Sabtu, 16 Maret 2019

Polres Gresik Suguhkan Inovasi Pelayanan Publik Pada Pameran Internasional Reform Policy Symposium Dan Regional Workshop 2019 Di Bali

Baca Juga

Foto salah-satu suasana acara International Reform Policy Symposium and Regional Workshop 2019, di Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Bali yang digelar selama dua hari dimulai pada Kamis 14 Maret 2019.


Kab. GRESIK – (harianbuana.com).
Polres Gresik menjadi salah satu dari lima perwakilan Polri dalam acara International Reform Policy Symposium and Regional Workshop 2019, di Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Bali yang digelar selama dua hari dimulai pada Kamis 14 Maret 2019. Kegiatan yang mengusung tema “2019 State Capacity for Public Sector Reform and National Development in Indonesia, Korea, and Southeast Asia” ini, dibuka langsung oleh Wakil Presiden RI, HM. Jusuf Kalla.


Turut hadir dalam kegiatan ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Drs. Syafruddin, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Duta Besar Indonesia serta sejumlah tamu undangan sebanyak 2.000 peserta dari 11 negara Asean dan negara lainnya seperti Korea Selatan, Australia dan Selandia Baru.

Pameran yang di buka langsung Wakil Presiden RI, H M. Jusuf Kalla ini juga dihadiri sejumlah pejabat negara juga diikuti seluruh instansi, baik instansi pemerintah, instansi pemerintah daerah maupun instansi kementerian serta organisasi pemerintah daerah.

Dalam sambutannya, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengatakan, transformasi birokrasi memiliki peran sangat penting. Terutama dalam menghadapi perubahan global yang sedang terjadi.

“Birokrasi sebagai regulator, pelaksana kebijakan, monitoring dan koordinasi pelaksana kebijakan, memiliki kewajiban untuk mengikuti perkembangan yang ada. Tidak boleh ketinggalan satu langkah pun dari perkembangan dunia", ujar Wapres Yusuf Kalla saat membuka pameran International Reform Policy Symposium and Regional Workshop 2019 di Bali Nusa Dua Convention Center – Bali, Kamis (14/03/2019).

Wapres Yusuf Kalla pun menyampaikan, bahwa era digital ini ditandai dengan semakin berkembangnya teknologi informasi. Untuk itu, sistem tersebut juga harus didukung oleh teknologi yang baik. Indonesia sendiri, dalam 20 tahun terakhir telah mengalami reformasi.

Pada kesempatan ini, Wapres mencontohkan bahwa dahulu Indonesia negara yang otoriter dan sentralistik, telah menjadi negara desentralisasi dan terkemuka. “Sistem pemerintahan juga mengalami perubahan karena beradaptasi", kata Wapres Yusuh Kalla.

Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (Menpan RB) Syafruddin mengatakan, keberhasilan yang telah diraih pemerintah selama 10 tahun menjalankan reformasi birokrasi diantaranya meningkatnya penerapan sistem merit. Yakni, melalui rekrutmen berbasis TI, efektifitas dan efisiensi pengelolaan anggaran yang fokus pada prioritas, akuntabel dan transparan.

Menpan RB pun menyampaikan, 
keberhasilan lainnya adalah penerapan e-Goverment yang semakin masif, inovasi pelayanan publik yang cepat dan terakhir meningkatnya integritas aparatur. "Transformasi birokrasi yang terjadi saat ini merupakan jaminan agar peradaban manusia tetap stabil dalam pertumbuhannya, negara dan pemerintahan tidak tenggelam oleh distorsi perubahan waktu dan jaman", kata Menpan RB, Syafruddin.

Lebih jauh, Menpan RB menjelaskan, era saat ini, teknologi menjadi puncak transformasi peradaban manusia. Dimana, masyarakat menuntut kehadiran negara melalui pemerintahan yang dinamis dan transformatif merespon perubahan. "Dalam sepuluh tahun mendatang Indonesia diprediksi memiliki bonus demografi berupa 66% penduduknya berusia produktif", jelas Syafruddin.

Dalam kegiatan ini juga turut menampilkan berbagai stand reformasi pelayanan publik, baik dari Kepolisian menampilkan lima Polres jajaran Polri salah satunya Polres Gresik Polda Jatim dan sejumlah kementerian dan lembaga yang ada di Indonesia.

Dihadapan Wakil Presiden RI, HM. Jusuf Kalla, Kapolres Gresik AKBP Wahyu S. Bintoro, SH., SIK., MSi. memaparkan tentang Content Booth Inovasi CARE, Pembayaran SIM non tunai (T-cash, Go-Pay, MyQR BRI, dan Brizzi), Go-Sigap dan Gajah Mada.

Ia pun menyampaikan Aplikasi CARE Polres Gresik untuk edukasi masyarakat melalui teknologi augmented reality dan Cashless Payment System (CPS) dalam pengurusan SIM dan SKCK yang dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri.

Kehadiran Kapolres Gresik AKBP Wahyu S. Bintoro, SH., SIK., MSi. dan 4 Kapolres yang lain, selain sebagai Peserta simposium juga di berikan mandat oleh Kapolri untuk membuka stand pameran inovasi pelayanan publik dalam daya ungkit zona integritas Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

“Alhamdulillah, Kami atas nama Polres Gresik merasa bangga menjadi perwakilan dari Kepolisian sekaligus sangat berterima kasih kepada Bapak Kapolri Yang telah memberikan Kepercayaan kepada Kami untuk mengikuti International Reform Policy Symposium and Regional Workshop 2019. Kami akan terus bekerja keras, berinovasi dan berkreasi guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat", papar Kapolres Gresik AKBP Wahyu S. Bintoro, SH., SIK., MSi.

Sebagai informasi, International Reform Policy Symposium And Regional Workshop yang di gelar di NSDCC ini berlangaung selama 2 hari mulai tanggal 14 hingga 15 Maret 2019. *(DM/HB)*