Baca Juga
Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Penghargaan Nasional Desa Pangan Aman 2018 diraih Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Penghargaan diberikan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI kepada Kelurahan ini, karena memiliki komitmen tinggi dan peran aktif dalam mewujudkan "Gerakan Pangan Aman".
Piagam penghargaan Tiga Besar Nasional Desa Pangan Aman ini diserahkan oleh Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus kepada Lurah Wates Setijo Prijanto saat digelarnya kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)Terintegrasi dan Jum’at Berseri di Lingkungan Panderman gang 8 Kelurahan Wates Kecamatan Magersari, Jum’at (16/03/2018) pagi.
Dalam kegiatan yang dihadiri Ketua TP-PKK Kota Mojokerto Siti Amsah Mas'ud Yunus, Plt. Sekdakot Gentur Prihantono, Kepala BNN Kota Mojokerto, para Kepala Orhamisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat dan Lurah se Kota Mojokerto serta para Kader PSN ini, Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus menuturkan, bahwa pihaknya mengaku bangga atas prestasi Kelurahan Wates dalam menjadikan wilayahnya sebagai Kelurahan Pangan Aman berskala tiga besar tingkat nasional tersebut.
“Selain berhasil menjadi Desa Pangan Aman, Kelurahan Wates juga mendapat predikat sebagai pelaksana Posyandu Terbaik Nasional. Ini berkat kerja keras kita semua. Selaku pribadi maupun selaku Wali Kota Mojokerto, saya bangga atas hal ini. Dan, ini harus kita pertahankan", tutur Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus saat menyampaikan sabutannya dalam acara tersebut, Jum'at (16/03/2018) pagi, dilokasi.
Dipaparkannya, jika raihan prestasi membanggakan tersebut tidak didapat dengan begitu saja, melainkan dengan upaya keras dan sungguh-sungguh. Dimana, terakhir kali sebelumnya, pada 13 Februari 2018 lalu, di Kelurahan Wates ini telah dilakukan verifikasi oleh Tim Verifikator dari BPOM RI. Ia pun berpesan agar kegiatan PSN tetap digiatkan sampai kapanpun, lantaran hasil kegiatan PSN ini telah terbukti sangatlah ermanfaat dan bisa dirasakan oleh masyarakat.
“Kegiatan PSN dapat menyelamatkan jiwa dan nyawa manusia, dan hasilnya sudah bisa dirasakan oleh masyarakat. Buktinya, dari 38 Kab Kota se Jatim, kota Mojokerto dinyatakan tidak termasuk daerah KLB DBD. Untuk itu, saya pesan, sampai kapanpun kegiatan PSN Terintegrasi agar terus dijalankan dan ditingkatkan", papar Walikota Mas’ud Yunus seraya berpesan.
Selain itu, Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus pun mengajak seluruh kader Jumantik (Juru Pemantau Jentik) PSN supaya menjadi garda terdepan dalam memotivasi masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. “Mari kita ubah mindset masyarakat dimulai dari keluarga kita, dari pola hidup tidak-sehat menjadi pola hidup sehat dan merubah pola hidup tidak-bersih menjadi pola hidup bersih", ajaknya.
Dipenghujung sambutan yang sekaligus arahannya, Walikota Mas'ud Yunus kembali mengingatkan masyarakat untuk mendukung program Kampung Bersih, Sehat, Teduh, Indah dan Aman. Dengan harapan harapan, setiap orang yang masuk di Kampung-kampung yang ada di Kota Mojokerto akan merasa aman dan nyaman. “Seperti rumah, tidak perlu mewah tapi yang penting bersih, sehat dan nyaman", pungkas Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus. *(DI/Red)*