Baca Juga
Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus (berpeci)
Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Pemkot Mojokerto bekerjasama dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN) membentuk Laboratorium Inovasi Pelayanan Publik. Yang mana, kerja-sama tersebut ditandai dengan penanda-tanganan komitmen Kepala Perangkat Daerah tentang Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2018 yang dihelat di ruang Nusantara Pemkot Mojokerto, Senin (02/04/2018).
Penandatangananan dilakukan secara simbolis antara Kepala Bakesbang Mojokerto Anang Fahruroji dengan Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus untuk membuat terobosan One Agency One Innovation, yang disaksikan Plt. Sekda Kota Mojokerto. Seluruh Kepala organisasi perangkat daerah (OPD) beserta pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto hadir dalam kegiatan yang akan dilangsungkan dua hari tersebut.
Kepala Pusat Inovasi Administrasi Negara LAN, Andi Taufik menerangkan, bahwa kerja-sama pembentukan Laboratorium Inovasi Pelayanan Publik yang digagas institusinya itu bertujuan mendorong One Agency One Innovation, dan dalam rangka mewujudkan Nawa Cita serta pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. "Program One Agency One Innovation merupakan gagasan/ide kreatif yang orisinil maupun adaptasi/modifikasi untuk pelayanan publik yang memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung bagi masyarakat Kota Mojokerto", terang Andi Taufik.
Dijelaskannya, program inovasi yang sebelumnya hanya program prioritas bidang, lanjutnya, sekarang telah menjadi program prioritas nasional oleh Bappenas. Sementara Kota Mojokerto sudah cukup terkenal dan banyak program inovasi serta kreatifitas yang sudah dihasilkan. "Diharapkan pada program kegiatan ini seluruh OPD bisa menghasilkan inovasi-inovasi baru yang tujuannya meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat", jelasnya.
Andi Taufik menandaskan, bahwa inovasi adalah sesuatu yang dinamis dan berkembang bahkan masyarakat yang dilayani juga ikut berkembang. “Saluran informasi dari masyarakat juga semakin terbuka, karena itu cara melayani kita tentu harus mejadi lebih baik dan diperbarui dengan menciptakan inovasi-inovasi di dalam pelayanan public", tandas Andi.
Andi juga menegaskan tentang Innovation Readiness Level (tingkat kesiapan inovasi daerah) yang utama adalah strong commitmen dari pucuk pimpinan dan Kepala Perangkat Daerah. "Membuat perubahan sama dengan menegakkan benang basah, harus dipegang dari atas bukan dari bawah, ini berarti bahwa inovasi harus dimulai dari unsur pimpinan. Pimpinan adalah role model dalam berinovasi,” tambah Andi.
Pada kesempatan ini, Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus menuturkan, menyadari pentingnya pelayanan publik dalam penyelenggaraan pemerintahan. Terkait itu, Walikota Mas'ud Yunus berharap, kerjasama Pemkot Mojokerto dan LAN akan mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik di Kota Mojokerto.
Lebih jauh, Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus memaparkan program kegiatan Pemkot Mojokerto, keberhasilan dan permasalahan yang dihadapi Kota Mojokerto. “Kota Mojokerto tidak banyak memiliki Sumber Daya Alam, yang ada hanya SDM, oleh karena itu fokus pembangunan kota Mojokerto diarahkan pada peningkatan kualitas SDM, dengan visi untuk mewujudkan Kota Mojokerto sebagai Service City (kota pelayanan) yang maju, sehat, cerdas, sejahtera dan bermoral", paparnya.
Dijelaskannya, bahwa Kota Mojokerto adalah kota kecil tetapi menjadi salah satu kota penyangga pertumbuhan perekonomian Kota Surabaya. "Dengan semakin pendeknya jarak antara Mojokerto dan Surabaya, kalau kita mampu menangkap luberan pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya maka Kota Mojokerto semakin ramai tetapi kalau tidak mampu justru akan menjadi kota mati. Oleh karenanya, kita berupaya agar orang mencari produk jasa dan layanan masuk Kota Mojokerto, sehingga Kota Mojokerto akan ramai dan akan meningkatkan peredaran uang sekaligus peningkatan pertumbuhan ekonomi dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Mojokerto", jelas Wali Kota Mojokerto, Mas’ud Yunus. *(DI/Red)*