Minggu, 25 November 2018

Praktek Kewirausahaan, Siswa SMAN 1 Bangsal Berdagang Makanan Sehat Dan Bebas 5P

Baca Juga

Kelompok siswa kelas X IPS 4 SMA Negeri Bangsal Kab. Mojokerto saat praktek menawarkan barang dagangan berupa makanan ringan sehat dan tanpa 5P,  Minggu (25/11/2018) pagi, di jalan Raya Ijen Kota Mojokerto.

Kab. MOJOKERTO – (harianbuana.com).
Siswa kelas X SMA Negeri 1 Bangsal Kabupaten Mojokerto mulai melaksanakan kegiatan belajar berdagang di luar sekolah, Minggu (25/11/2018) pagi. Kegiatan kelompok ini dilaksanakan dalam rangka untuk memraktekan materi pelajaran Pendidikan Kewirausahaan (PKwu) yang selama ini mereka dapatkan di sekolah.

Ditemui di lokasi, Wali kelas X IPS 4 SMA Negeri 1 Bangsal, Sainul Indrawati, SPd. selaku Pembimbing menerangkan, kegiatan yang di gelar di jalan Raya Ijen Kota Mojokerto ini, merupakan kegiatan kelompok bagi siswa untuk praktek berdagang menjual aneka makanan dan minuman pruduk dari Cosba (Catur Social SMABA {SMA Negeri Bangsal})

"Mereka dipersilahkan menawarkan makanan dan minuman ringan produk dari Cosba dengan baik untuk menarik para pembeli. Adapun makanan poduk dari COSBA yang hari ini (Red: Minggu, 25/11/2018) ditawarkan para siswa diantaranya Cosba Rengginang Crunchy, Cosba Kacang Bawang dan Cosba Bakpia", terang Sainul.


Kelompok siswa kelas X IPS 4 SMA Negeri Bangsal Kab. Mojokerto saat praktek berdagang makanan ringan sehat dan tanpa 5P,  Minggu (25/11/2018) pagi, di depan sebuah toko di kawasan jalan Raya Ijen Kota Mojokerto.

Menurut Wildanu Ubaidillah, salah-satu siswa kelas X IPS 4 yang turut mengikuti kegiatan praktek berdagang, kegiatan ini membuka wacana baginya untuk lebih giat belajar menjadi seorang wirausaha yang baik dan belajar cara membuat makanan juga minuman yang sehat serta tidak mengadung Pewarna, Pemanis buatan, Pengawet, Penyedap dan Pemutih  (5P).

"Kegiatan ini membuka semangat saya untuk belajar menjadi pengusaha yang baik. Pelajaran kewirausahaan, juga bisa membuat saya belajar bagaimana cara membuat makanan dan minuman yang sehat dan tidak mengandung 5P namun rasanya tetap lezat", ujar Widan.

Sementara Trisnowinanti Budi PD, MPd. salah-satu guru pemateri mata pelajaran Pendidikan Kewirausahaan (PKwu) di SMA Negeri 1 Bangsal Kabupaten Mojokerto yang turut mendampingi kegiatan kelompok siswa kelas X IPS 4  tersebut menjelaskan, Pendidikan Kewirausahaan adalah usaha terencana dan aplikatif untuk meningkatkan pengetahuan, intensi/niat dan kompetensi peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya yang diwujudkan dalam prilaku kreatif, inovatif dan berani mengelola resiko.

"Pendidikan Kewirausahaan merupakan kajian internasional terkini dan terus di teliti dan di kembangkan secara dinamis di seluruh belahan dunia. Pendidikan kewirausahaan di lakukan mulai dari jenjang Universitas, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Pertama,  Sekolah Dasar hingga juga ada jenjang playgroup of entrepreneurship untuk anak-anak", jelasnya.

Guru mata pelajaran ekonomi kelas X IPS yang akrab dengan sapaan "Bu Titus" ini menerangkan, suatu negara, terutama negara yang sedang berkembang, peran-serta para wirausahawan sangatlah penting dalam keberhasilan pelaksanaan pembangunan. Ia berharap, dengan diterapkannya pendidikan kewirausahaan para peserta didik bisa menjadi entrepreneur, yakni sosok pribadi yang memiliki kemampuan (ability) dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat, kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup.

"Suatu bangsa, akan berkembang lebih cepat apabila memiliki para wirausahawan yang bisa berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal, yaitu mewujudkan gagasan-gagasan baru dan mewujudkanya dalam suatu kegiatan nyata dalam setiap usahanya", terang Trisnowinanti.


Kelompok siswa kelas X IPS 4 SMA Negeri Bangsal Kab. Mojokerto bersama Wali kelas X IPS 4 SMA Negeri 1 Bangsal, Sainul Indrawati, SPd. selaku Pembimbing saat foto bersama jelang praktek berdagang makanan ringan sehat dan tanpa 5P,  Minggu (25/11/2018) pagi, di depan toko di kawasan jalan Raya Ijen Kota Mojokerto.

Menurutnya, Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berkembang, tengah berusaha dengan giat untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Dimana, salah-satu peran penting dalam upaya meningkatkan taraf hidup rakyatnya adalah melalui pendidikan.

"Hal ini penting, karena pendidikan merupakan salah-satu pra-syarat untuk mempertahankan harkat dan martabat manusia. Melalui pendidikan, memiliki kesempatan untuk mengembangkan kemampuan dan membina kehidupannya lebih baik lagi", cetusnya.

Terpisah, Kepala SMA Negeri 1 Bangsal Suyono, SPd., M.MPd. menerangkan, pendidikan kewirausahaan akan membentuk peserta didik menjadi mandiri melalui pola pikir serta pemberian kompetensi dan skill.

"Jadi, dalam pendidikan kewirausahaan akan mengembangkan peserta didik berperilaku entrepreneur dan bisa menjawab tantangan masa depan. Kesimpulannya, pendidikan kewirausahaan adalah kompetensi wajib yang harus di miliki untuk menjawab tantangan masa depan dengan menanamkan karakter kewirausahaan. Hal ini penting, karena sebagai motor penggerak perekonomian dan masa depan bangsa Indonesia", terang Suyono.


Contoh variasi makanan ringan sehat dan tanpa 5P produk Cosba yang diperdagangkan para siswa kelas X IPS 4 SMA Negeri Bangsal dalam rangka praktek Pendidikan Kewirausahaan.

Namun, lanjut Suyono, hal ini memerlukan waktu. Oleh karena itu, dalam pendidikan kewirausahaan diperlukan akselerasi pengalaman dan pola pikir.

"Dalam pendidikan kewirausahaan, yang ingin kita didik adalah menularkan pola pikir dan prilaku seorang wirausaha pada peserta didik hingga mereka mampu berprilaku dan berwirausaha dengan baik serta memiliki daya-saing", lanjutnya.

Menrutnya, digencarkannya pendidikan kewirausahaan di seluruh dunia ini tak lain karena semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya karakter kewirausahaan pada generasi muda. Terkait itu, kreatif inovatif serta berani mengelola resiko merupakan hal penting bagi seorang entrepreneur sebagai motor penggerak perekonomian suatu negara.

"Lahirnya calon pebisnis baru akan melahirkan pebisnis-pebisnis tangguh yang akan membuat pertumbuhan ekonomi negara menjadi lebih baik. Selain itu, laju pertumbuhan angkatan kerja yang tidak dibarengi penyiapan lapangan kerja, mendorong kami untuk lebih memaksimalkan pendidikan kewirausahaan", pungkas Kepala SMA Negeri 1 Bangsal Suyono, SPd., M.MPd.

Sebagaimana diketahui, salah-satu tujuan kebijakan pembangunan nasional adalah meningkatkan produksi yang disertai dengan penciptaan lapangan kerja baru yang seluas-luasnya dan penyebaran pendapatan yang lebih merata. Maka, sudah sewajarnya jika sedini mungkin para peserta didik diajak untuk memahami secara realistis tentang kondisi ekonomi dalam hubungannya dengan masalah kesempatan kerja.

Terkait itu, kiranya perlu bagi para peserta didik untuk dipahamkan tentang tanggung jawab mereka di masa yang akan datang, yang sepenuhnya ada pada diri mereka. Demikia juga pemikiran yang selalu menggantungkan harapan kepada pihak lain dan/atau pemerintah dalam penyediaan lapangan kerja, perlu disingkirkan.

Alternatif untuk memecahkan persoalan ketenaga-kerjaan itu, salah-satunya dengan menumbuhkan sikap mandiri, mengembangkan pengetahuan, menumbuhkan motivasi dan menanamkan minat berwirausaha terhadap peserta didik.

Dengan demikian, jelaslah bahwa salah-satu solusi untuk mengatasi persoalan lapangan kerja dan jumlah pengangguran serta dapat meningkatkan derajat ekonomi, yakni melalui pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di samping pengembangan sumber daya lainnya melalui pendidikan formal sebagai sebuah lembaga untuk menumbuhkan sikap mandiri, mengembangkan pengetahuan, dan menumbuhkan motivasi serta menanamkan minat berwirausaha kepada para peserta didik. *(DI/HB)*