Rabu, 02 Mei 2018

Peringati Hardiknas 2018, Walikota Mojokerto Tekankan Penguatan Pendidikan Karakter Dan Literasi Warga Negara 

Baca Juga

Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus saat mengikuti prosesi upara peringatan Hardiknas 2018, Rabu (02/05/2018) pagi, di halaman kantor Pemkot Mojokerto jalan Gajah Mada 145 Kota Mojooerto.

Kota MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus hadir sekaligus memimpin upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2018 di halaman kantor Wali Kota Mojokerto jalan Gajah Mada 145, Rabu (02/05/2018) pagi. Yang mana, peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun ini, mengusung tema "Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan".

Hadir pula dalam upacara peringatan Herdiknas 2018 ini, diantaranya Plt. Sekdakot Mojokerto, jajaran Forkopimda Kota Mojokerto, segenap pengurus TP-PKK Kota Mojokerto, Dharma Wanita Kota Mojokerto, Persit Kartika Chandra Kirana, Bhayangkari, Kepala OPD Kota Mojokerto, segenap karyawan/karyawati Pemkot Mojokerto ratusan perwakilan pelajar SMP/SMA se Kota Mojokerto.

Dalam sambutan dan amanatnya, Walikota membacakan amanat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy. “Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla telah mencanangkan prioritas pembangunan pada penguatan SDM. Disinilah peran dan tanggung jawab pendidikan dan kebudayaan akan semakin besar", ujar Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus membacakan amanat Mendikbud RI Muhadjir Effendy, Rabu (02/05/2018) pagi.


Para peserta upacara peringatan Hardiknas 2018 saat mengikuti prosesi pengibaran Sang Saka Merah Putih, Rabu (02/05/2018) pagi, di halaman kantor Pemkot Mojokerto jalan Gajah Mada 145 Kota Mojooerto.

Usai melaksanakan upacara peringatan Herdiknas 2018, Wali Kota Mojokerto, Plt. Sekdakot Mojokerto, jajaran Forkopimda Kota Mojokerto, segenap pengurus TP-PKK Kota Mojokerto, Dharma Wanita Kota Mojokerto, Persit Kartika Chandra Kirana, Bhayangkari dan segenap Kepala OPD Kota Mojokerto mengadakan acara tasyakuran potong tumpeng,  Rabu (02/05/2018) pagi, di pendopo Graha Praja Wijaya Pemkot Mojokerto.

Lebih lanjut dijelaskannya, Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus memaparkan gejala tergerusnya akal budi luhur maupun mentalitas akibat maraknya informasi negatif dari media sosial (Medsos). Yang mana, untuk memberikan penguatan kembali kepada SDM, terbentang tantangan dari internal sekaligus dari eksternal. Terlebih, dengan hadirnya revolusi industri 4.0 yang bertumpu pada cyber-physical system yang telah mengubah peri kehidupan kita.


“Tantangan internal tampak pada gejala tergerusnya ketajaman akal budi dan kekukuhan mentalitas kita. Misalnya, belakangan ini kita melihat melemahnya mentalitas anak-anak akibat terpapar dan terdampak oleh maraknya simpul informasi dari media sosial.  Sedangkan tantangan eksternal muncul dari perubahan dunia yang sangat cepat dan kompetitif. Hadirnya revolusi industri 4.0 yang bertumpu pada cyber-physical system telah mengubah peri kehidupan kita.  Artificial intelligence, internet of things, 3D printing, robot, dan mesin-mesin cerdas secara besar-besaran menggantikan tenaga kerja manusia", papar Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus.

Wali Kota Mojokerto menegaskan, kecepatan dan ketepatan juga kemampuan kita dalam beradaptasi dan bertindak gesit menjadi kunci dalam menghadapi gelombang dan laju perubahan tersebut. “Oleh karena itu, mau tidak mau dunia pendidikan dan kebudayaan pun harus terus-menerus menyesuaikan dengan dinamika tersebut. Cara lama tak mungkin lagi diterapkan untuk menanggapi tantangan eksternal. Cara-cara yang baru perlu diciptakan dan dimanfaatkan", tegas Mas'ud Yunus.

Lebih jauh, Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus menjelaskan arti pentingnya penguatan karakter dan literasi warga Negara, sebagai ruh dalam kinerja pendidikan dan kebudayaan. Dimana, untuk bisa menjalankannya diperlukan kebersamaan dan semangat gotong-royong yang melibatkan semua komponen bangsa.

“Sebagaimana Ki Hajar Dewantara menempatkan ini dalam tripusat pendidikan, yaitu sekolah, rumah, dan masyarakat. Salah-satu bentuk penguatan tripusat pendidikan adalah pelibatan keluarga dalam mendukung sukses pendidikan anak dan penguatan karakter. Guru, orang tua dan masyarakat harus menjadi sumber kekuatan untuk memperbaiki kinerja dunia pendidikan dan kebudayaan dalam menumbuh-kembangkan karakter dan literasi anak-anak Indonesia. Tripusat pendidikan itu harus secara simultan menjadi lahan subur tempat persemaian nilai- nilai religius, kejujuran, kerja keras, gotong-royong dan seterusnya bagi para penerus kedaulatan dan kemajuan bangsa", jelasnya.

Diakhir sambutan sekaligus amanatnya, Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus menegaskan, bahwa pendidikan harus menjadi urusan semua pihak. “Semua pihak harus bergandeng tangan, bahu-membahu, bersinergi memikul tanggung jawab bersama dalam menguatkan pendidikan. Kita optimistis bahwa Indonesia memiliki semua hal yang dibutuhkan untuk menjadi bangsa besar dan maju, asal kita bersatu padu mewujudkannya", pungkasnya. *(DI/Red)*