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا (البقرة: ٢٣٣ )

Artinya: “Apabila keduanya (suami istri) ingin menyapih anak mereka (sebelum dua tahun) atas dasar kerelaan dan permusyawarahan antara mereka. Maka tidak ada dosa atas keduanya”. (QS. Al-Baqarah: 233).

Hidup adalah gerak, hidup adalah aktivitas. Tanpa gerak dan aktivitas mati namanya. Aktivitas hidup tentu menyangkut berbagai aspek kehidupan yang sangat beragam macamdan jenisnya. Katakanlah mulai dari peniti sampai dengan pesawat terbang.
Menjalani aktivitas hidup tak lepas dari halangan, rintangan, gangguan dan acaman. Sederetan tantangan itu biasa dikatakan masalah atau problema ataupun persoalan.

Kita sepakat barangkali bahwa hidup ini tak akan sepi dari masalah. Modal keberhasilan dalam perjalanan hidup manusia adalah keberanian dan keyakian menghadapi masalah. Dihadapi, diselesaikan sampai tuntas, jadilah hidup ini terasa indah, bahagia, sehat, berdaya atau benar benar survival.

Picik, lemah, ragu-ragu, takut, gamang sehingga menghindari masalah yang menghadang, dengan harapan cooling down dengan sendirinya, justru kontra produktif. Masalah tetap ada, tidak akan selesai, mengejarmu kemana-mana, mengerosi kekuatan percaya diri, menciutkan nyali, melemahkan jiwa yang pada akhirnya tersiksa. Dunia ibarat selebar daun kelor. Rugi dan sengsara.

Islam mengajarkan kepada kita sebagaimana ayat2 Al-Qur’an dan Hadits2 agar kita menghadapi masalah kita dengan cara musyawarah. Jalan terbaik anjuran Rasulullah dan perintah Allah Swt. Tentu harus diambil karena jalan terbaik yang mesti mendapat pertolongan dan perlidungan dari Allah Swt.

Hindari sikap egois, seolah-olah pendapatnya benar dan paling benar, karena akan merusak organisasi dan melemahkan persaudaraan dan fiendshif.
Mari kita selesaikan masalah-masalah kita secara musyawarah. Insyaallah dapat selesai dengan baik dan cepat.
Semoga bermanfaat saudaraku
Wassalam.