Kamis, 27 September 2018

Rakor FKUB, Kasdim 0815 Ajak Jaga Kondusifitas Situasi Wilayah

Baca Juga

Kasdim 0815 Mojokerto Mayor Inf Nuryakin, SSos. ketika di Rapat Koordinasi dan Silaturahmi FKUB Kabupaten Mojokerto, di ruang pertemuan kantor Kejari Kab. Mojokerto jalan RA. Basuni Kab. Mojokerto, Rabu (26/09/2018).

Kab. MOJOKERTO - (harianbuana.com).
Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) bersama-sama aparatur pemerintah dan aparat keamanan harus menjaga situasi wilayah yang kondusif. Hal iti disampaikan Kasdim 0815 Mojokerto Mayor Inf Nuryakin, S.Sos dalam Rapat Koordinasi (Rakor) dan Silaturahmi FKUB Kabupaten Mojokerto yang di gear di ruang pertemuan kantor Kejaksaan Negeri Kabupaten Mojokerto, jalan RA. Basuni Kabupaten Mojokerto, Rabu (26/09/2018).

Dalam Rakor tersebut, Kasdim 0815 Mojokerto juga mengungkapkan, bahwa FKUB memiliki peran penting dan strategis dalam memelihara kerukunan beragama. “FKUB juga sebagai wahana komunikasi, mediasi dan harmonisasi bagi ketentraman dan kenyamanan di tengah keberagaman agama beserta pemeluknya sehingga akan tercipta keharmonisan. Terlebih menjelang perhelatan Pesta Demokrasi 2019, situasi harus benar-benar kondusif demi berlangsungnya Pemilu yang aman dan damai", ungkap Kasdim 0815 Mojokerto Mayor Inf Nuryakin, S.Sos.

Sesuai perannya, lanjut Kasdim, TNI akan terus menjaga ketahanan wilayah melalui pembinaan teritorial dalam rangka pertahanan negara. Kita akan ada di garis terdepan dalam menjaga keutuhan bangsa dan tidak akan membiarkan siapapun memecah belah bangsa ini.

Ditandaskannya, kecenderungan saat ini, untuk menguasai dan menghancurkan suatu bangsa tidak harus mengerahkan kekuatan militer namun menggunakan berbagai aspek seperti masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kultur bangsa ini, sehingga pada akhirnya akan merusak dan menimbukkan perpecahan. “Disinilah FKUB dituntut berperan penting bersama-sama aparat pemerintahan dan aparat keamanan", tandasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua FKUB Kabupaten Mojokerto, KH. Mashul Ismail menyampaikan rasa senangnya dengan situasi Kabupaten Mojokerto yang dirasa sangat kondusif. "Namun demikian kita harus waspada terhadap perkembangan situasi", ujar KH. Mashul Ismail.

Ditegaskannya, beredarnya berita-berita yang sifatnya menghasut, memprovokasi serta memecah belah umat, demi menjaga kebhinnekaan ini harus disikapi dengan bijak dan kata kuncinya kita harus menghargai perbedaan. “Soal keyakinan, benar dan salah itu urusan pribadi, termasuk dalam menyikapi Pilpres, pilihlah yang terbaik menurut keyakinan masing masing dan mudah-mudahan bangsa kita tetap jaya", tegasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi dalam Rakor tersebut  mengharapkan, forum FKUB dapat memecahkan setiap permasalahan yang terjadi. "Terkait pelaksanaan Pilpres, dalam Rakor Pembinaan Wilayah pada Selasa 25 September 2018 kemarin, kami menghadirkan KPU dan Bawaslu dengan tujuan supaya kita mengerti tahapan Pilpres dan Pileg termasuk alat peraganya", harapnya.. *(DI/Red)*