Sabtu, 14 April 2018

Lantik 85 Pejabat Esselon IV.B - II.A, Wali Kota Mojokerto Kembali Tegaskan Netralitas ASN

Baca Juga

Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus ketika membacakan sumpah jabatan yang ditirukan oleh 85 pejabat baru disejumlah OPD Pemkot Mojokerto, dalam prosesi pengangkatan dan pelantikan 85 pejabat esselon IV.B - II.A, Sabtu (14/04/2018), di pendopo Graha Praja Wijaya Pemkot Mojokerto.

Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Dengan pertimbangan bahwa untuk kepentingan dinas sehingga perlu dengan segera mengangkat Pegawai Negeri Sipil (PNS), bahwa pengangkatan PNS dalam jabatan struktural dimaksud telah mendapat pertimbangan dari Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan, serta PNS dimaksud telah memenuhi syarat dan dipandang cakap untuk diangkat dalam jabatannya, hari ini, Sabtu 14 April 2018, Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus mengangkat dan melantik 85 (delapan puluh lima) pejabat esslon IV.B hingga pejabat esslon II.B dilingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto.

Pantauan wartawan, sejak pukul 07.30 WIB, tampak puluhan PNS Pemkot Mojokerto memakai pakaian khas Kota Mojokerto berwarna orange yang juga merupakan warna khas Kota Mojokerto berada diseputar halaman kantor Pemkot Mojokerto. Sekitar pukul 08.00 WIB, mereka memasuki pendopo Graha Praja Wijaya untuk melakukan 'Gladi Bersih' acara pengangkatan dan pelantikan pejabat Pembina Utama Muda (IV/c) hingga pejabat Penata Muda Tingkat I (III/b) ini. Dan, baru sekitar pukul 09.30 WIB, acara tersebut dimulai yang diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indosesia Raya.

Hadir dalam acara ini Wali Kota Kota Mojokerto Mas'ud Yunus, Plt. Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Mojokerto Gentur Priyono, sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkup Pemkot Mojokerto serta segenap pejabat Forum Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Mojokerto.


 85 pejabat baru disejumlah OPD Pemkot Mojokerto saat mengucapkan sumpah jabatan dalam prosesi pengangkatan dan pelantikan 85 pejabat esselon IV.B - II.A, di pendopo Graha Praja Wijaya Pemkot Mojokerto, Sabtu (14/04/2018).

Dalam sambutannya, Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus menuturkan, bahwa jabatan itu merupakan suatu amanah, sehingga harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh sesuai Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi)-nya. "Jabatan itu adalah amanah yang kita pertanggung-jawabkan kepada pemberi amanah, yaitu Rakyat dan ALLAH SWT. Dari 143 ribu penduduk Kota Mojokerto telah memberikan amanat kepada saudara-saudara untuk melaksanakan tanggung-jawabnya sesuai dengan Tupoksi yang sudah ditentukan", tutur Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus, Sabtu (14/04/2018), dilokasi.

Terkait itu, Wali Kota Mojokerto meminta, supaya amanat itu dijaga dan dilaksanakan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya serta penuh rasa tanggung-jawab. "Setelah diadakan pelantikan, saya minta kepada saudara-saudara pejabat baru untuk langsung bekerja, langsung tancap gas cepat. Tidak-ada kegiatan seremonial-seremonial yang bisa menghabiskan waktu untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat", pinta Mas'ud Yunus.

Mas'ud Yunus pun berharap, setelah diangkat dan dilantik menduduki jabatan barunya, para pejabat Pemkot Mojokerto langsung bekerja secara maksimal dihari masuk kerja pada jabatan barunya. "Harapan saya, mulai hari Senin (Red: 16/04/2018) yang akan datang, sudah memasuki tempat yang baru dan sekaligus melaksanakan tugas-tugas yang baru", harap Wali Kota Mojokerto.

Orang nomer satu dijajaran Pemkot Mojokerto ini menandaskan, bahwa pengangkatan dan pelantikan jabatan baru yang dilakukan pada triwulan kedua tahun anggaran 2018 ini, nantinya tidak dijadikan alibi ketika 'lelet' dalam melaksanakan target kinerja dengan alasan masih diperlukan penyesuaian dalam melaksanakan tugas-tugas baru dalam jabatan barunya. "Kemudian yang ketiga, yang ingin saya sampaikan, karena tugas ini dilaksanakan pada bulan yang keempat tahun 2018, dimana program-program yang berkaitan dengan pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat sedang berjalan, karena itu tidak ada lagi waktu untuk menyesuaikan diri, tapi langsung bagi bapak-bapak dan ibu-ibu untuk bekerja secara cepat dan menghindari kelabakan-kelabakan yang ada", tandas Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus.

Diterangkannya, para pejabat Pemkot Mojokerto harus bisa menghilangkan keragu-raguan dan kekhawatiran dalam menjalankan roda pemerintahan selama berpijak pada petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis serta aturan hukum juga norma agama. "Hilangkan perasaan was-was dan rasa ragu, karena Nabi kita berpersan, 'tinggalkan sesuatu yang meragukan terhadap sesuatu yang tidak-meragukan'. Untuk mendapatkan kepastian ini, saya berharap saudara-saudara bisa berkonsultasi kepada ahlinya, agar apa yang kita laksanakan tidak berdasarkan keragu-raguan", terang Wali Kota Mojokerto, Mas'ud Yunus.

Pada kesempatan ini, Wali Kota Mojokerto memperingatkan, hendaknya peristiwa Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan (KPK) terhadap Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemkot Mojokerto dan 3 (tiga) Pimpinan DPRD Kota Mojokerto pada Jum'at (16/06/2017) malam hingga Sabtu (17/04/2018) dini-hari silam, bisa menjadi pelajaran bagi para pejabat Pemkot Mojokerto untuk bekerja secara jujur dan tidak melanggar aturan dan hukum yang berlaku. "Yang keempat, yang ingin saya sampaikan, bahwa adanya OTT yang baru-baru ini berjalan (Red: Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat pejabat Kota Mojokerton pada Jum'at 16 Juni 2017 malam hingga Sabtu 17 Juni 2017 dini-hari yang silam), marilah kita jadikan pelajaran, agar tidak terulang lagi di Kota Mojokerto yang kita cintai", ujarnya.


Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus saat menyampaikan sambutan sekaligus arahan dalam proses pengangkatan dan pelantikan 85 pejabat sejumlah OPD dilingkup Pemkot Mojokerto, Sabtu (14/04/2018), di pendopo Graha Praja Wijaya Pemkot Mojokerto.

Meski demikian, Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus mengajak para pejabat Pemkot Mojokerto agar tetap memiliki semangat baru dalam mewujudkan visi pembangunan Kota Mojokerto, yaitu terwujudnya Kota Mojokerto sebagai Servis City (Kota Pelayanan). "Mari kita bangun semangat baru, untuk mencipatakan suasana baru dalam rangka mewujudkan visi pembangunan Kota Mojokerto, yaitu terwujudnya Kota Mojokerto sebagai Servis City (Red: Kota Pelayanan) yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral", ajaknya.

Selain itu, Wali Kota Mojokerto menginginkan, diusia ke 100 tahun Pemkot Mojokerto ini diikuti dengan kedewasaan para PNS Pemkot Mojokerto dalam menjalankan fungsinya sebagai pelayanan masyarakat. "Yang kelima, tahun 2018 ini, usia Pemerintah Kota Mojokerto sudah memasuki satu abad (Red: 100 tahun). Tentunya dengan usia satu abad ini, kedewasaan didalam melaksanakan tugas hendaknya lebih ditingkatkan, sehingga apa yang kita lakukan itu betul-betul hasilnya bisa dirasakan oleh Rakyat dan masyarakat Kota Mojokerto", inginnya.

Menyikapi tahun politik 2018 ini, untuk yang kesekian kalinya, Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus kembali menegaskan, agar ASN dilingkup Pemkot Mojokerto bersikap netral dan profesional serta tidak terlibat dalam politik praktis dukung-mendukung salah-satu Paslon dalam Pilwali Mojokerto ataupun Paslon Pilgug Jatim yang jatuh pada 27 Juni 2018 mendatang.

"Yang keenam, tahun 2018 ini merupakan tahun politik. Dimana, di Kota Mojokerto pada 27 Juni yang akan datang, dilaksanakan Pemilukada, Pemilihan Gubernur - Wakil Gubernur, Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Sebagai ASN (Red: Aparatur Sipil Negara), sekali lagi saya tegaskan, harus netral dan prifesional. Sekali lagi saya tegaskan, sebagai ASN harus netral dan profesional...! Kita bekerja untuk melayani Rakyat, bukan untuk bekerja politik ditengah-tengah kehidupan birokrasi. Ini yang saya tegaskan suoaya situasi di Kota Mojokerto ini akan lebih aman, lebih kondusif dalam menghadapi kegiatan Pemilukada yang akan datang", tegasnya.

Dipenghujung sambutann dan arahannya, Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus kembali menegaskan, bahwa para PNS dalam jajarannya agar turut bepera-serta menyukseskan Pilkada serentak 2018 dengan jalan bersikap netral dan profesional dalam menjalankan kewajibannya melayani masyarakat serta melaksanan agenda pembangunan di Kota Mojokerto. "Dan, yang ketujuh, dengan adanya agenda politik ini tidak boleh sampai mengganggu jalannya pemerintahan, mengganggu jalannya pembangunan dan mengganggu jalannya pelayanan masyarakat. Semoga ALLAH SWT akan terus memberikan kekuatan dan kemampuan kepada kita semua. Amiin allahuma amiin...", pungkasnya.

Sementara itu, 7 diantara 85 pejabat yang dimutasi merupakan pejabat esselon II. Yakni Kepala Dinas  Satpol PP Mashudi menempati jabatan barunya sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Sementara posisi jabatan lama Mashudi diisi Heryana Dodik Moertono yang sebelumnya menjabat Assisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah. Kepala Disporabudpar Subambihanto dimutasi menduduki jabatan Assisten Umum Sekretaris Daerah. Sementara posisi jabatan lama Subambihanto diisi Novi Rahardjo yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Pendidikan, sedangkan posisi jabatan lama Novi Rahardjo dipercayakan kepada Amin Wachid yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Lingkungan Hidup.

Ikromul Yasak yang sebelumnya menjabat Kepala Dispendukcapil, kini dipercaya menduduki jabatan Dinas Lingkungan Hidup. Sedangkan jabatan lama Ikromul Yasak sendiri kini dipercayakan kepada  Moh. Imron yang sebelumnya menduduki jabataan Staf Ahli. Sementara itu pula, diperoleh informasi, bahwa dilakukannya pengangkatan dan mutasi jabatan di level esselon III dan IV, untuk mengisi kursi jabatan yang selama ini kosong lantaran pejabat sebelumnya pensiun atau meninggal dunia.*(DI/Red)*